Judul sebelumnya: My Husband is My Ex-Crush
DILARANG KERAS PLAGIAT‼️
JANGAN JADI SIDERS, YA READERS YA‼️
HASIL PEMIKIRAN SENDIRI‼️
•••
Seorang perempuan berusia 19 tahun terpaksa menjalin kasih dengan seorang pria berumur 20 tahun atau lebih tepatny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
૮₍ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ₎ა
Nyatanya Leon tak memegang ucapannya. Kesepakatan antara dirinya dan Resha dibatalkan begitu saja olehnya lantaran ia tidak mau Resha semakin dekat dengan Bian. Kala itu waktu Resha ingin menemui Bian di Arena balap, Leon memang mengantarkan ia ke sana setelah kejadian cukup buruk yang diperbuat olehnya yaitu, membentak Resha dan sebagai permintaan maaf, dirinya menuruti kemauan Resha tersebut. Hingga akhirnya Leon menyesali perbuatannya itu. Di sana, tepatnya di tengah-tengah kerumunan manusia, dirinya melihat secara nyata tunangannya berciuman dengan pria lain.
Tidak hanya sekedar perasaan cemburu namun, marah, kesal, kecewa, semuanya bercampur aduk menjadi satu. Alhasil, Leon pun mengambil keputusan sepihak. Berhubung orang tua Resha memberi izin, maka Leon tak ragu lagi atas keputusannya. Perihal Resha yang menerima atau tidak, itu urusan belakang.
Biarlah dikata egois, Leon tidak peduli! Ia hanya mau menjaga miliknya. Ya, miliknya! Aresha Kayzena Winata sekarang telah resmi menjadi istri dari Baswara De Leon tanpa sepengetahuan sang perempuan.
Acara pernikahan yang digelar sangat sederhana itu, hanya dihadiri Winata, Diana, Edwin dan Mora. Serta beberapa tetangga Winata juga Edwin yang mereka jadikan saksi sebagai pelengkap dari syarat sah akad nikah.
Dalam kitab Kifayatul Akhyar, dijelaskan:
“Disyaratkan dalam keabsahan akad nikah kehadiran empat pihak, yaitu wali, mempelai pria, serta dua orang saksi yang adil. Dan diperbolehkan wali dan mempelai pria diwakilkan.” (Taqiyyuddin al-Husaini al-Hushni, Kifayah al-Akhyar fi Halli Ghayah al-Ikhtishar, Dar al-fikri, juz, 2, hal 390).
Ketidakhadiran mempelai wanita tidak mempengaruhi sah atau tidaknya suatu pernikahan namun, harus ada wali yang mewakilkan.
Mereka tidak menggelar acara pernikahan tersebut di kediaman Winata tetapi, di kediaman Baswara. Sebab mana mungkin melaksanakannya di sana, saat Resha berada di sana pula. Sudah pasti ia akan mengamuk karena Leon melanggar kesepakatan mereka.
Edwin menjabat tangan Leon lalu mengucapkan selamat padanya, "Selamat atas pernikahan kamu, son." Leon mengangguk sebagai respon, kemudian berlanjut pada Mora, "Selamat Leon." Jika biasanya Leon mengabaikan Mora, maka di hari pernikahannya ini, Leon pertama kalinya bersentuhan fisik secara langsung dengan Mora. Ia menerima jabatan tangan Mora, meskipun tetap tampang datar yang dirinya suguhkan.
Sekalipun Edwin menyuruh Leon untuk menjauhi Resha lebih dulu selama adanya Hera. Hal tersebut tampaknya tak berpengaruh bagi seorang Leon. Lihatlah, hari ini Edwin sendiri yang menjadi saksi atas pernikahan Leon dan Resha.
Sampailah pada Winata dan Diana, kedua orang tua Resha memandang sendu pada Leon. "Kami telah mempercayakan anak perempuan kami bersama kamu. Tolong jaga ia baik-baik, tuntun ia menjadi perempuan versi terbaik menurut kamu. Leon, dia Resha, Aresha Kayzena Winata, putri semata wayang keluarga Winata. Bukan Archia Putri Baswara." ucap Winata, kemudian ia menepuk pundak Leon 3 kali, "Saya percaya kamu, Leon." Setelah itu Winata berlalu, digantikan oleh sang istri, Diana. "Saya tidak ingin mengatakan apapun pada kamu, hanya satu permintaan saya. Jaga Resha, ya? Dia sebenarnya bukanlah perempuan keras kepala, sifatnya memang terkadang menjengkelkan namun, hatinya begitu lembut. Jangan menggores luka pada hatinya, ya?"
Leon tersenyum hangat sebagai bentuk keyakinan pada Diana bahwa ia pasti akan menjaga Resha sebaik-baiknya. "Ma, mungkin untuk ucapan papa, saya masih belum mampu menjawabnya. Namun, teruntuk menjaga Resha juga kebahagiaan dirinya, akan saya lakukan yang terbaik."
Diana mengulas senyum lantas memeluk erat Leon. Setetes bulir bening menerobos keluar dari kelopak matanya tanpa bisa dicegah. Secepat mungkin ia menghapusnya sebelum diketahui oleh Leon. Lalu Diana melepas pelukan mereka, "Terimakasih," ucapnya.
Sementara itu, seorang perempuan yang baru bangun dari mimpi panjangnya dibuat tercengang mendapati rumah tempatnya tinggal dihadiri oleh orang-orang tak dikenal. "Ada acara apa sih?" Hera bertanya entah pada siapa. Ia terlihat seperti orang bodoh dengan pakaian tidurnya, ditambah lagi kepalanya juga celingukan ke sana kemari.
Ketika ada salah seorang art ingin melintasi dirinya, Hera pun menghentikan langkahnya, "Tunggu, ini ada acara apa?" tanyanya.
"Loh, non? Emangnya non Hera gak tau kalau hari ini den Leon menikah?" jawab art tersebut. Bagaikan tersambar petir, Hera benar-benar dibuat syok akan perkataan art tersebut. Selang beberapa detik kemudian, Hera tertawa gamang, membuat sang art menatap aneh dirinya. "Bercanda ya, bik? Gak lucu banget candaannya. Sejak kapan Leon punya pasangan sampai tiba-tiba menikah?" ucapnya di sela-sela tawa.
✎﹏﹏﹏﹏
Di sisi lain, sang mempelai perempuan sedang asik menonton drakor sambil memakan kuaci. Sampah kulit kuaci yang berserakan di lantai kamar pun tak dihiraukan olehnya.
"Lah? Mana bisa gitu! Gak sesuai ekspetasi banget endingnya. Ngeselin," dumelnya begitu drakor tontonannya telah tamat dengan ending tak memuaskan.
Dirinya sontak terkejut bahkan hampir memekik lantaran melihat keadaan kamarnya sudah seperti kapal pecah. "Buset dah! Kotor amat," ucapnya.
૮₍ ˶ᵔ ᵕ ᵔ˶ ₎ა
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.