Judul sebelumnya: My Husband is My Ex-Crush
DILARANG KERAS PLAGIAT‼️
JANGAN JADI SIDERS, YA READERS YA‼️
HASIL PEMIKIRAN SENDIRI‼️
•••
Seorang perempuan berusia 19 tahun terpaksa menjalin kasih dengan seorang pria berumur 20 tahun atau lebih tepatny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
૮₍ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ₎ა
"HUUUUUU, SEMANGAT SAYANG!" teriaknya pada Bian dari jajaran para penonton. Suasana di sana sangat riuh, melebihi riuhnya Bian waktu melawan Dirga, lantaran kali ini lawan Bian katanya lebih ahli dari dirinya.
Di sirkuit sana, Bian sudah siap tempur dengan mobilnya yang terparkir pada garis start. Ia hanya tinggal menunggu sang lawan yang belum tiba. "Ck, tidak tepat waktu," decak Bian. Selesai ia berucap terdengarlah suara mobil yang menggema nyaring di sirkuit. Sampai Resha pun gagal fokus, matanya tak berkedip saat melihat sebuah mobil lamborghini aventador SVJ masuk ke area sirkuit balap yang mana ia langsung mengambil tempat di samping mobil Bian.
"Gila, keren juga tuh mobil," ucap Resha takjub. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali begitu tersadar akan ucapannya, "Sadar Resha sadar! Itu lawan cowok lo," ucapnya sembari menepuk-nepuk dahinya.
Ia celingukan ke sana kemari, karena penonton yang berada di sirkuit hampir pukul rata membicarakan kedatangan mobil lamborghini tersebut. "Tapi, tuh mobil emang keren sih, sayang banget kalau untuk balapan," ucap Resha yang kembali memandangi mobil milik lawan Bian.
Sementara di sirkuit, Bian juga ikut menatap mobil lawannya yang baru saja sampai. "Udah gak tepat waktu, tebar pesona lagi," cibirnya.
Kaca mobil lamborghini itu perlahan terbuka, membuat para penonton perempuan histeris lantaran sosok pengendara mobil tersebut terlihat sangat tampan. Bian yang memang sedari tadi menengok pada mobil itu berucap malas, "Lagi, lagi, gue ketemu sama lawan berslayer."
Sang lawan menoleh ke arahnya, terjadilah kontak mata di antara mereka berdua. Lalu tak lama kemudian keduanya langsung membuang pandangan ke depan dikarenakan pertandingan akan segera di mulai.
Perempuan pemegang bendera sudah berdiri di garis start, ia mulai menghitung.
"SATU,"
"DUA,"
"TIGA," bendera yang di pegang oleh perempuan tersebut di kibarkan dari atas ke bawah.
Bian serta sang lawan seketika menancap gas begitu hitungan ketiga. Pertarungan berlangsung dengan panas, masing-masing pembalap berusaha untuk mendahului satu sama lain.
Umpatan Bian lontarkan saat lawannya berhasil mengambil alih sebagai pemimpin dalam balapan tersebut. Ia melajukan mobilnya lebih kencang, berharap dapat mengalahkan sang lawan. Namun, ternyata tidak semudah itu, sebab lawannya sudah berada cukup jauh dari dirinya, "Argh! Sial!" ujarnya seraya memukul stir mobil, "Gue gak akan nyerah!" imbuhnya.
Bian berupaya menyusul sang lawan tetapi, begitu mobil milik lawannya melewati garis finish, ia mendesah kecewa. Dirinya kalah malam ini, menurutnya kekalahan dalam pertandingan adalah sebuah rasa malu.
Di barisan penonton Resha menatap tidak percaya. "Bian kalah? Gimana bisa?" monolognya bertanya dan begitu mobil Bian sampai di garis finish dirinya langsung menghampirinya. saat Bian keluar dari dalam mobil, ia lantas mendekap tubuh Bian, "Gue kalah, Sha," lirih Bian.
Resha mengelus surai hitam Bian yang sudah mulai panjang sambil berkata, "It's okay, menang kalah dalam suatu pertandingan itu hal normal, sayang. Kamu gak harus selalu menang, karena kamu juga pasti bisa kalah sewaktu-waktu."
Bahu kiri Resha disentuh oleh seseorang, ingin menoleh namun, Bian masih menyenderkan kepalanya pada bahu kanannya. Histeris suara penonton membuat Resha mengernyitkan dahi dan bertanya-tanya, mereka kenapa? Ada apa? Bian yang terganggu dengan histerisan tersebut menegakkan tubuhnya. Pandangan Resha terpaku pada Bian, sementara sang empu yang ditatap memandang ke arah belakang tubuh Resha. "Sayang?" panggil Resha tapi, tak dihiraukan oleh Bian.
Resha penasaran, ia kemudian menolehkan kepalanya untuk melihat apa yang dipandang kekasihnya. Manik matanya membulat sempurna saat ia dan seseorang dibelakangnya saling tatap. Ia meneguk saliva dengan kasar, Resha memandang lagi kepada Bian guna ingin mengetahui bagaimana responnya tetapi, Bian tak merespon apapun.
Kembali mempusatkan penglihatan pada Leon, Resha dibuat tersentak kaget dengan pergerakan Leon yang tiba-tiba menggenggam pergelangan tangannya. "Leon?!" protes Resha sembari menyentak pegangan tangan Leon cuma tidak berhasil.
Memang Resha sudah menjelaskan pada Bian siapa sebenarnya Leon serta alasan dibalik segalanya. Awalnya Bian marah besar padanya lantaran tak mengutarakan dari awal tapi, sekarang ia sudah menerimanya, toh, Resha mencintai ia bukan pria itu. Selama janur kuning belum melengkung, masih bisa kita tikung.
"Leon lepasin!!" seruan Resha menyadarkan Bian, ia menarik Resha agar mendekat padanya. "Shit! Lancang juga tangan lo," geram Bian.
"Berikan Resha pada saya," ucap Leon dengan tenang, tanpa menampilkan ekspresi apapun, alias datar.
Senyum smirk Bian perlihatkan sebagai balasan terhadap sikap tenang Leon, "Lo pikir gue bakal ngasih Resha sama lo? Mimpi lo, sialan!" sungutnya. Menarik senyum tipis yang tak diketahui oleh orang lain kecuali dirinya, Leon menyahut gamblang, "Saya menang, kan? Jadi, saya minta perempuan ini sebagai hadiah atas kemenangan saya."
Bugh! Satu pukulan melayang pada pipinya, pelaku pukulan tersebut bukanlah Bian namun, Reshalah pelakunya. "Lo pikir gue barang yang bisa dijadikan mainan juga taruhan?! Tolol *nj*ng!!" umpat Resha menatap nyalang Leon.
Bian tersenyum mengejek kepada Leon, tak berapa lama senyum itu pudar sebab aksi tiba-tiba yang di lakukan Leon.
Dihadapan ramainya manusia pada sirkuit malam itu, Leon lancang mencuri satu kecupan tepat dibibir Resha hingga berhasil membuat mereka tercengang. Bagaimana tidak? Rata-rata dari para penonton juga tahu tentang siapa Resha bagi seorang Biandra Agakas.
Belum sempat mencerna yang terjadi barusan, ucapan selanjutnya dari Leon membuat mereka semakin tertegun.
"DI SIRKUIT BALAP MILIK TUAN BIAN, SAYA INGIN MENYAMPAIKAN BAHWASANYA ARESHA KAYZENA WINATA ADALAH ISTRI SAH DARI BASWARA DE LEON!" teriakan Leon menggema memenuhi arena balap yang hening.
૮₍ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ₎ა
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.