Malam gelap penuh bintang mengakhiri cerita di hari sabtu yang menyebalkan. Dan saat ini, Jeon Jungkook sedang menikmati malam itu di sungai Han sambil sesekali meneguk soju yang ada di tangannya. Entah itu kaleng yang ke berapa, Jungkook tak lagi peduli. Suasana hatinya sedang buruk saat ini.
Jungkook adalah CEO dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi. Di umurnya yang ke 28 ini, ia sukses menjadi apa yang ia inginkan tanpa seorangpun di sampingnya. Tidak ada ayah ataupun ibu yang mendukungnya, karena bahkan ia hanya berawal dari anak panti yang kabur karena ketidakadilan disana. Jangan tanyakan padanya bagaimana ia sampai disini sekarang, karena ia bahkan rela mempertaruhkan nyawanya untuk bekerja keras demi dapat mengenyam pendidikan.
" Yerin Sialan!!" umpatnya seraya membanting kaleng sojunya yang isinya telah raib.
Yerin adalah kekasih Jungkook. Di usia yang matang, wajahnya yang tampan, dan kekuasaan yang di milikinya, tentu Jungkook telah bertemu dengan banyak wanita yang mendekatinya. Namun meskipun begitu, Jungkook hanya tertarik pada Yerin. Hingga ia tahu, bahwa Yerin hanya memanfaatkannya demi uang. Yerin telah menggelapkan uang perusahaannya dalam jumlah yang tidak sedikit.
Baiklah, mungkin hal itu tidak mempengaruhinya karena Yerin telah mendapatkan balasannya sekarang. Namun hal yang paling membuatnya kesal adalah, ia sadar bahwa sejauh ini ia tidak menemukan orang yang benar-benar tulus kepadanya.
" Perempuan gila memang!"
Di tengah-tengah suasana hatinya yang tidak baik itu, Jungkook melihat seorang anak kecil yang melamun di pinggir jembatan. Tidak jelas memang, hanya siluet yang ia lihat karena ia berada jauh dari sana. Dari tempatnya duduk, ia dapat melihat bahwa anak itu berdiri tanpa pengawasan siapapun.
" Aishh dimana orangtua anak itu? kenapa anak sekecil itu di biarkan keluar sendiri di malam hari seperti ini?" ucapnya kemudian membuka sekaleng soju lagi dan langsung menenggaknya sambil menggerutu tak jelas tanpa melepas pandangannya pada anak kecil itu.
" Biarkan sajalah, anak kecil mana mungkin bunuh dir___"
BYUURRRR
" YAAAAA!!"
Mata Jungkook membulat sempurna, tapi sayangnya ia tidak punya banyak waktu untuk berpikir. Sehingga dengan cepat ia berlari dan menceburkan dirinya ke sungai tanpa pikir panjang, untuk menyelamatkan anak itu. anak itu jatuh tak begitu jauh dari tepi, tapi pasti cukup untuk menenggelamkan anak sekecil itu.
Tanpa menghentikan umpatannya layaknya orang gila, Jungkook berenang di malam yang dingin itu demi mencari anak kecil yang ia anggap gila tersebut. air yang dingin itu terasa menusuk kulitnya, namun Jungkook mencoba mengabaikannya. Yang terpenting sekarang adalah, ia bisa menyeret anak kecil itu ke daratan.
' Apa ini hari yang sial untuk ku' pikir Jungkook yang di buat kesal berkali-kali di hari itu.
Pada akhirnya, Jungkook berhasil membawa anak itu ke daratan.
" Hey anak kecil bangun!" ucap Jungkook seraya menekan dada anak itu berkali-kali. setidaknya ia dapat melakukan pertolongan pertama.
" Bangun atau orangtuamu akan datang dan memarahiku nanti !!"
Seolah ucapan itu adalah mantra, anak kecil itu terbatuk dengan mulut yang mengeluarkan air yang telah tertelan olehnya. Anak itu hanya memandang Jungkook dengan sayu, bibir mungilnya pucat dan menggigil. Sehingga dengan dengan cekatan, Jungkook membawa anak itu ke dalam gendongannya dan segera melesat pergi ke rumah sakit.
>>>>>
" Apa harimu begitu buruk sehingga wajahmu di tekuk seperti itu?" tanya Namjoon, dokter sekaligus teman Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah Jeon 💕
Short StoryJungkook tidak pernah tahu bahwa kehidupannya akan berubah semenyenangkan itu dengan kehadiran Taehyung. tapi bukankah kebahagiaan terlalu sempurna untuk kita miliki selamanya?