Satu-satu kita tuju lokasi baru
Mungkin tidak untukmu
Mungkin juga tidak bagiku
Tapi iya karena kita duaDua-duaan saja
Kita jalan ke mana-mana
Lalu singgah sementara
Tinggalnya tetap di kamu
Katamu pun gituBandung bercerita
Jogja istimewa
Sepertiku, itu gombalmu
LucuAku suka caramu minum kopi
Kau suka caraku makan roti
Saat kau tak suka gelap
Aku pun benci desingTapi tidak untuk kembang api
Kita sama-sama suka lihatnyaPesta tahun baru setahun sekali
Tapi hal biasa selalu baru saat kita nikmati
Jika dulu kelabu
Kini, jangan buat lagi abu-abuKe mana lagi kita akan pergi?
Malang jadi senang karena candamu
Kau sisakan tawa untukku saja
Karena candu bagimu mendengarnyaAh, paling bisa ya
Mau sampai kapan kau buat pipiku kaku?
Tersenyum-senyum lihat tingkahmu yang ada-ada saja
Sampai nanti gak pakai cuti
Katamu, biar betah dan aku tak lariAsal tahu kalau kakimu lebih panjang
Jadi percuma aku lari kalau kaukejar
Daripada lelah berlari ke sana kemari
Lebih baik duduk seperti iniAku kamu di bangku kayu
Analog di tangan kananmu
Tangan kirimu di pundakku
Sama-sama senyum kita tatap lensaAyo begini selamanya!
Bukan lagi cuma bajolang
Bandung-Jogja-Malang
Tapi aku ingin hanya denganmu kita terus tualang
Lalui banyak tempat dan waktu sambil bersulang
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUR-I
PuisiBeragam kata yang tidak sanggup bersuara, tapi terbaca oleh semesta.