School

83 8 1
                                    

Beberapa hari ini, Namjoon masih berpikir kalau Jungkook hanya bermain-main dengan ucapannya. Namun ternyata Jungkook benar-benar membawa Taehyung pulang. Taehyung kecil yang hanya pasrah saja ketika Jungkook tak menjauhkannya sejengkalpun dari pandangannya.

" Taetae jangan lupa minum obatnya ya, harus rutin jika tidak ingin di suntik lagi "

" Siap dokter Namjoon yang tampan dan baik hati"

Namjoon lantas memberikan hadiah lolipop dan usapan yang lembut di kepala Taehyung.

" Terimakasiih "

" Aku bahkan bisa membelikanmu pabriknya, kau mau?" tanya Jungkook setelah berpamitan kepada Namjoon untuk segera pergi.

" Tidak, nanti gigiku sakit. Taetae tidak mau di suntik lagi!"

" Kau pintar sekali sih. Cha...masuk mobil dan kita pulang "

Jungkook masuk mobil di jok belakang bersama Taehyung, sedang di kemudi sudah ada Hoseok, salah satu orang kepercayaannya di perusahaan.

" Aighooo siapa anak imut ini huh? Boleh paman Hoseok cubit pipimu?"

Taehyung lantas menoleh pada Jungkook seolah berkata bahwa ia takut.

" Kau membuatnya takut hyung "

" Anii, paman Hoseok tidak menggigit "

Jungkook menghela nafas atas kelakuan Hoseok. Padahal di perusahaan, Hoseok termasuk orang yang di segani karena ketegasannya.

" Taetae tidak perlu takut, ini paman Hoseok. Dia akan mengantarkan kita pulang hari ini "

Hoseok hampir saja tertawa karena nada bicara Jungkook yang lembut, tidak gila seperti biasanya.

" Apa paman akan mengantarkan Taetae ke ayah? Atau ke panti ?"

Perkataan itu membuat Jungkook tertegun. Sepasrah itu Taehyung menjalani hidupnya di usia yang begitu kecil. Anak itu layak mendapatkan tempat yang baik. jungkook lantas membawa Taehyung ke pangkuannya dan menghadapnya.

" Dengar, Kita akan pulang ke rumahku. Tidak ke rumah ayahmu, tidak juga ke panti "

Mendengar hal itu, Taehyung lantas memeluk Jungkook. Anak itu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Jungkook seolah menemukan kenyamanan di sana.

" Terimakasih paman Jeon. Taetae sayang paman Jeon" ucap Taehyung tanpa melepas pelukannya kepada Jungkook. Dan sepertinya, Jungkook pun tidak akan melepas pelukan itu. jika Tuhan mengijinkan, Jungkook ingin Taehyung selalu berada di sisinya.

>>>>>

Lima hari telah berlalu setelah Jungkook membawa Taehyung ke rumahnya. Dan selama itu, Jungkook tidak pergi ke kantor sama sekali. ia mengerjakan semua pekerjaannya dari rumah karena masih nyaman menemani Taehyung kecilnya. Dan akibat dari itu semua, kini Hoseok datang ke rumahnya dengan wajah sebal.

" Tuan Jeon yang terhormat, kau tahu kan ada beberapa hal yang tidak bisa kau kerjakan hanya dari rumah. Kau asik sekali sepertinya di sini " sindir Hoseok yang justru terdengar lucu bagi Jungkook.

Jungkook sedang memandang Taehyung yang berlarian kesana kemari mengerjai maid yang ada di sana. Hal itu kini menjadi pemandangan yang bagus bagi Jungkook.

" Hyung, tolong carikan aku sekolah yang bagus untuk Taetae. Aku ingin mendaftarkannya sekolah. Ia belum bisa membaca sama sekali. ayahnya benar-benar tak memiliki rasa tanggung jawab untuk menyekolahkan Taehyung sepertinya "

Hoseok kini ikut berpikir keluar konteks, padahal ia berniat menyeret Jungkook ke kantor sebelumnya.

" Bisa saja, tapi ia harus memiliki identitas dulu Jeon"

" Maksudmu bagaimana hyung?"

" Dia harus jelas anak siapa, dari keluarga siapa, atau di adopsi siapa"

" Kalau begitu urus saja hyung, jadikan ia keluarga Jeon "

" YAAK! KAU SERIUS?!"

Mendengar suara yang familiar itu, Taehyung lantas menghentikan kegiatannya bermain-main dengan para maid. Ia lantas berlari dan menubrukkan dirinya kepada Hoseok yang duduk dengan santai di sofa bersama Jungkook.

" PAMAN HOSEOOOK!"

" Aigooo sini anak manis, kau pasti merindukanku kan?"

" Eum, Taetae rindu es krim yang di belikan paman Hoseok waktu itu "

Jawaban itu lantas membuat semua orang yang mendengarkannya tertawa. Kedatangan Taehyung benar-benar membuat semua orang terhibur dan bahagia.

" Kau mau eskrim?" tanya Hoseok

" Eum" jawab Taehyung mengangguk antusias.

" Kalau begitu ayo kita pergi beli es krim !"

Mendengar ajakan Hoseok, Taehyung lantas menoleh kepada Jungkook.

" Paman Jeon, apa boleh?" tanyanya hati-hati.

" Pergilah, habiskan uang paman Hoseok ya! Semangat habiskan uangnya!!"

" SIAPP!!"

Hoseok mendengus sebal.

" Kalian ini benar-benar sama saja!"

>>>>>

Setelah semua hal tentang Taehyung telah Hoseok urus, anak itu benar-benar masuk sekolah di tempat yang Jungkook inginkan. Sudah satu minggu ini Taehyung bersekolah dan Jungkook juga rajin menjemputnya walaupun dari kantor sekalipun ia punya supir pribadi. Hanya hari ini saja ia benar-benar tidak bisa karena kegiatannya sungguh banyak.

Malam telah larut ketika Jungkook sampai di rumahnya, dan ia di sambut dengan Taehyung yang tertidur di sofa ruang tamu dengan memeluk boneka beruang pemberian Hoseok. Di sampingnya, seorang maid yang menjaga Taehyung juga telah tertidur dengan posisi duduk bersandar di sofa. Jungkook lantas membangunkannya dengan hati-hati.

" Maafkan aku tuan, sejak tadi Tuan muda Taetae tidak mau tidur di kamarnya karena menunggu Tuan Jeon "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Maafkan aku tuan, sejak tadi Tuan muda Taetae tidak mau tidur di kamarnya karena menunggu Tuan Jeon "

" Tak apa bi, istirahatlah. Aku akan membawa Taehyung ke kamar"

Jungkook lantas membawa Taehyung ke dalam gendongannya. Hal itu sepertinya membuat Taehyung sedikit terusik dan menggeliat membenarkan posisinya. Seperti biasanya, anak itu suka sekali bersembunyi di ceruk leher Jungkook.

" Ayaah, jangan pukul Taetae, kaki taetae sakiit hiiks"

Taehyung mengigau menyebut ayahnya. Namun bukannya kenangan baik, justru rasa trauma yang membuatnya ingat kepada sang ayah.

" Shhh tidak ada yang menyakiti Taetae, mimpi indah ya..."

Jungkook lantas menidurkan Taehyungnya ke ranjang dan mendekapnya sepanjang malam.

>>>>> 




Vomen juseyooo para readersku sayaang

Ayah Jeon 💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang