2 - My Savior

177 11 0
                                    


























Minho terbangun dan mengerjapkan matanya karena sinar matahari yang mulai menusuk wajahnya. Didepannya sudah terdapat makhluk bulu berwarna oranye yang sedang menjilati hidungnya, tangan kirinya yang terasa kram ternyata ulah makhluk bulu lain berwarna abu-abu yang sedang menduduki tangannya dengan badannya yang gembul. Minho tersenyum dan memberikan tepukan halus pada setiap mahluk bulu disekitarnya.

Setelah puas dengan memberikan beberapa tepukan, tangannya meraih ponselnya yang berada di atas meja kecil. Saat menyalakan ponselnya mendadak jantungnya berpacu. Notifikasi yang muncul hari ini sangat tidak terduga, bukan sekedar notifikasi pesan dari bosnya yang kejam atau notifikasi email mengenai pekerjaannya yang menumpuk tetapi hanya sebuah notifikasi peringatan ulang tahun yang tertulis "Channie Bday".

Deg

Tubuhnya mendadak kaku dan pikirannya penuh. Bahng Chan, laki-laki yang pernah Minho sayangi dengan sepenuh hati, laki-laki yang ingin Minho jaga dengan sepenuh raga untuk sepanjang hidupnya, laki-laki yang berhasil membuat Minho jatuh-sejatuhnya dan membuat hari-hari Minho merasa penuh kasih sayang dan cinta, serta laki-laki yang sukses memporak porandakan hidup Minho dengan meninggalkannya tanpa kepastian mengenai hubungan mereka dengan menikah dengan orang lain.

Masih ingat betul dibenak Minho saat peristiwa 3 tahun lalu dimana Chan menghilang 2 bulan lamanya tanpa kabar sama sekali. Minho mencoba mencari kabar melalui semua sahabat Chan, rekan-rekan kerja Chan, semua media sosial Chan, hingga para penjual makanan yang biasa mereka kunjungi setiap minggunya, nyatanya nihil karena Chan benar-benar menghilang bagaikan ditelan bumi. Kalau kalian bertanya mengapa tidak bertanya pada keluarga atau sanak keluarga Chan? Jawabannya adalah karena Chan sudah menjadi sebatang kara dikota ini tanpa mengetahui keluarga bahkan sanak saudaranya sendiri. Berminggu-minggu sudah Minho mencari Chan namun tidak menghasilkan apapun, berminggu-minggu pula sudah Minho habisi dengan menangisi kepergian Chan yang secara tiba-tiba tanpa berpamitan. Teman-teman Minho yang juga turut membantu mencari Chan pun tidak menemukan informasi apa-apa. Hingga suatu hari, salah satu teman kerja Minho menghubunginya dan mengatakan bahwa dia mendapatkan undangan pernikahan dari teman lamanya di SMA dengan seseorang bernama Bahng Chan. Minho tentunya tidak langsung percaya karena bagaimana mungkin Chan yang tiba-tiba menghilang akan menikah dengan seseorang yang bahkan Minho sebelumnya tidak pernah dengar namanya. Maka berkat bantuan teman kerjanya itu, Minho bisa menghadiri undangan pernikahan tersebut untuk memastikan bahwa nama Bahng Chan yang tertera didalam undangan itu bukanlah Bahng Chan kesayangannya.

Namun kenyataannya salah satu mempelai yang berada diatas altar tersebut adalah orang yang Minho cari selama berminggu-minggu. Nama Bahng Chan yang terdapat dalam undangan pernikahan tersebut adalah benar Bahng Chan yang sama dengan orang yang dia cintai. Hancur lebur sudah hati Minho saat ini, dirinya berlari menjauhi tempat berlangsungnya kebahagiaan pujaan hatinya. Masih tercetak jelas diingatannya senyuman bahagia Chan saat bersanding dengan pasangannya didepan altar. Minho berakhir mengurung dirinya dikamar selama sebulan lamanya, syukurlah teman-teman Minho tidak pantang menyerah untuk menemaninya bangkit kembali.










































Ceklek

"Oh kamu udah bangun? Mau sarapan sekarang ngga? Tadi aku bikin omelet telur kesukaanmu" ucap seseorang yang membuka pintu kamar tempat Minho berbaring. Minho tersadar dari lamunannya dan tersenyum.

Ya, sekarang kehidupannya sudah jauh lebih baik berkat kehadiran salah satu malaikat yang tak bersayap yang berhasil membuat Minho kembali merasa hidup. Malaikat yang mampu membuat Minho merasakan kembali rasanya dicintai dan mencintai. Malaikat yang dengan sabarnya membantu Minho terlepas dari semua masa lalunya. Malaikat yang menyelamatkannya saat masa terpuruknya. Malaikat yang dengan segala kebaikannya dan segala perlakuannya yang mampu membuat Minho terjatuh berkali-kali setiap harinya. Malaikat itu bernama Han Jisung yang entah bagaimana bisa masuk kedalam kehidupan Minho dan menetap untuk jangka waktu yang Minho yakini akan selamanya didalam hatinya. Entah sejak kapan dirinya menjadi perhatian dan peduli pada Han, entah sejak kapan dirinya jatuh pada pesona yang terpancarkan oleh pribadi yang hangat dan riang dari sosok Han, entah sejak kapan dirinya terbebas dari belenggu masa lalu yang dia ciptakan sendiri, entah sejak kapan pula dirinya menjadikan Han menjadi tempat untuknya pulang, bersandar dan melabuhkan hatinya pada sosok manis itu.

Minho beranjak dari kasurnya dan berjalan ke arah Han. Sorot matanya yang teduh dan senyumnya yang belum luntur itu menjadi pemandangan yang membingungkan bagi Han. Minho memeluk Han dengan erat dan membawa salah satu tangannya untuk mengusap sayang kepala Han.

"Makasih banyak ya sayang." ucap Minho dalam pelukannya yang kiat mengerat.

Banyak sekali yang ingin Minho sampaikan saat ini tetapi entah kenapa hanya ucapan terima kasih saja yang dapat Minho lontarkan dari mulutnya. Meskipun begitu, jauh dalam lubuk hatinya dia berharap kalau ucapannya tadi dapat mewakili seluruh perasaannya pada malaikat kecil yang berada dipelukannya.

Han tersenyum manis disela pelukan mereka, dirinya tak lupa mengusap punggung tegap Minho yang hari ini pun terasa hangat dan nyaman dipelukannya. Sesuai harapan Minho, Han mengetahui bahwa ucapan Minho tadi sudah mewakili seluruh perasaan Minho kepadanya. Han melepaskan pelukannya dan mencium pipi kanan Minho dan berkata, "Sama-sama sayang."

Minho tak bisa menahan senyumnya dan meraih kembali tubuh Han untuk dipeluknya. Sungguh hari ini adalah hari yang cerah untuk mereka kembali jatuh lebih dalam pada perasaan mereka masing-masing.

MINSUNG ONESHOOT COLLECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang