TagsTW //
Selfharm
Suicidal thoughtsPlease be wise when you reading.
Hari-hari yang berat nampaknya masih setia menemani kehidupan seorang pemuda yang sudah mengurung diri selama 4 hari di kamarnya tanpa menyentuh cahaya matahari. Bahkan tubuhnya sudah sangat melemah karena tidak adanya asupan makanan yang masuk kedalam tubuhnya.
Badannya terkulai lemas di bawah tumpukan selimut yang lembut, matanya yang terpejam tampak sangat tenang tetapi isi kepalanya sangatlah berbanding terbalik. Berisik dan penuh, dua kata yang sangat cocok untuk mendeskripsikan isi kepalanya saat ini. Masalah yang muncul secara bersamaan ini sangat menguras tenaga baik secara fisik dan mental dari pemuda tersebut.
Lari. Rasanya ia ingin berlari entah kemana dirinya hanya ingin berlari. Lari dari apapun dan siapapun, rasanya ingin menghilang dari dunia ini. Menghilang dan tidak pernah ditemukan. Pikiran impulsif yang menyerangnya setiap saat selalu ia coba untuk alihkan menjadi hal yang lain, dirinya tidak ingin menyakiti tubuhnya sendiri lebih jauh lagi.
Tok tok
Ketukan yang terdengar dari pintu kamarnya, sayup-sayup ia dengar namanya dipanggil dengan lembut. Dirinya sudah tidak punya cukup tenaga untuk membuka pintu bahkan untuk sekedar menjawab panggilan tersebut, ia hanya terdiam dan membuka matanya sembari menatap lurus ke arah tembok putih yang sudah menjadi pemandangannya selama beberapa hari ini.
"Han" panggil seseorang yang sedari tadi mengetuk pintu kamarnya.
Minho, laki-laki yang dengan sabarnya mengetuk pintu kamar pemuda itu beberapa kali meskipun tidak kunjung mendapatkan jawaban.
"Han, nanti malem aku kesini lagi ya. Ini ada bubur ayam di abang-abang yang biasa kita beli, aku taruh di gagang pintu ya tolong jangan lupa dimakan ya sayang. Aku pergi dulu, i love you" ucap Minho, tak lama suara langkah menjauh terdengar di telinga Han. Air mata berjatuhan kembali dari mata cantiknya.
Kenapa?
Adalah pertanyaan yang muncul dibenak Han saat ini. Dirinya telah memutuskan hubungannya dengan Minho 2 hari lalu karena ia merasa bahwa dirinya tidak cukup baik untuk menjadi pasangan Minho dengan keadaannya yang menyedihkan seperti saat ini. Bohong, tentu saja dirinya berbohong. Han sudah mencintai dan menyayangi Minho untuk sepenuh hidupnya, bohong rasanya kalau dia tidak hancur saat memutuskan hubungannya sendiri dengan laki-laki yang ia cintai.
Di sisi lain Han berpikir, bagaimana bisa ia mencintai seseorang jika dirinya sendiri saja tidak ia cintai? bagaimana bisa ia memberikan seluruh hidupnya dan menemani Minho sepanjang hidupnya kalau saat ini saja ia sudah tidak ingin hidup lagi? Dirinya sudah jauh tenggelam didasar lautan pikiran yang terlalu dalam sehingga ia berpikir kalau melepaskan hubungannya adalah cara paling terbaik agar Minho bisa menjadi seseorang yang bahagia dan bukan menjadi seseorang yang menyedihkan seperti dirinya.
Di sela-sela pikirannya yang semakin memburuk itu handphonenya berbunyi menandakan beberapa pesan yang masuk. Han melihat pesan yang masuk melalui jendela notifikasi dan seketika menangis kembali. Dibukanya pesan tersebut dan membaca satu-persatu pesan dari seseorang yang tidak lain adalah Minho. Setiap membaca pesan yang dikirim oleh Minho, air mata Han akan turun semakin deras dan semakin terisak tenggalam dalam tangisannya.
Han merasa kembali menemukan sedikit celah untuk menemukan tujuan hidupnya kembali, dirinya terus menangis selama satu jam lamanya dengan handphone yang berada di genggamannya. Setelah dirinya merasa cukup tenang, ia mengumpulkan sisa tenaganya untuk beranjak dan tersenyum sesaat sebelum pergi ke kamar mandi dan membasuh tubuhnya agar terlihat lebih segar dan hidup karena beberapa jam lagi ia akan menemui laki-laki yang dengan sabar mencintai dirinya lebih dari dirinya sendiri.
Pesan yang dikirimkan minho untuk han :
KAMU SEDANG MEMBACA
MINSUNG ONESHOOT COLLECTION
Short StoryKumpulan oneshoot minsung Isinya random. Tolong jangan lupa baca tags tiap chapter yaa. Votmen juga ayang, thank you lopyu! #Minsung #Han #LeeKnow #Hanjisung #Leeminho #skz #straykids #skz #Hanming