Bu Guru Cantik yang Malang 11

372 2 0
                                    

Bella tersenyum dan merangkul leher Jerry, keduanya saling bertatapan lalu Bella Melu-mat bibirnya, ci um an Bella merambat ke leher, da da dan memainkan area sensi tif di da da Jerry dengan lidahnya.

Jerry mendesah merasakan sensasi itu yang pertama kali baginya. Membuat dede kecilnya di bawah sana memberontak sesak di celananya. Bella menggosok gosok milik Jerry di bawah sana.

Bella pun berjongkok, dia ingin memberikan pelayanan yang memu askan buat pelanggannya, agar dia gak melupakan rasa ini. Bella yakin karena ini pertama untuk Jerry pasti setelah ini Jerry akan menyukainya.
Bella senang melihat milik Jerry yang sedikit  lebih besar dan panjang dari Evan. Diapun memainkan milik Jerry di bawah sana, membuat pemuda bule itu mendesah dan mendongkrak kan kepalanya. Tapi Bella menghentikan permainan itu saat Jerry hendak mencapai puncaknya.

"Jangan keluar sebelum permainan di mulai Jerry." bisik Bella.

Jerry mengangguk dan kini giliran dia melakukan pemanasan kepada Bella, karena dia sedikit tau dari melihat vidio semacam itu, Jerry berhasil membuat Bella mendesah.

"Gimana baby? Aku tidak mengecewakan bukan." bisik Jerry sambil menggosok area sensitif  Bella di bawah sana hingga terasa becek, karena Bella sudah sangat terang sang.

"Ahh Jerry masukan milikmu sekarang." pinta Bella.

Jerry mengangkat tubuh Bella dan menggendongnya dari depan, mereka berciuman uman, perlahan Jerry menurunkan Bella di kasur dan memeluk dan menciuminya, Jerry berusaha memasuki Bella di bawah sana dan agak kesulitan, sehingga Bella meraih miliknya dan mengarahkannya.

Perlahan milik Jerry memasuki gerbang Bella, keduanya mendesah saat Jerry berhasil membenamkan miliknya.

"Ini terasa sangat penuh Jerry."

"Ternyata benar kata orang, wanita di negara sini sangat nikmat."

Bella tersenyum dan Jerry mulai melakukan permainannya, keduanya begitu menikmati. Bella sangat senang mendapat pelanggan muda dan ganteng, Jerry juga sangat senang mendapat pengalaman pertama yang mengesankan baginya.

Mereka mendesah, tubuh keduanya mengejang saat mencapai pelepasan. Dengan nafas yang terengah engah mereka berpelukan di bawah selimut saling bertatapan.

"Kamu hebat Jerry." ucap Bella setiap selesai melayani pelanggannya.

Tapi kali ini Bella memang merasa puas, Bella baru memulai pekerjaan kotor ini, baru 3 pelanggan yang dia layani. Tapi Jerry lah yang paling berkesan.

"Bella jadilah pacarku."

"Apa! Kamu serius Jerry. Tapi aku bukan wanita baik baik."

"Mulai sekarang jadilah kekasihku, jangan menjual diri. Mari kita mulai cinta kita."

Bella bingung dengan ucapan Jerry, apa dia serius mengatakan itu, Jerry tersenyum dan mengangguk. Lalu membelai rambut Bella.

"Aku serius Bella, jadilah kekasihku dan berhenti melakukan pekerjaan kotor. Aku akan menjamin hidupmu." jelas Jerry.

Bella terharu mendengarnya hingga berkaca kaca, Jerry menghapus air mata Bella dan memeluknya. Jerry sungguh tulus dan ingin menjadi kekasih Bella.

Bella mengangguk, Jerry pun mencium kening Bella, kedua ya lalu tertidur hingga pagi.

Evan bangun lebih awal, karena dia akan menyiapkan makanan, lalu mengantar putranya sekolah. Dia melihat Bella masih terlelap bersama pelanggannya, karena mereka tidak menutup pintu kamar.

"Ah si4l si Bella, kenapa gak di tutup pintunya. Dah tau sekarang aku ini bujang." gumam Evan.

Selesai menyiapkan makanan buat di cafe, Evan bergegas menjemput putranya di rumah Nike. Sesampainya di sana Azka melambaikan tangannya.

"Ayah..." teriaknya.

"Anak ayah sudah siap, ayo naik. Kamu dah sarapan belum?" tanya Evan.

"Sudah ayah."

"Oke kita let's go."

Lima menit perjalanan di tempuh mereka ke sekolah Azka. Karena sudah nyampe Azka turun dari motor dan mencium tangan ayahnya.

"Eh bentar, ini buat jajan. Belajar yang pinter ya." ucap Evan.

Azka mengangguk dan mengambil uang 10 ribu dari ayahnya, dia juga melambaikan tangannya. Evan masih belum pergi dari situ, dia melihat sekeliling mencari sosok Maria.

Meskipun dia tidak bisa mendapatkan Maria, tapi melihat senyumnya sudah membuat rindu Evan terobati.

Tak lama wanita yang di tunggu Evan datang dengan motor Scoopy dan memakai helm dengan kaca terbuka, melihat Evan Maria pun langsung tersenyum ramah.

Ah, seketika hati Evan terasa meleleh, tatapannya tidak berhenti terus menatap Maria. Rasa cinta ini sungguh menyiksanya mencintai tapi tidak bisa memilikinya. Ingin rasanya memeluk mencium dan bercumbu dengannya, tapi semua hanyalah angan semata.

Evan sudah puas setelah melihat Maria, dan sebelum kembali ke cafe dia membeli bahan yang habis di supermarket untuk keperluan di cafe. Lalu dia kembali ke cafe.

"Dah bangun kamu Bel."

"Hmm, Van siapin sarapan dong buat aku dan Jerry."

"Jerry? Wow kamu dapat pelanggan bule?"

"Yah, dan dia nembak aku Van."

"Yah itukan emang kerjaan kamu, menerima tembakan ru dal. Haha..."

"Si4l kau, maksud aku dia mau aku jadi pacarnya Van. Kamu tau gak kalau semalam tuh pertama kalinya buat dia.

"Wow! Kamu dapat perjaka ting ting dong."

"Menurut kamu apa aku terima aja ya dia jadi pacarku."

"Kalau kamu rasa dia tulus ya terima saja, mungkin dia jalan buat kamu berhenti melakukan pekerjaan kotor."

Bella termenung membenarkan ucapan Evan, tak lama Jerry menghampiri mereka dan memeluk Bella.

"Morning baby." ucap Jerry.

"Kamu dah bangun, mau sarapan gak?"

"Boleh."

"Ya udah, Van buatin sarapan ya dua, apa aja deh."

"Siap." sahut Evan.

"Kami mandi dulu ya Van." ucap Bella.

"Mandinya jangan sambil main, nanti kelamaan.

"Suka suka kita dong Van."

Evan menggelengkan kepalanya, lalu dia mulai membuat nasi goreng spesial. Dan benar saja Bella dan Jerry kembali melakukan permainan mereka di kamar mandi, suara mereka sampai terdengar jelas oleh Evan.

Evan menghela nafasnya lalu mengambil earphone dan memutar musik dengan kencang, dia gak mau ikut hor-ny karena denger suara mereka di kamar mandi.

Tak lama ada notifikasi pesan di wa Evan, pesan dari sekolah yang di kirim oleh Bu Maria.

"Maria, ada info apa ya disekolah?" ucapnya dengan tersenyum sambil membuka isi pesan wa.

[Akan di adakan camping di sekolah, bagi kelas satu di temani oleh walinya. Dalam rangka mengenal alam.]

Evan tersenyum membaca pesan wa dari sekolah Azka. Dia merasa mendapatkan angin segar seketika.

"Hmm..., sangat menarik dan aku akan menemani Azka camping. Maria kali ini waktu akan berpihak kepadaku." ucap Evan.

Bu Guru Cantik Yang Malang / Lanjut Ke KBM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang