5. Kerja sama

574 83 11
                                    

Freya sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, tidak lupa dia memoleskan krim wajah dan merapikan poninya yang sedikit berantakan. Sepertinya Freya hampir melupakan sesuatu. Ah, kotak makannya yang ada di meja dan menulis pesan untuk ayahnya. 

Freya sampai di kelasnya sekitar pukul tujuh pagi, hampir saja ia terlambat. Freya langsung bergegas mengambil topi dan turun ke lapangan untuk upacara, kegiatan yang selalu diadakan setiap hari Senin.

Sialnya, Freya dipaksa mengambil barisan paling depan, karena dirinya dijadikan tumbal untuk berdiri di barisan paling depan oleh teman-temannya, lebih tepatnya oleh Jessi dan Zee. 

Freya memperhatikan petugas upacara pada hari ini, Freya baru ingat bahwa petugas hari ini adalah kelas IX-E lah yang ditunjuk untuk menjadi petugas upacara. Freya sedari sibuk melihat petugas-petugas yang ada sampai akhirnya dia menyunggingkan senyumnya saat melihat Flora sedang memperbaiki sarung tangannya. Sepertinya Flora menjadi pembentang bendera pada hari ini.

"Ngeliatin Flora, ya?" Bisik Jessi tepat di telinga Freya.

"Anjing! Sialan lu, Jes. Bikin kaget aja," Freya dengan cepat menoleh ke arah belakang sambil mengelus dadanya lebih tepatnya dada bagian kiri di mana letak jantung berada.

"Hehe, Flora lucu juga, ya. Pengen gua pacarin deh." Ucap Jessi.

"Lu ngomong sini sama tangan gua," Freya menatap sinis ke arah Jessi.

Jessi yang melihat Freya menatapnya sinis hanya menampilkan deretan giginya sambil mengangkat dua jarinya sebagai tanda peace. Freya langsung menatap ke arah depan, tidak mempedulikan Jessi yang sedang cekikikan di belakangnya.

Upacara sudah dimulai, Flora sedikit gugup kali ini, karena ini pertama kali dia menjadi pengibar bendera. Biasanya dia hanya menjadi dirijen saja, semoga kali ini Flora tidak melakukan kesalahan.

"Pengibaran Bendera Merah Putih, diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya." Ujar MC.

Langkah dari pengibar bendera mulai terdengar ke seluruh lapangan, dengan aba-aba dari pembawa bendera. Flora mulai mengambil posisi, sebelum menarik bendera ke arah belakang, Flora mengambil napas dan langsung menarik bendera ke belakang.

Srett...

"Bendera, siap!"

"Seluruhnya, kepada Bendera Merah Putih. Hormat... Grak!" Teriak pemimpin upacara.

Flora mulai mendekat ke arah tiang dan langsung mengambil tali untuk menaikkan bendera. Setelah selesai menaikkan bendera, Flora dan dua temannya langsung balik ke posisi semula, dengan langkah tegak tentunya. 

..

..

..

..

..

Upacara sudah selesai sedari tadi, di lapangan hanya menyisakan kelas IX-E yang ingin foto bersama dengan guru-guru yang ada. Flora dirangkul oleh Olla yang berada di sampingnya dan mengeluarkan pose andalannya, pose metal.

..

..

..

..

..

Flora sudah mengembalikan atribut untuk upacara tadi dan sekarang dia sedang menuju ke kelasnya, waktunya dia melanjutkan pelajaran pada hari itu.

Di lain sisi, Freya sedang asyik bercanda dengan guru yang mengajar di kelasnya. Diselengi lelucon dari Jessi yang terdengar garing dan cringe.

"Jamet lu, Jes." Tidak heran Freya berkata demikian, melihat kelakuan Jessi yang sedang menjadi anak Free Fire.

"Berisik, Frey. Gua jamsut lu."

"Sini kalo berani," tantang Freya.

Jessi sudah melakukan ancang-ancang untuk menirukan pose yang dia maksud, tidak lupa dengan sapu di tangannya yang dianggap sebagai senjata. Freya yang melihat itu langsung berlari ke luar kelas. 

Bertepatan dengan Freya ke luar dari kelas, bel istirahat berbunyi sehingga Jessi memiliki kesempatan untuk mengejar Freya. Melihat Jessi yang ke luar dari kelas membuat Freya mempercepat langkah kakinya dan terjadi adegan kejar-kejaran antara Jessi dan Freya. 

Sampai akhirnya langkah kaki Freya berhenti di kantin dan menunggu Jessi menghampirinya. Jessi memperhatikan sekitarnya untuk mencari keberadaan Freya dan menemukan Freya sedang duduk di bangku meja paling ujung.

"Freya, udahan, ya. Tepan deh tepan," keluh Jessi. 

"Iyaa, capek gua." 

"Mau makan apa?" Tanya Jessi.

"Samain aja."

Jessi hanya memberi jempol kepada Freya dan pergi meninggalkan Freya sendirian. Sembari menunggu Jessi, Freya memperhatikan sekitarnya sambil mencari seseorang. Akhirnya dia menemukan orang yang dia cari.

"Christy, sini gabung!" Teriak Freya agar Christy mendengarkannya.

Christy mencari suara yang memanggil dia dan mendapati bahwa Freya sedang melambaikan tangannya. Sebelum Christy menghampiri Freya, Christy mengambilkan satu botol teh untuk Freya.

"Izin gabung, ya." Ucap Christy. 

"Elah, kayak sama siapa aja, sih."

"Hehe, emang kenapa, Fre? Tumben ngajak gabung." Christy bertanya-tanya kepada Freya sebab mereka berdua tidak sesering itu berinteraksi satu sama lain.

"Langsung intinya aja, ya. Lu suka, kan, sama Flora?" 

Jantung Christy terasa berhenti berdetak selama beberapa detik, Christy selalu merahasiakan tentang perasaannya kepada Flora tapi bagaimana Freya bisa tahu bahwa dirinya menaruh perasaan kepada Flora?

"Gua gak mau ngapa-ngapain, gua cuman mau kita bersaing secara sehat buat dapetin Flora. Deal?" 

Halo, maaf untuk minggu kemarin saya tidak sempat buat publish 1 bab. Sebagai gantinya minggu ini bakalan 2x update

Tentang Zee yang tiba-tiba mengumumkan akan segera lulus dari JKT48 cukup membuat saya syok, walaupun oshi saya bukan Zee tetapi rasa kehilangan tetap ada. Semangat untuk Zee oshi, semoga lancar sampai last show tiba.

Oiya, kalian tim dapet thr apa yang ngasih thr nih? 
 
Jika ada salah kata, penulisan, dan peletakan titik dan koma bisa tolong koreksi ya!! Terima kasih.

Jangan lupa jaga kesehatan karena penyakit bisa dateng kapan aja dan semangat terus!! 

TBC.



Gula JawaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang