|23| Balance

654 58 26
                                    

Hewooo 😽
Ini next chapter nya, semoga menghibur

.
.
.
.
.

________________

"Saya sudah memutuskan. Fahmi butuh masa depan yang lebih baik, sekalipun tanpa ayahnya. Sauqi juga harus sembuh dari traumanya."

Pagi ini, tepat jam 9 pagi, Wiya kedatangan tamu yang sejujurnya gak terlalu ngagetin kalau dia bakalan datang ke sini, tapi Wiya gak tau kalau Citra bakal secepat itu datang ke Apart nya.

Wiya baru selesai nyeruput teh yang dia buat tepat waktu Citra selesain perkataannya. Dari awal ia masuk ke cara kerja Resan, suaminya itu udah bilang buat gak nunjukin muka iba sedikitpun ke orang-prang yang bakal jadi bagian dari rencana mereka. Jadi, dengan kemampuan aktingnya yang gak tau dari siapa, Wiya pura-pura bermuka datar mendengar cerita Citra dari A sampai Z kisah pilu yang dia dapatin.

"Saya mohon. Kalau perlu saya akan minta maaf didepan publik demi dapatin bantuan kamu, Wiya."

Wiya menghela napas, "kalau gitu, abisin dulu makanannya. Abis itu kita obrolin rencana selanjutnya. Dengan kamu masuk kedalam rencana kami, kamu rela lepasin semua dendam ke ayah dulu dan mau ngelakuin apa aja buat kelancaran rencana ini."
Citra mengangguk cepat terus langsung makan makanan sederhana yang Wiya bikin dengan lahap. Berkali-kali Citra puji masakannya enak, gak tau itu tulus dari hati atau enggak. Yang pasti, Citra sekarang lagi jilat ludahnya sendiri.

Pernah kemarin, waktu Wiya masih hamil dan lagi nemanin Rain yang emang hari itu ada acara anak sama orang tuanya ngumpul-ngumpul sekedar piknik. Wiya pasti bawain makanan buat Rain dan orang tua lain yang mau nyicip. Tapi Clara dengan sombongnya bilang makanan Wiya gak higyenis dan terlalu kampung banget.

Padahal Wiya cuma bawain apa yang Rain pengen makan. Dia juga masakin Rain ayam lada hitam, telor dadar, sama sayur asem itu banyak nutrisinya dibanding spagheti yang Wiya yakin itu dia beli.

Dan sekarang, Citra jilat ludahnya sendiri dengan makan masakan Wiya yang sama persis kayak yang dia hina waktu itu.

Balas dendam kayak gini bukan style Wiya banget. Dia cuma bertujuan ngasih tau Citra kalau posisi mereka gak ada bedanya Dimata Wiya. Dan Citra juga harus mikir kayak gitu.

Setelah semua beres, Wiya nelpon salah satu bodyguard yang dikirim Resan buat minta dikabarin kalau ada orang mencurigakan yang masuk ke gedung Apartemen ini. Dia mau ngobrol lumayan panjang sama Citra. Jadi jangan sampe ada kebocoran disini.

"Saya butuh kamu buat jujur. Apa aja yang suami kamu lakuin dari awal kalian nikah sampai sekarang. Ceritain detail yang kamu ingat. Jangan sampai ada kebohongan yang terucap dari setiap perkataan kamu, Citra." Wiya siap-siap dengan hp nya dengan kondisi rekaman suara dihidupin.

"Gak banyak yang kami lakuin dari awal pernikahan. Dia cuma 'pakai' saya buat dapetin anak laki-laki. Saya juga gak masalah karena selama masih bisa bebas cinta sama mendiang pacar saya, saya gak bakal berontak. Sampai akhirnya Sauqi hadir dan bikin keluarga besar bahagia sekali. Kebahagiaan itu ada sampai ke pemeriksaan kesehatan Sauqi di tahun ketiga, Sauqi punya gen spesial. Kayak kamu, Wiya. Keluarga marah dan ngerasa Sauqi aib. Dia dipukulin ayahnya tiap malam. Dan aku...

Jeda cukup lama ngebikin Wiya yang ceritanya gak mau keliatan terlalu fokus sama cerita Citra jadi boleh ke empunya. Keliatan rasa bersalah yang besar ada di sana. Tersimpan cukup dalan sehingga Wiya butuh beberapa saat buat menyelami tatapan mata itu.

-aku masih sibuk nyari Thomi dan keluarganya yang gak pernah kelihatan kecuali anak ceweknya. Aku juga cari tau soal anak ceweknya itu, dan ternyata dia juga menghilang. Sementara kamu, kamu memang gak pernah diperlihatkan sebelumnya sampai aku sadar kamu ada disekitar keluarga Abimawa dan kamu ngebawa wajah ayahmu persis. Itu, pertama kali kamu muncul dihadapan aku, umur Sauqi udah 4 tahun. Ketika anak lain berada di masa penasarannya, Sauqi cuma mendambakan kebebasan dan hari tanpa rasa sakit. Sedangkan aku fokus buat balas dendam sambil hamil anak kedua, Fahmi. Sampai akhirnya ayah kamu mati kemakan sama kejahatan-kejahatannya sendiri dan dibunuh sama orang yang paling dia hargai."

Stepping With U (IDS2)||SanwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang