[Selesai] 18+ Semua berawal karena hujan.
⚠️
-Semua yang ada di dalam cerita ini hanya fiktif dan bukan untuk ditiru, apalagi diterapkan di real life.
-Banyak umpatan kasar dan vulgar.
-Kekerasan fisik dan mental.
-Kissing dan narasi intim lainn...
Hemamikall Aryn pacarnya si Rangga? lo masih pacaran sama dia?
Erinnn_ iya betul ketemuan mau gak? biar ngobrolnya lebih enak
Hemamikall Rangga gimana?
Erinnn_ aman
Hemamikall mau ketemu dimana?
Erinnn_ tau club savana?
Hemamikall tau hari apa?
Erinnn_ malam minggu ini Gimana?
Hemamikall boleh
Erinnn_ Jam 9
Hemamikall 👍
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sesuai janjinya yang Rangga katakan kepada Aryn tempo hari. Batal perginya sore hari itu akan dia gantikan dengan hari ini.
Rangga menyandarkan punggungnya pada pintu mobil. Dia melihat ke sekeliling area kampus.
Lalu melihat jam tangan yang bertengger di pergelangan tangan kirinya. Sudah sangat sore. Langit juga sedikit mendung hingga cahaya langit sore tertutupi awan hitam.
Pandangan Rangga pun beralih. Dia melihat gerbang kampus yang berdiri kokoh tidak jauh darinya.
Disana Rangga bisa melihat Aryn berlari kecil. Datang menghampirinya dengan senyum manis yang terukir di bibirnya.
Dengan nafas yang sedikit terengah-engah Aryn berhenti tepat di depan Rangga. Dia berdiri satu langkah di depannya.
Mata Rangga menatap Aryn dengan ekpresi senang. Dibalas juga dengan senyum manis yang Aryn berikan untuknya.
"Kamu udah dari tadi disini? Kenapa gak chat biar aku bisa lebih cepat?"
"aku matiin hpnya"
Ryn mengernyit, "kenapa? Gak biasanya kamu matiin hp kamu kayak gitu. Biar aku tebak! Pasti kamu lagi berusaha sembunyi dari seseorang. Itu yang kamu lakuin ke aku waktu itu kan?" katanya meledek.
Rangga mencebik malas sembari ke-dua tangannya dia masukkan ke dalam saku celana bahannya.
"Kalau aku gak matiin hp nanti yang ada lala bakal telpon aku terus. Aku pusing dengerin dia yang suka banyak bicara" gumamnya.
