Catatan empat puluh sembilan

305 38 6
                                    

Tidak banyak aktivitas di luar apart yang Lala lakukan bersama anaknya. Selama dua ini hari Lala memilih menghabiskan banyak waktu di dalam apartnya.

Bagusnya anaknya tidak memintanya untuk mengajaknya pergi keluar. Anaknya menurut dan seakan mengerti bahwa Lala juga butuh istirahat selama masa libur kerjanya.

Sekarang jam menunjukkan pukul 10 pagi.
Saat ini Lala tengah menemani anaknya yang sedang asik menggambar. Sementara sejak tadi Lala hanya diam memperhatikannya.

Sesekali Lala akan bertanya ke anaknya tentang gambar buatannya yang kelihatan tidak jelas bentuknya. Namun Lala memilih membiarkan anaknya untuk menyelesaikan gambarnya.

"Mama lihat! Gambar Lupi bagus nggak ma?" Luffy dengan semangat menunjukkan hasil gambarnya ke Lala dengan senyuman lebar yang merekah dibibirnya.

Lala mengernyit dalam. Dia menatap bingung gambar hasil karya dari anaknya yang sangat terlihat aneh, "ini gambar apa?" Tanya Lala.

"Gambar mbek"

"Gambar kambing?"

Luffy mengangguk dengan cepat, "iya ma.. Yang suaranya mbekk.. mbekk.. mbekk.."

"Tapi ini.." Lala menggantungkan kalimatnya kemudian melirik ke anaknya yang sedang menatapnya, "ini mirip gambar ayam, Lupi"

"Tapi papa gambar kambing dibuku gambar Lupi kayak begini mama... Jadi Lupi ngikutin gambar yang papa buat dibuku gambar Lupi kemarin"

"Ohh.. Jadi ini papa yang ajarin?" Tanya Lala dan dibalas anggukan oleh anaknya.

"Tapi seharusnya bentuk kambing itu seperti ini.." balas Lala seraya menggambar dibuku gambar milik anaknya secara asal, tapi masih bisa dipahami bentuknya.

"Kayak gini sayang.." Lala menggeser buku gambar di atas meja ke anaknya.

"Jadi yang tadi Lupi buat itu gambar ayam?" Tanya Luffy sembari memandang gambar buatan Lala.

"Yang Lupi gambar tadi itu ayam... Kalau yang mama gambar ini baru kambing"

"Ohh.. " Luffy manggut-manggutin kepalanya dengan gerakan lucu, "Lupi kalau udah besar mau jadi kambing.." lanjutnya.

Lala melihat keheranan mendengar ucapan random dari anaknya, "mau jadi kambing?"

"Iya mama.."

"Kenapa mau jadi kambing? Kambing itu kan hewan.."

"Soalnya dikepalanya kambing ada tanduk. Lupi bisa pakai tanduk kambing buat sruduk pantat papa kalo lagi marahin Lupi. Terus sambil bilang mbekk.. mbekk.. mbekkk.."

"Papa sering marahin Lupi?" Tanya Lala.

"Papa marahin Lupi kalau nakal. Tapi kalau papa abis marahin Lupi, kakek atau nenek marahin papa juga. Terus gantian papa yang nangis"

"Seriusan papa nangis?"

"Iya mama. Papa sering dimarahin sama kakek dan nenek. Terus papa nangis"

"Ohh, gitu ya.. Terus papa pernah pukul Lupi nggak?" Tanya Lala lagi.

"Papa nggak pernah pukul Lupi. Tapi kemarin malam tangan Lupi ditarik sama papa. Sakit mama. Papa juga suaranya keras" ucap Luffy sembari menunjukkan lengan kanannya ke Lala, "Lupi takut mama. Lupi maunya tinggal sama mama aja." lanjutnya.

"Maafin mama ya, sayang? Nanti mama tegur papa supaya nggak kayak gitu lagi" ucap Lala dengan raut wajah sedih. Lalu mengelus-elus lengan anaknya dengan sangat lembut.

Lala tidak tega dengan anaknya. Tapi entah mengapa egonya masih memenuhi hatinya untuk tetap berada diapart daripada pulang ke rumah. Lala masih takut. Di hatinya juga masih banyak kekhawatiran mengenai sikap Rangga yang bisa saja tiba-tiba berubah.

LOVE SHIT || Rangga X Lala ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang