"Teganya kau memanfaatkan gadis sepolos itu sebagai tameng?" Eunwoo mengernyitkan keningnya, "Dan tameng seperti apa maksudmu?"
Mingyu mengangkat alisnya, menatap Eunwoo setengah mencemooh, "Benarkah yang kudengar ini? Seorang Eunwoo yang selalu menyakiti hati perempuan tanpa pandang bulu tiba-tiba mencemaskan kepolosan seorang perhempuan?"Eunwoo membalas tatapan mata Mingyu dengan serius, "Aku sungguh-sungguh dengan perkataanku Mingyu.... kau tahu semua perempuan yang pernah menjadi korbanku, mereka memang pantas mendapatkannya, tetapi Lisa.... dia benar-benar perempuan polos yang tidak tahu apa-apa, apapun yang kau rencanakan terhadapnya, kau akan bersikap kejam kepadanya."
Mingyu membeku, dia lalu mengangkat bahunya,"Lisa adalah satu-satunya orang yang paling tepat untuk ini."
Eunwoo berdiri, menatap Mingyu dengan tatapan tajam, "TTerserah.. Aku sudah memperingatkanmu. Rasa berdosa itu akan semakin dalam kalau kau memanfaatkan perempuan polos yang tidak tahu apa-apa." Eunwoo lalu melangkah dan meninggalkan Mingyu, masuk ke kamarnya, setelah beberapa langkah sampai di depan kamarnya, lelaki itu seolah teringat sesuatu dan menolehkan kepalanya sedikit, "Oh ya, aku lupa mengatakan kepadamu, tadi pagi aku berbelanja dengan Lisa, dan kami bertemu teman Lisa."
"Teman Lisa?" Mingyu mengernyitkan keningnya, langsung tertarik.
"Yah, dia bilang dia teman Lisa, salah satu rekan kerjanya di cafe tempat mereka bekerja sebelumnya." Eunwoo menatap Mingyu penuh arti, "Tapi aku tahu lelaki itu tidak menganggap Lisa sebagai teman. Dan kalau kau mau menjalankan rencanamu, apapun itu kau harus mempertimbangkan keberadaan orang-orang yang menyukai Lisa lebih dari yang seharusnya." Eunwoo sepertinya menebak kalau Mingyu akan menjadikan Lisa sebagai kekasih pura-puranya. Mingyu memang akan melakukan hal yang hampir mirip seperti itu, tetapi tentu saja dengan cara yang jauh berbeda. Dia akan membuat ayah kandungnya pulang ke negaranya dengan bahu terkulai kalah dan sangat sangat kesal.
"Aku akan mempertimbangkannya." Jawab Mingyu datar, "Terimakasih Eunwoo."
"Dan satu lagi, Lisa tidak punya ponsel. Kasihan sekali di zaman sekarang tidak punya alat komunikasi yang begitu penting. Kau mungkin bisa membelikannya satu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Push & Rush (The Story of Kim Mingyu X Lalisa)
FanfictionNew Story Kim Mingyu X Lalisa