Keduabelas : Bumbu-bumbu

603 86 23
                                    

Warn! Typo everywhere on progress for editing!!!

•••

Husen menyumpahi mulutnya yang spontan.

Keduanya menjadi canggung saat ini hingga sampai ke kantor.

"T-turunin di indomarch depan aja mas..."

Marshall menepikan mobilnya lalu berhenti ke toko retail itu.

"Kamu gak masalah turun di sini? Agak jauh dari kantor, loh." Ucap Marshall sedikit simpati menyampingkan rasa canggungnya.

Pria di depannya menggelengkan kepala sambil memegang tas.

"Gapapa, mas. Aku lebih masalah kalau anak kantor lihat kita pergi bareng gini. Hm, makasih ya mas." Jawab Husen langsung bersegera turun meninggalkan Marshall yang telat untuk menghentikan aksinya.

Tiba-tiba kaca mobil terbuka, "Kalau capek bilang aja sayang, mas bakal jemput. Kita pulang bareng nanti, kan?" Tanya Marshall dengan tatapan manjanya.

Husen menggigit bibirnya, dia merasa menjadi pusat perhatian jika Marshall masih di sini. Pria itu pun mengangguk, melambaikan tangannya sebelum masuk ke toko retail itu.

"Duh, gemesnya cantikku..." Puji Marshall dengan wajah sedihnya karena ditinggalkan oleh pria itu.

Pria muda yang baru saja masuk ke Indomarch itu sedikit merutuk, dia agak malu jadi pusat perhatian. Langkahnya menuju ke area kesehatan, hendak membeli masker wajah.

Seketika tangannya bersamaan dengan tangan seseorang yang mengambil masker itu.

"Eh?!" Kejut mereka berbarengan.

Husen membungkukkan kepalanya memberikan gestur maaf. Tangannya terlambat untuk menggapai duluan masker itu.

"Silahkan, mbak." Kata husen memberikan ruang gadis itu mengambil masker wajah.

Senyuman cantik tampak mekar di wajahnya, "Makasih ya, mas. Permisi." Pamit gadis itu melemparkan senyuman sebelum meninggalkan Husen menuju kasir.

" Pamit gadis itu melemparkan senyuman sebelum meninggalkan Husen menuju kasir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Husen mengamati sekilas, balik mengambil masker wajah jenis lain.

"Cantik." Gumam Husen tiba-tiba.

Notifikasi ponselnya membuat Husen yang sedang membayar di kasir langsung membuka ruangan chat dari seseorang yang dia amuk kemarin.

Notifikasi ponselnya membuat Husen yang sedang membayar di kasir langsung membuka ruangan chat dari seseorang yang dia amuk kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
After Corporate's Cubicle - Markhyuck Local Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang