Catatan sembilan belas

497 55 4
                                    


Shaka, Tora, dan Lia mereka berada di gazebo. Sementara Rangga, Lala, Anton. Mereka berada di dalam villa.

Sudah hampir setengah jam yang lalu mereka di gazebo sembari menghabisi snack keripik kentang yang mereka bawa dari villa.

"Aku mau cerita" kata Lia di sela-sela aktivitas makan keripik kentangnya.

Shaka dan Tora yang juga asik makan keripik kentang langsung saling lempar pandangan. Mereka tersenyum seolah paham bahwa topik obrolan yang akan Lia bahas sangat menarik.

"Apaan banget deh Lia. Ngajakin ghibah. Tapi kalau seru gas aja lah" sahut Shaka.

Lia memutar matanya malas.

"Apaan Li?" tanya Tora.

"Semalam aku gak sengaja denger kak Lala nangis di dalam toilet. Aku pikir villanya ada hantunya. Udah merinding disko taunya kak Lala" bisiknya.

"Yang bener?" tanya Tora.

Lia mengangguk cepat, "bener kak!"

"Tapi kak---"

Lia menggantungkan kalimatnya. Matanya melirik ke arah pintu villa yang dibiarkan terbuka lebar. Membuat Shaka dan Tora langsung mendengus sebal.

"Tapi apa? Cerita jangan seteng-setengah!" omel Tora.

"Sabar!" ucap Lia dengan keras.

"Semalam sebenarnya aku gak bisa tidur. Kak Lala gak bisa diem banget anjir. Gerak mulu sampai ngegangguin aku yang beneran mau tidur. Niatnya aku mau tanya kak lala kenapa? Soalnya kemarin dia seharian tidur. Aku takutnya kalau dia sakit tapi milih buat diem.." lanjutnya.

Lia menjeda kalimatnya sejenak. Matanya kembali melirik ke pintu villa seakan-akan takut kalau yang sedang dibicarakan tiba-tiba datang.

"Terus?" kata Shaka.

"Karna aku gak bisa tidur dan gak enak juga mau nyamperin dia. Akhirnya aku keluar aja tuh buat ambil minum. Aku pikir bentaran doang abis itu ke kamar lagi. Tapi kalian mau tau gak apa yang aku liat pas keluar kamar?"

Shaka dan Tora semakin antusia buat dengar cerita Lia. Mereka mendekatkan telinganya ke Lia hingga membuat gadis itu langsung mendengus keras.

"Jangan dekat-dekat kak! Kalian pada bau matahari tau gak!" omel Lia.

"Iya-iya."

"Aku ngeliat kak Rangga ada di luar villa! Diem aja kayak orang kesambet! Beneran diem aja anjir gue kirain dia kesurupan"

"Dih! Seriusan?" tanya Shaka.

"Iya!"

"Kok lo bisa tau Rangga lagi ada di luar li?"

"Itu karna sewaktu aku keluar kamar. Kan jarak dari pintu utama villa ke kamar aku lumayan dekat. Aku liat pintunya kebuka sedikit. Yaa aku takut banget dong kalau ada maling. Akhirnya yang tadinya aku mau ke dapur ya beralih lah ke pintu buat ngecek siapa yang udah buka pintu"

"Beneran langsung lo samperin?" tanya shaka.

Lia mengangguk. Mengiakan pertanyaan Shaka.

"Heh! Lain kali jangan sembarangan nyamperin! Kalau maling beneran terus diculik gimana? Minimal bangunin kita bodoh!" omel Tora ke Lia. Membuat Lia dengan refleks menutupi telinganya.

"Buset dah! Suara lo kenceng banget sih kak? Abis makan mercon lo kak?"

Tora berdecak sebal, "yeu dikasih taunya. Kalau lo kenapa-kenapa nanti yang bakalan abis tuh gue!" ucap Tora sembari menunjuk Lia.

LOVE SHIT || Rangga X Lala ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang