6

271 43 0
                                    


Eunwoo berdiri disana dengan senyum lebarnya dan tatapan mata tidak berdosanya, sama sekali tidak menyadari kalau Mino hampir saja melotot melihat penampilannya.

Tentu saja, Lisa yang dikenal oleh Mino pastilah tidak mungkin dekat dengan pria-pria berpenampilan elegan semacam ini. Lisa yang dikenal Mino sangat sederhana lugu dan pemalu, sangat bertolak belakang dengan lelaki tampan itu, yang dengan santainya melingkarkan lengannya di pundak Lisa.

Apakah lelaki ini majikan Lisa yang diceritakan sebagai pemilik apartemen tempat Lisa bekerja? Tetapi seorang majikan mana mungkin merangkulkan lengannya dengan akrab seperti itu? atau jangan-jangan lelaki ini pacar baru Lisa? Kalau begitu beruntung sekali Lisa bisa mendapatkan pacar lelaki yang jelas-jelas berasal dari kalangan atas itu.... tapi kalau begitu kenapa Lisa masih bekerja sebagai pembantu? Kalau memang pacarnya kaya bukankah Lisa tidak perlu bekerja lagi?

Tiba-tiba pikiran buruk melintas di benak Mino, berpikiran jangan-jangan Lisa berbohong padanya, Lisa pasti tinggal di apartemen itu bukan sebagai pembantu, mungkin dia bekerja sebagai simpanan!

Tiba-tiba pikiran buruk melintas di benak Mino, berpikiran jangan-jangan Lisa berbohong padanya, Lisa pasti tinggal di apartemen itu bukan sebagai pembantu, mungkin dia bekerja sebagai simpanan!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba-tiba Mino merasa sedih dan tak yakin, merasa pedih kalau memang benar Lisa sampai jatuh di jurang kehinaan seperti itu... Yah bagaimanapun juga Mino tahu hidup Lisa begitu pas-pasan sampai kadang Mino merasa kasihan, dan godaan harta pastilah terasa begitu menarik....

***

Sementara itu Eunwoo mengamati ekspresi Mino yang berubah-ubah sambil menahan tawa. Ekspresi lelaki itu seperti buku yang terbuka, pertama-tama terlihat tercengang, lalu curiga, lalu marah dan terakhir sepertinya sedih. Eunwoo berani bertaruh bahwa di benak lelaki ini pasti sudah dipenuhi dengan pikiran-pikiran yang aneh-aneh tentang dirinya dan Lisa.

“Temanmu, Lisa?” dengan sopan Eunwoo mengulurkan tangannya ke arah Mino, matanya masih tetap menatap Lisa, menunggu jawaban. Apakah lelaki ini teman biasa Lisa, ataukah pacarnya? Kalau lelaki ini pacar Lisa, mau tak mau Eunwoo harus berusaha menjelaskan keadaan sebenarnya kepada lelaki ini dan mengusir seluruh pikiran buruk di benak lelaki ini. Eunwoo terbiasa melakukannya, banyak sekali pria yang cemburu kepadanya, yah mau bagaimana lagi, keadaannya memang seperti ini, bukan salahnya kalau dia bertampang mempesona bukan?

“Iya ini teman saya.” Lisa bergumam cepat, tiba-tiba merasa canggung, apalagi melihat keterkejutan yang begitu  nyata di mata Mino karena Eunwoo bersikap akrab kepada Lisa. Lisa tidak tahu kenapa Eunwoo begitu mudah bersikap akrab, mungkin memang sudah wataknya begitu meskipun mereka baru bertemu tadi pagi.

‘Eunwoo langsung menyela Lisa, “Sudah kubilang jangan menyebut ‘saya’ dan ‘anda’.” Gumamnya dalam tawa, lalu mengalihkan kembali tatapannya ke arah Mino yang masih ragu menerima uluran tangannya, “aku Eunwoo.”


Mino menyambut uluran tangan Eunwoo dengan sopan, mencoba tersenyum meskipun tatapan curiga masih tampak di sana,

“Saya Mino, teman Lisa di cafe tempat Lisa dulu bekerja, cafe di seberang situ.”

Push & Rush (The Story of Kim Mingyu X Lalisa) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang