Hugo

994 66 2
                                        

Taehyung mengusap rambut basahnya menggunakan handuk kecil, matanya menatap Kuki yang masih terlelap. “Kenapa dia tidur tanpa membersihkan tubuhnya? Dia tidak merasa gatal?” gumamnya. Taehyung melangkah mendekati Kuki.

Dia menggoyang lengan gadis itu. “Woy bangun!” ujar Taehyung sedikit berteriak. Beruntung kamarnya kedap suara jadi anggota yang berjaga depan kamarnya tidak akan mendengarnya.

“Gadis ini sangat mirip kanebo kering, susah sekali di bangun 'kan!” kesalnya. Taehyung berjongkok hendak menarik telinga gadis itu. Namun, sebelum tangannya menyentuh telinga Kuki, sebuah bantal lebih dulu melayang ke wajahnya.

Taehyung memejamkan matanya menahan emosi, dia menjauhkan bantal dari wajahnya lalu menatap Kuki. “Hei, penjahat! Sini kau!” teriak Kuki sambil bergaya seperti orang siap berkelahi.

“Dia mengigau?” gumam Taehyung tidak percaya. Matanya tidak sengaja menatap bibir pink milik Kuki, tangannya terangkat mengusap bibir gadis itu. “Boleh 'kah aku merasakannya sekali lagi?” kekehnya.

Menggeleng ribut, Taehyung berdiri. “Astaga apa yang aku pikirkan!” gumamnya. Dia melangkah ke sofa dan tidur disana, biarlah kali ini dia mengalah pada gadis gila itu. Matanya perlahan terpejam, seiring kantuk yang menyerangnya.

✯✯✯

Pagi pun telah tiba, Kuki perlahan terbangun dan melihat sekitar. “Astaga, aku tidur di kamar badut mesum itu?” gumamnya. Dia mengedarkan pandangannya hingga tertuju pada Taehyung yang tertidur di sofa. “Malang sekali nasib badut mesum itu tidur di sofa.” lanjutnya.

Kuki melangkah ke kamar mandi mencuci wajahnya, dia keluar kamar mandi dengan senyuman licik. “Kerjain ah,” ujarnya tersenyum jahil. Sebelum melakukan aksinya, dia membuka pintu terlebih dahulu. “Oke aman!” ucapnya.

Kuki mengambil bantal di ranjang, dengan sekuat tenaga dia memukul wajah Taehyung. “Rasakan ini badut mesum!”

Bugh!

Arrghh!

Taehyung terbangun, dia memegang wajahnya yang terasa perih. Mencoba mengumpulkan kesadarannya, dia menatap tajam Kuki yang tertawa ngakak.

“Kau!” geram Taehyung. “Gadis gila!” Taehyung mengejar Kuki yang sudah berlari keluar.

Di ruang tamu Jimin, Soobin, Kai dan Mingyu terkejut melihat suara ribut dari lantai 2. Kuki berlari menuruni tangga menghindari Taehyung yang terus mengejarnya. Yang lain menggeleng melihatnya.

“Kenapa pagi pagi begini kalian sudah ribut?” tanya Jimin kesal.

“Tolong aku kak! Badut mesum mengejarku!” ucap Kuki dengan tawanya membuat Taehyung makin merasa kesal.

“Gadis gila itu duluan memukul wajahku!” balas Taehyung.

“Haiss.. hentikan mereka cepat!” perintah Jimin.

Soobin dan Kai segera menahan Taehyung saat akan melewati mereka.

“Yak!! Lepaskan aku!!” ucap Taehyung memberontak.

“Wlee~ badut mesum,” ejek Kuki.

“Kuki, duduklah!” Kuki menuruti perkataan Mingyu. Taehyung duduk di depannya, keduanya saling melempar tatapan permusuhan.

Jimin menghembuskan nafasnya pelan. “Makin susah mau buat mereka saling jatuh cinta,” batin Jimin.

“Aku lapar, disini tidak ada makanan kak Chim?” tanya Kuki.

“Tidak ada, kalau mau masak saja sendiri!” ketus Taehyung.

Kuki menatap sinis Taehyung. “Aku tanya kak Jimin, bukan badut!” ketus Kuki. Taehyung hanya diam, malas berdebat. Gadis itu selalu memiliki jawaban.

Love Story : TAEKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang