Brian menatap Evan dengan ta jam, lalu dia menarik tangan Maria.
"Mas, kamu kok kesini, apa udah boleh pulang?" tanya Maria."Ayo kita pulang sekarang. Kita urus administrasi dulu." sahut Brian.
"Seluruh biaya mantan istri kamu akan aku urus dan aku juga akan ganti rugi." ucap Brian.
"Kamu bisa ganti rugi semua itu Brian, tapi kamu gak bisa ganti rugi rasa sakit yang kamu gores di hati Maria dan juga aku. Kamu gak bisa menghilangkan luka di hati kamu." ucap Evan.
Brian terdiam begitupun dengan Maria, dia tertunduk hatinya membenarkan ucapan Evan. Brian menghela nafasnya dalam.
"Dengan semua yang telah terjadi aku minta maaf, bahkan kamu juga sudah menuntutku dan aku sudah membayar dendanya. Kita sudah impas bukan?" ucap Brian.
Evan melangkah ke arah Brian, yang merupakan sahabatnya dari kecil. Tapi tega berselingkuh dengan Nike hal itu membuat Evan menceraikannya Nike karena kecewa.
Buck..., Evan meng ha jar Brian membuat ujung bibirnya berdarah."Rasa sakit itu gak seberapa Brian dibanding rasa sakit kami." ucap Evan dengan bibir miring dan mata tajam jam.
Brian hendak melawan tapi Maria menarik tangannya dan menggelengkan kepalanya.
"Sudah mas, ayo kita pulang." ucap Maria.
Maria dan Evan sekilas saling menatap, ya mereka adalah korban per se ling kuhan pasangannya. Kalau Evan sudah bercerai dan move on tapi Maria gak bisa walaupun dia juga sudah sakit hati dan ingin bercerai. Tapi dia wanita yang patuh kepada keluarganya dan menyetujui keputusan keluarga.
Bahkan dari dulu hingga kini Maria tidak pernah memutuskan apapun untuk hidupnya sendiri, dia tidak bisa mengikuti kata hatinya dia hanya orang yang harus patuh sama mereka yang merupakan keluarganya.
Terkadang Maria sangat tidak adil karena hidupnya bukan untuknya.
Setelah membayar biaya pengobatan untuknya dan juga Nike. Brian dan Maria kembali pulang dengan menaiki taksi. Mereka hanya terdiam selama perjalanan pulang, Maria langsung membersihkan diri dan menggendong put ra nya serta memberikannya asi. Karena put ra nya belum 6 bulan Maria memberinya asi eksklusif di kesibukannya mengajar. Kadang Maria juga memompa asi ya saat jam istirahat.Di rumah sakit sore itu Nike juga cek out, Evan mengantarnya pulang ke rumah orang tua Nike. Karena setelah bercerai Nike dan Azka tinggal bersama orang tuanya.
"Mas Evan, kakiku masih sakit. Gendong ya." ucapnya manja.
Evan gak ada pilihan lain dia terpaksa menggendongnya saat turun dari motor ke kamarnya. Azka tidak ada dirumah sedang main dengan teman temannya. Saat nyampe dalam kamar Evan menurunkan tubuh Nike mantan istrinya.
"Istirahatlah, aku mau pulang."
"Mas, aku butuh kamu saat saat seperti ini. Aku mohon mas rujuk lah denganku." ucap Nike meraih tangan Evan dengan kuat.
Nike sengaja menarik tangan Evan kuat agar keduanya kehilangan keseimbangan dan akhirnya mereka jatuh di atas ranjang. Nike mengambil kesempatan itu, dengan cepat dia merangkul leher Evan dan melumat bibirnya.
Evan menutup rapat mulutnya dan beranjak bangun dari ranjang, dia menghela nafas.
"Cukup Nike, kita sudah bercerai dan kamu sudah melewati batas." ucap Evan dengan mengacungkan telunjuknya di depan wajah Nike.
"Kamu tega banget mas, aku rindu sentuhanmu mas, aku rindu permainan kita mas. Masa kamu bermain dengan maha sis wi mura han itu tapi kamu menolak ku."
"Kamu lupa kamu sudah mengkhianati ku? Aku tidak mau bermain dengan wanita yang telah mengkhianati ku." jelas Evan yang kemudian keluar dari kamar Nike.
"Ergh..., si4l." gerutu Nike kesal memukul kasurnya.
Nike melihat notifikasi di handphone nya, ternyata Brian mengirim 10 juta sebagai ganti rugi. Nike tersenyum senang.
"Ternyata kamu masih menyimpan nomer rekeningku mas. Lihat saja aku akan membuaimu lagi mas Brian. Aku mau kamu jadi ATM berjalan ku lagi." gumam Nike.
Hari yang melelahkan buat mereka, Evan juga terpaksa tidak membuka cafe nya, karena belum menyiapkan bahan. Dia memilih menonton bola di laptop nya sambil mero kok dan ngopi. Entah mengapa dia terbayang wajah Maria, senyumnya, mata indahnya. Ahh..., bahkan Evan merindukan suara batuknya berdehem nya.
"Maria..., kenapa bayanganmu terus menghiasi anganku." pekik Evan.
"Maria..., Siapa dia? Hmm." tanya Bella yang tiba tiba masuk ke cafenya walau di kaca bertuliskan tutup.
"Cafe tutup woi..., ngapain kesini."
"Ih, suka suka gue lah. Lu belum jawab siapa Maria? Lu naksir sama cewe yang bernama Maria ya."
"Kepo banget lu."
"Hmm, tapi keliatan sih begitu. Kasih tau dong Maria itu siapa?"
"Ah udah ah, ganggu aja lu. Dah tau cafe tutup masih aja masuk."
"Gue ada klien Van. Terlanjur udah gue terima."
Evan menghela nafasnya lalu mematikan laptopnya dan beranjak bangun.
"Ya udah, selamat bersenang senang. Jangan ganggu aku ya."
Evan pergi ke kamarnya, lalu dia mengambil alat lukisnya dan mulai melukis apa yang ada dalam imajinasi nya. Dia mulai menarik sebuah garis dan membentuk sebuah lukisan.
Sedangkan Bella bersiap siap akan menyambut kliennya yang kali ini dia mendapatkan klien orang bule. Bella merasa deg deg an karena belum pernah bermain dengan orang asing sebelumnya.
"Tenang Bel lu pasti bisa, semoga bule nya ganteng dan gak kebesaran." ucap Bella menghela nafasnya.
Tak lama seseorang mengetuk pintu cafe, Bella menoleh dan membuka pintu itu, dia tertegun melihat lelaki asing yang begitu rupawan, terlihat ganteng sempurna dengan otot lengannya yang kekar, membuat jantung Bella berdegup kencang.
"Hi Bella, I am Jerry." ucap ya mengulurkan tangan dan tersenyum manis.
"Oh...hi nice to meet you Jerry. You so handsome." sahut Bella.
"Terima kasih."
"Oh, kamu bisa bahasa Indonesia?"
"Tentu, saya sudah lama punya bisnis di sini."
"Kamu mau minum dulu Jerry?"
Jerry menggelengkan kepalanya dan mendekati Bella, mata mereka bertemu. Bella terlihat gugup dan menelan saliva nya karena dia belum lama open bo. Dan kini sudah mendapat klien orang asing.
"Aku sudah tidak sabar sayang, banyak yang bilang orang indo sangat nikmat dan sempit. Aku penasaran apalagi ini pertama untukku." bisik Jerry.
"Hah! Jadi dia masih perjaka ting ting dong." gumam Bella.
Jerry membelai rambut Bella dengan lembut, dia sungguh romantis. Lalu perlahan bibirnya menyentuh bibir Bella dengan sangat lembut, baru kali ini Bella mendapat pelanggan yang begitu romantis menciumnya penuh cinta. Apa mungkin karena dia belum berpengalaman. Sungguh Bella merasa di perlakukan spesial dengan sentuhan lembut si bule ganteng yang masih ting ting.
"Kalau aku salah, tolong ajari aku ya baby." bisiknya.
Bella tersenyum dan siap memberikan s3ks lesson untuknya.
Bella meraih leher Jerry dan....tunggu selanjutnya ya...
Berhubung bulan ramadhan banyak kegiatan, jadi gak bisa up tiap hari. Silahkan mampir ke novelku yang lain.
Fi zzo: Nyi Rambut Asih (horor/tamat).
KBM:* Brondong Bucin/mencintai Brondong Setelah Menikah (tamat)
*Teror Kek Mail di perlintasan rel kereta api (on going/ belum di kunci loh sudah bab 20)
Silahkan mampir dengan napen yang sama ladies.dmg.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bu Guru Cantik Yang Malang / Lanjut Ke KBM
RomantikBu Guru Cantik Yang Malang Sinopsis Maria seorang guru sekolah dasar yang cantik, namun kecantikannya tidak bisa membuat suaminya setia. Saat Maria mengandung anak kedua, dia mendapat kabar suaminya telah berselingkuh. Kabar Itu telah menyebar luas...