YOHAN GERALDY
8 tahun (3 SD)***
NATTA KIANA
8 tahun (3 SD)***
"jangan makan permen karet mulu, pipi kamu tumpah tumpah tuh!" ledek Yohan sambil noel noel pipi Natta.
dari dulu, Yohan emang suka banget ngejekin Natta. bukan dalam hal negatif kok, Yohan cuma pengen caper aja ke Natta. Yohan terlalu gengsi buat bicara baik baik sama Natta.
Natta natap kesel kearah Yohan, anak laki laki yang sebaya dengannya itu sering kali mengganggu-nya.
"daripada kamu, ingusan! waktu itu aja ingus kamu berserakan di lantai rumahku" balas Natta.
Yohan itu alergi dingin. jadi waktu musim dingin, Yohan sama mamanya berkunjung kerumah Natta. Mamanya Yohan udah nyuruh Yohan buat pakai jaket, tapi Yohan gamau karna anak itu gamau kelihatan lemah didepan Natta.
akhirnya apa? akhirnya Yohan bersin bersin dan ingusan. bahkan ingus Yohan sampai bertebaran di lantai rumah Natta. trus karna udah malu banget, Yohan nangis dan minta pulang ke mamanya.
mengingat itu ngebuat pipi Yohan memerah malu, itu adalah kejadian paling buruk di hidup Yohan.
"jangan bahas ingus dong, itu kan waktu kita masih kelas dua. kok masih dibahas bahas sih?" gerutu Yohan. pipinya menggembung kesal dengan tangan yang dilipat didepan dada.
Natta merotasikan bola matanya malas, anak cewe itu kembali menggambar dikertas HVS yang sudah diberikan oleh guru.
Natta lebih baik melanjutkan tugas dari gurunya, yaitu menggambarkan cita cita di kertas HVS.
"kamu mau jadi apa, Nat?? aku mau lihat dong" Yohan kembali melancarkan aksinya untuk menganggu Natta.
Natta lansung menutup gambar yang sudah ia buat dengan kedua tangannya yang kecil, mata Natta menatap Yohan dengan tajam.
"gak boleh lihat, nanti kamu nyontek!" larang Natta.
Yohan natap malas ke arah Natta. akhirnya bocah itu juga fokus sama tugasnya sendiri.
***
Natta berjalan keluar dari pagar sekolahnya, sesekali ia bersenandung menyanyikan lagu dari film anak anak yaitu rainbow ruby. Natta sangat menyukai film rainbow ruby.
"dor!" Natta tersentak kaget ketika suara yang sangat dia kenali berteriak kecil tepat ditelinga-nya.
"jangan ganggu aku, Yohan. ini udah pulang" sebal Natta.
Yohan tertawa, ia menarik pelan rambut Natta yang di kuncir.
"kamu geer banget, siapa juga yang mau ganggu kamu" ledek Yohan.Natta berjalan mendahului Yohan, debat sama Yohan emang ga ada gunanya. Yohan ga akan mau kalah dan ga akan mau salah.
"kalian pulang duluan aja, aku mau pulang sama Natta" usir Yohan kepada kedua temannya, Kenzi dan Jean.
"loh, tapi kan kita mau main-" perkataan Jean terputus ketika Yohan sudah pergi begitu saja mengejar Natta.
Yohan kembali menarik rambut Natta ketika ia berada dibelakang Natta.
"kok ninggalin aku sih? rumah kita kan searah"bibir Natta mengerucut sebal, pipinya menggembung.
"gak usah ajak aku bicara, cuaca lagi panas, jangan cari masalah ya!" omel Natta.Natta itu lucu banget dimata Yohan, apalagi kalau ngomel ngomel gini.
kebetulan, Yohan ngeliat ada daun pisang yang tergeletak dipinggir jalan. jadi bocah itu dengan cepat mengambil daun pisang tersebut dan mengarahkannya keatas kepala Natta. Yohan melakukan itu agar Natta terlindung dari sinar matahari.
Natta ngedip ngedipin matanya bingung pas ngerasa sinar matahari ga nyengat badannya lagi. akhirnya Natta sadar kalau Yohan ngasih dia payung dari daun pisang.
"kok kamu baik?" tanya Natta heran, ga biasanya Yohan baik gini.
Yohan terkekeh,
"aku mah emang baik. trus kata mama, aku juga ganteng banget. aku cowo paling ganteng dikelas kita" sahut Yohan pede.Natta cuma bisa ngedengus, kali ini Natta biarin Yohan kepedean, soalnya Yohan udah baik ke Natta.
"ada sungai yang bagus banget di deket sini, kamu mau pergi bareng aku gak?" tawar Yohan.
Natta ngebalikin badannya buat natap Yohan, cewe itu tersenyum ceria dan ngangguk.
"ayo!"Yohan tertegun sejenak, senyuman Natta.. Yohan bangga bisa bikin Natta senyum secantik itu.
dengan berani, Yohan berdiri disamping Natta dan menggenggam tangan Natta.
"aku pegang tangan kamu ya, kamu pendek, aku takut kamu hilang." kata Yohan memberi alasan.
Natta mengangguk polos, lalu mereka berdua berjalan menuju sungai favorit Yohan.
***
Natta baru tau ada sungai indah yang letaknya gak terlalu jauh dari rumah, sungai ini berada di pelosok, Natta dan Yohan harus melewati semak semak dahulu baru bisa sampai di sungai itu.
Yohan duduk diatas rerumputan bersih yang ada di tepi sungai, Natta ikutan duduk disebelah Yohan.
"aku suka nemenin papa aku mancing disini, ikannya banyak dan besar semua!" Yohan bercerita begitu excited.
"aku, mama sama papa juga sering main air disungai ini. seru banget! tapi arus sungainya lumayan kencang, jadi aku harus di pegangin sama mama"
Natta mengangguk paham, bocah itu natap Yohan penuh harap.
"aku mau main air juga, ayo kita main air bareng!" ajak Natta.tak sesuai harapannya, Yohan menggeleng menolak ajakan Natta. cowo itu membalas tatapan Natta dengan serius.
"tunggu kita besar dulu ya. kita masih kecil, aku takut kalau kamu kenapa kenapa disungai, aku ga bisa nolongin." balas Yohan.
Natta tersenyum lebar dan mengangguk, Natta mengulurkan kelingkingnya kearah Yohan.
"janji??"
Yohan menautkan jari kelingkingnya dengan kelingking Natta.
"iya. aku janji."Natta terkekeh dan kembali ngelihat pemandangan, sedangkan Yohan salah fokus dengan bunga kecil yang sepertinya baru mekar disebelahnya. Yohan memetik buka tersebut, ia memasang tangkai bunga itu kesela sela telinga Natta.
"kamu cantik ya," puji Yohan.
Natta mengangguk setuju,
"kata mama, aku cewe paling cantik."
"tapi pendekk~" ledek Yohan.Yohan berdiri dan berlari ketika Natta ingin memukul bahunya, Natta ikut berdiri lalu mengejar Yohan. disana hanya terdengar canda tawa dua bocah itu. bahkan derasnya suara aliran sungai kalah dengan gelak tawa dua bocah berusia 8 tahun tersebut.
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Unforgetable love
FanfictionYohan sama Natta itu cuma bocah ingusan yang kerjaannya ribut mulu. Yohan selalu ada cara buat bikin Natta kesel sekaligus senang, tapi Yohan juga yang jadi garda terdepan buat ngelindungin Natta. Natta itu adalah cinta monyet sekaligus cinta pertam...