Skizofrenia Love || Oh Sion 🌷 End

338 17 5
                                    

Happy Reading
🌷

"Zef, kamu kenapa? Kok panik banget."

Zefani menghela napas panjang, sudah 30 menit sejak Sion masuk ke dalam kamar mandi tadi dirinya terus menerus menatap sebuah poster yang barusan di bagikan dari grup chatting sekolah.

"Seenggaknya kamu pake baju dulu lah!" Zefani kembali menundukkan pandangannya saat melihat Sion yang hanya mengenakan handuk sebatas pinggang. Rambut pria itu juga setengah basah, ada handuk kecil yang ditaruh di atas kepalanya.

Sion terkekeh. "Iya sayang, maaf." Tangan kanannya menepuk pelan kepala Zefani, kemudian pemuda itu melenggang masuk ke kamar mandi lagi setelah mengambil baju gantinya di atas ranjang.

"S - sayang?" Zefani cengo. Kepalanya menggeleng kuat agar imannya tetap kuat. Oh Sion ternyata semeresahkan itu.

Beberapa menit kemudian pintu kamar mandi terbuka. Menampakkan Sion yang sudah berpakaian lengkap. Tak lupa dengan senyum menawan yang tak pernah lepas dari wajahnya.

"Bisa gak, gak usah lihatin aku kayak gitu?" Zefani tidak kuat dengan aura tampan Sion yang sangat mencekam.

"Terus aku harus lihatin kamu kayak gimana?" Sion meraih kedua tangan gadis itu. Menatap wajahnya dalam-dalam sampai Zefani rasanya ingin minggat dari bumi.

"Okey, iam sorry." Kedua tangan Sion beralih menangkup pipi Zefani. "Sekarang ceritain aku tentang apa yang sedang kamu pikirin."

"Barusan di grup chat sekolah, ada pengumuman acara prom night. Aku selalu gak nyaman sama acara kayak gitu. Selain bakal dipojokin, emang ada yang mau pasangan sama aku?" Zefani menunduk sedih.

"Hey, mikirin apa kamu? Ya jelas akulah yang bakalan jadi pasangan kamu."

Zefani menggeleng. "Tapi, bukannya cowok populare harusnya pasangannya cewek populare di kelas juga ya?" Nyali Zefani menciut.

"Kamu bilang apa sih, sayang? Gak ada kata populare, lagian aku cuma mau pasangan sama kamu." Jemari Sion mengangkat dagu Zefani.

"Pftt, gombal! Gak mau, nanti aku dibully sama geng nya si Bella. Diakan selalu bilang kalau kamu perhatian sama dia." Zefani bangkit dari ranjang untuk berjalan keluar kamar. Rasanya sangat gerah tiba-tiba.

"Zef, kamu perlu bukti?" tanya Sion seraya memeluk gadis itu dari belakang dengan mudahnya. Zefani diam membatu.

"B-bukti apa?" Mendadak Zefani panik bukan main karena posisi intim mereka.

Sion membalikkan tubuh Zefani dengan mudah. Tanpa aba-aba ia langsung melumat bibir gadis itu dengan lembut dan penuh perasaan. Kedua tangan Zefani mengepal kesamping. Reaksinya benar-benar kaku, ia tidak tahu harus membalas apa. Jadilah hanya terdiam membisu.

Ribuan kupu-kupu seakan menyerang perut Zefani sekarang. Ia berharap ini segera selesai karena rasanya malu dan ia tidak tahu harus bereaksi apa. Padahal sebelumnya mereka pernah berciuman. Tepat sebelum Sion menyatakan perasaan pada dirinya.

"Aku udah buktiin kan?" bisik Sion seraya melepas ciuman mereka.

"Bukan! Maksudku bukan gitu!" Zefani benar-benar malu. Ia hanya bisa memukul pundak Sion kemudian berlari meninggalkan pemuda itu.

"Zef, kamu malu?" Sion menggelengkan kepalanya seraya tertawa.

"Gak usah deket-deket, aku ngambek!" seru Zefani yang sekarang duduk di sofa ruang tamu.

🌷

Seminggu kemudian....

Biasanya memang setelah kelulusan, para siswa yang berhasil menamatkan pendidikan di SMA akan mengadakan acara prom night. Tapi tidak semua bisa menikmati acara itu. Bahkan sebelum acara dimulai mungkin ada diantara mereka yang panik bukan main. Alasannya karena merasa tertekan ketika bertemu teman apalagi berkumpul. Atau alasan lain seperti sering di pojokkan, dibully dan lain-lain. Terlebih orang yang memiliki mental illness. Mereka yang paling tahu bagaimana dampak sebelum dan sesudahnya.

Sofetie Story || NCT WISH 13+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang