Menjadi pelayan?
Lisa mengerutkan keningnya dan seketika itu juga wajahnya pucat pasi, menjadi pelayan ini apakah menjadi pelayan seks dari Mingyu? Lisa sering melihat kisah-kisah sinetron dan film dimana tokoh wanita yang miskin pura-puranya ditolong oleh lelaki kaya, tetapi kemudian dia disekap dan dijadikan budak seks.... Ya Ampun! Lisa harus menyusun rencana melarikan diri dari rumah ini!
Mingyu yang melihat perubahan ekspresi Lisa langsung merasa geli. Dia sudah pasti bisa menebak pikiran apa yang lalu lalang di benak Lisa, ekspresi wajah Lisa yang polos mengungkapkan semuanya karena perempuan itu benar-benar seperti buku yang mudah dibaca. Mingyu memutuskan akan menggoda perempuan ini,
"Jadi sebagai pelayanku kau harus berlatih untuk memuaskanku." Mingyu tersenyum lebar sampai barisan gigi putihnya yang rapi terlihat, setengah mati menahan geli melihat ekspresi shock dan pucat pasi di wajah Lisa.
"M-mworago" Lisa setengah berteriak, panik. Pandangannya mengukur jarak dari kasur ini ke pintu kamar. Bisakah dia melarikan diri dengan cepat tanpa ditangkap poleh Mingyu?
Tetapi kemudian Mingyu terbahak, membuat Lisa menatap lelaki itu dengan waspada,
Kenapa lelaki itu tertawa? Apanya yang lucu?
Mata Mingyu tampak tajam meskipun masih berlumur rasa geli,
"Sebaiknya kau buang semua pikiran bodoh yang ada di otakmu itu. Aku sama sekali tidak tertarik padamu secara seksual." matanya menelusuri tubuh Lisa dengan mencemooh, "Kau terlalu kurus, dan bukan termasuk tipeku, jadi kau bisa tenang."
Meskipun merasa tersinggung atas penghinaan terang-terangan dari Mingyu itu, Lisa merasa sedikit tenang, setidaknya lelaki itu tidak tertarik padanya, jadi tidak mungkin lelaki itu memperkosanya. Kalau begitu, apakah istilah 'pelayan' yang dipakai oleh Mingyu adalah "pelayan' yang sesungguhnya?
"Aku ingin mempekerjakanmu sebagai pelayan." Mingyu mengangkat alisnya, "Pelayan sungguhan yang bersih-bersih rumah dan memasak."
"Apakah kau tidak punya pelayan sebelumnya?" Lisa mengedarkan pandangannya ke kamar tempat dia ditempatkan. Ini hanya satu kamar, tetapi luasnya mungkin lima kali dari kamar kontrakan Lisa saat ini, belum lagi bagian-bagian lain seperti ruang tamu, dapur dan kamar mandi, Tidak mungkin bukan Mingyu membersihkan semuanya sendiri?
"Sudah kupecat." Mingyu bergumam enteng, tidak menjelaskan bahwa sebenarnya dia memperoleh jasa kebersihan kamar gratis sebagai pelayanan VIP dari pihak apartemen. Baru saja dia menelepon pihak apartemen dan mengatakan dia tidak membutuhkan pelayanan gratis itu lagi.
"Kau pecat?" Lisa menghela napas, "Kau tidak memecatnya karena aku bukan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Push & Rush (The Story of Kim Mingyu X Lalisa)
FanfictionNew Story Kim Mingyu X Lalisa