Pagi hari di kediaman Rion Kenzo sudah sangat ribut pasal nya beberapa pesan aneh yang diterima oleh kepala keluarga itu."Jadi gini, barusan gua dapet pesan anonim. Gua sebut aja mr r, nah mr.R ini bilang kalau dia tau semua informasi kelurga kita."
Saat ini mereka semua sedang berkumpul di ruang keluarga untuk mendiskusikan hal ini, kecuali souta dan Mia yang lagi pergi ke uwu cafe.
"Wah kacau kali kalo gitu pak, emang bapak udah cek itu pesan beneran/cuma orang iseng?" Tanya key memecah keheningan di ruangan itu."Udah, udah. Gua tanyain emang bener ni orang gak cuman bercanda. Masalahnya gini, mr. R ini ngajakin ketemu sama gua, tapi cuma berdua gitulah face to face. Menurut kalian gimana?" Tanya rion, wajahnya bener bener menyeramkan ketika serius, sehingga anggota yang lain sedikit sungkan untuk memberikan saran.
"Hm, menurutku kamu kesana aja. Tapi bawa beberapa anak anak buat jaga jaga" Jawab caine untuk mencairkan suasana, karena dia tau bahwa mereka terlalu takut untuk memberikan saran.
"Setuju, biar gua, riji, sama mako yang cover lo"
"Iya, takutnya ini jebakan anak putih putih kan?"Rion tampak mempertimbangkan tawaran krow dan riji, sebenarnya yang di katakan riji ada benarnya. Karena hitam dan putih saat ini sedang panas panasnya, mungkin saja ini jebakan mereka.
"Oke, final ya. Jadi nanti gua hadapin dulu ni orang, krow, riji dan mako awasin gua dari belakang. Dan buat yang lain standby di rumah kalo misal ntar kita butuh bantuan. Understand lo pada?"
"Iyaa pih"
"Boleh pak"
"Siap"
Mereka semua kompak menjawab bersama."Siap siap ye klian bertiga, pakai baju lapangan aja. Gua ke atas dulu"
Setelahnya, krow, riji Dan mako mulai menyiapkan senjata yang akan di bawa dan memakai beberapa vest. Sedangkan rion pergi ke atas kamarnya untuk mengganti baju yang diikutin oleh caine."Rion.."
"Hm?"
Rion yang hendak memasang jaket nya harus menoleh ke sumber suara, dia melihat caine disana namun wajah caine tampak kurang senang."Anything wrong caine?"
Hening sejenak setelah pertanyaan itu, caine menutup pintu lalu mendekati Rion untuk merapikan jaket yang di pakai Rion."Kamu yakin mau bicarain sendiri? Aku ikut ya?" Jawab caine sembari merapikan jaket Rion. Wajahnya tidak berani mendongak untuk melihat mata Rion. Bahkan logo di jaket Rion lebih menggoda untuk dilihat dari pada wajah tampan pria itu.
Sedangkan yang di tanya tampak terkejut sesaat lalu tersenyum lembut, Rion kemudian melingkar kan tangannya di pinggang caine dan menarik pria yang lebih kecil itu untuk memangkas jarak. Sedangkan yang di tarik terkejut sehingga reflek mendongak hingga posisi wajah mereka hanya berjarak beberapa inci karena perbedaan tinggi badan.
"I'm not that weak. kamu ngga perlu khawatir ya? Kan aku bawa anak anak bareng aku juga"
(Cielah aku-kamu kalo sm mamih)Nada bicara Rion berubah. Inilah beberapa hal yang anak anak mereka tidak tau di balik layar, mungkin rion terlihat kaku dan keras kepada caine di depan mereka namun tidak jika sedang berdua begini.
"I know.. tapi kalau kalian kalah jumlah gimana?" Caine memalingkan wajahnya, dia tidak berani menatap lama wajah pria yang sialnya kelewatan tampan itu. Sedangkan yang ditanya hanya tertawa kecil. Membuat caine sedikit kesal, tidak kah dia tau kalau caine benar benar khawatir saat ini?
"Aku juga mentingin safety krow, riji dan mako juga kok. jadi kalau aku ngerasa udah ga aman kita bakal mundur"
Caine hanya diam, wajah kesalnya sangat menggemaskan di mata rion. Sungguh ciptaan Tuhan yang paling sempurna, Rion meletakkan tangan kanannya di pipi Caine lalu mengelusnya lembut. Membuat wajah caine berhadapan langsung dengan wajahnya. Mata Rion sangat teduh bila itu tentang pria cantiknya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[TNF] once a family, always a family.
Short Storybook ini berisi daily check anak anak TNF dengan ke randomannya, jadi beberapa mungkin hanya one/two shoot aku usahain sebaik mungkin untuk tidak ooc ya sayang. ⚠WARNING AREA ⚠ BOOKS INI MENGANDUNG BXB/BL/BROMANCE/ OR GAYS. JANGAN SALAH LAPAK, DAN...