→ WAR 2.

5.8K 583 60
                                    

"Papii! mami ketembak tolong.. hiks. Tolong"

Sedetik setelah mendengar itu, Rion langsung bergegas mengambil mobil siapapun yang terparkir di sana. Bahkan tidak mendengarkan radio di tangannya.

"Pak tenang pak"
"PAPI NABRAK ORANG"
"Kalian bantai semua orang disini, tanpa terkecuali."

Suara Rion mendominasi. Radio yang awalnya berisik kini mulai hening, dan suara tembakan jadi semakin nyaring. Peduli setan dengan peraturan kota, kini tidak ada alasan yang bisa menghentikan kepala keluarga itu untuk menghabisi kelompok ini.

_____________________

"CAINE"
Rion menendang pintu gudang itu, bau anyir darah mendominasi namun perhatian nya hanya tertuju pada surai biru dan Caine yang sedang terbaring lemas.

"Papi- tolongg *hiks* caine.. Dia-Dia.."

Ia mendekati Caine, matanya berisi kebencian namun juga khawatir yang tulus. "Caine.. bangun jaga kesadaran."
Rion mengelus pipi Caine lalu tangannya beralih ke luka yang souta coba tahan dari tadi, Rion mengatur nafasnya mencoba meredam emosi.

"Souta, papi!"
Kini krow datang dengan jaki di belakang nya, mereka berdua menghampiri kepala keluarga itu lalu melihat keadaan Caine yang tampaknya cukup parah.

"Bawa souta pulang."
Suara berat dan dingin itu menembus atmosfer, hingga mereka yang berada di sana terintimidasi. Rion mengangkat Caine ala bridal style dan membawa pria manis itu ke mobilnya.

"Souta gapapa? ada yang luka?"
"..."
Jaki bingung saat souta menjadi diam begini saat hendak berbicara lagi, mereka berdua terkejut dengan isak tangis dari bocah itu

"Rion marah.."
Krow dan jaki yang mendengar itu hanya bisa menenangkan souta, karena ini pertama kalinya Rion terlihat begitu emosi.

🌒🌘🌘🌒🌘🌘

Rion tidak membawa pria manis itu ke rumah sakit, namun langsung pulang ke kediaman mereka karena sekarang mereka sudah mempunyai pak sui sebagai dokter di keluarga itu.

"Hati hati, nanti Caine kesakitan."

Sedangkan yang dikomentari menghela nafas, ini sudah kali ke 20 mungkin rion memperingati nya atas pengobatan yang dia lakukan.
"Bapak nunggu luar aja deh, kasian ini pak sui harus fokus"

Kini key juga ikut kesal karena bapak nya itu sangat cerewet, dia menarik lengan kepala keluarga itu untuk keluar dari ruangan agar pak sui lebih berkonsentrasi mengobati Caine.

"Selia, ambilin kotak pk3 mintol"
"Okehh"

Key menatap nanar Kepala keluarga yang baru kali ini kehilangan ketenangan nya. Walaupun biasanya pria itu blak blakan kalau soal emosi, namun kali ini.. Rion benar benar tampak kacau.

"Ini key"
"Thanks"
Key menerima kotak obat itu dan mulai membuka isinya, mengambil kapas dan membawahi nya dengan sedikit alkohol.
Key meraih lengan rion karena ternyata terdapat luka goresan disana. Key perlahan mengobati luka itu.

"Calm down pi, mami bakal baik baik saja. Lagian udah di tangani pak sui"

"Setuju!! Mami kan kuat!"

Celetuk Mia mencoba meyakinkan Rion, namun ekspresi kepala keluarga itu tetap datar dan kosong. Tangannya mengepal erat mengingat keputusan nya untuk memperbolehkan Caine menjemput souta. Dia tidak marah pada siapapun termasuk souta, dia hanya marah pada dirinya sendiri yang mengizinkan Caine untuk pergi sendiri.

22.00

Anak anak TNF sudah sebagian terlelap, ada yang tidur disofa, di lantai ruang keluarga dan kursi. Rion memaklumi jika mereka lelah, ia juga sudah menyuruh anak anak itu untuk istirahat di kamar mereka namun mereka menolak karena ingin langsung mendengar kabar Caine.

[TNF] once a family, always a family. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang