Father Day

57 7 0
                                    


Taehyung ingat ketika gurunya berkata bahwa semua anak harus menghadirkan ayahnya saat tanggal 8 mei untuk memperingati hari ayah. Namun, ia tak memberi tahu hal itu pada Jungkook. Ia tidak ingin merepotkan Jungkook untuk berpura-pura menjadi ayahnya. Jadilah saat ini dia sendirian tanpa siapapun di sampingnya ketika acara di mulai. Semua di dampingi ayahnya, kecuali Taehyung.

" Taehyung ah, ayahnya belum datang nak?" tanya seorang guru dengan lembut.

" Ayah.....ayah ku sibuk Ssaem "

" Dia kan tidak punya ayah Ssaem! Dia itu anak pungut! Ahahaha!" celetuk salah satu siswa sehingga mengundang tawa dari murid yang lainnya. Hal itu membuat Taehyung ingin menangis.

" Anak-anak, tidak boleh seperti itu ya! Ayah Taehyung sedang bekerja. Ya sudah kita mulai acaranya ya..."

Hari itu, semua menyanyikan lagu untuk ayah mereka. Taehyung pun sama, hanya saja ia berkali-kali mengusap air matanya mengingat ayahnya selalu berkata ingin Taehyung tidak terlahir ke dunia. Ia berharap, orang seperti Jungkook lah ayahnya. Tapi ia sadar, bahwa dirinya hanyalah anak pungut seperti yang temannya bilang.

Setelah acara selesai, semua berhamburan keluar seraya bergandengan tangan dengan ayah mereka masing-masing, dan lagi-lagi kecuali Taehyung. ia menunggu Jungkook yang sudah berjanji untuk menjemputnya dan mengajaknya jalan-jalan hari ini. hingga tak lama kemudian, ia melihat Jungkook berlari ke arahnya dengan senyuman seperti biasa.

" Halo jagoan, belajar apa hari ini?"

Taehyung hanya menggeleng tanpa semangat, tidak seperti biasanya.

" Hey jagoan, kenapa matanya sembab? Taetae habis menangis? Katakan siapa yang membuatmu menangis heum?"

Lagi-lagi, Taehyung menggeleng. Jungkook lantas menyamakan posisinya dengan Taehyung yang sudah berkaca-kaca.

" Taetae kenapa?"

" Paman Jeon......" ucap Taehyung dengan suara serak. "Apakah anak pungut seperti Taetae boleh memanggilmu ayah?"

Pertanyaan itu membuat Jungkook tertegun, namun melihat Taehyung yang ingin menangis, sepertinya telah terjadi sesuatu tentang hal ini.

" Tentu saja, panggil aku ayah. Jeon Jungkook ayahnya Jeon Taehyung "

" Gomawoo...huuuu"

Taehyung mulai menangis lagi. anak itu benar-benar perasa yang handal, hingga bahkan membuat Jungkook juga ingin menangis.

" Aigooo jagoan ayah jangan menangis lagi ya! Kita jalan-jalan dan beli apapun yang kau mau hari ini " ucap Jungkook seraya membawa Taehyung ke gendongannya.

" Ayah, selamat hari ayah "

Ucapan itu membuat Jungkook serasa sungguh-sungguh menjadi ayah. Dan kebahagiaan Taehyung menjadi tanggung jawabnya sekarang.

" Terimakasih jagoan"

>>>>>

Hari itu adalah minggu dengan cuaca yang tidak begitu baik. hujan sejak semalam masih mengguyur hingga saat ini. Jungkook baru saja membuka mata saat jam menunjukkan pukul sembilan pagi. Ia baru saja tidur jam tiga dini hari dan terbangun karena menyadari Taehyung tak ada di pelukannya. Ia ingat bahwa hari ini adalah hari minggu dan seharusnya Taehyung tidak kemana-mana bukan?

" Taehyungie! Taehyungie...! Kau dimana jagoan kecil?!" Seru Jungkook masih dengan muka bantalnya. Ia berkeliling di lantai dua untuk mencari Taehyungnya yang kabur dari pelukannya.

" Bibi Choi, dimana Taetae?" tanya Jungkook saat seorang maid keluar dari gudang buku seraya membawa alat bersihbersih.

" Kurang tahu Tuan, saya kira masih tidur bersama tuan. Maid yang lain juga sedang membersihkan gudang besar di belakang, tidak ada tuan muda Taehyung disana "

Ayah Jeon 💕Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang