10

25 4 0
                                    

Bosen gak sih kalian baca nya?

Happy Reading Guys!!

^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

"Qhea kantin gak?"

"Yaudah ayok"

Saat ini Qhea dan Salsa sedang ingin menuju kekantin, karena bel istirahat sudah sedari tadi berbunyi. Namun Salsa harus menunggu Qhea kembali dari toliet agar bisa pergi kekantin bersama-sama.

Namun saat Qhea dan Salsa tiba di kantin, mereka malah tidak kebagian kursi. tentu saja karena semua kursinya sudah penuh."Yah, udah penuh ni Qhea"

Qhea mengangguk pelan, sebenarnya ia ingin kembali kekelas saja. Namun saat ia ingin pergi tiba-tiba saja King memanggilnya dan menyuruhnya untuk gabung bersama ia dan kawan-kawannya.

Awalnya Salsa ingin sekali menolak, namun rasa laparnya mengalahkan rasa gengsinya. setelah bergabung dengan mereka, akhirnya Salsa dan Qhea memesan makan. setelahnya mereka memakannya dengan lahap.

"Btw tu tiga orang kenapa kagak keliatan ya?"

"emang nya siapa sih Sa??"

"itu loh Ki si tiga cewek kutukuprett "

Zikri yang mendengar itu menatap Salsa dengan heran, bukan hanya Zikri saja bahkan yang lainnya juga ikut menatap nya dengan penasaran.

"Emang nya siapa??"Kali ini Dayat yang bertanya.

"ya siapa lagi kalau bukan orang yang bully si Lia lah"

"Bukannya meraka primadona sekolah ya?"

"lah iya betul kata si Rifki mereka kan primadona sekolah"

"primadona pret"

"Lontenya sekolah iya"

"Salsa mulut lo minta gue cabein?"

"kan gak salah gue bilang Qhea, itu kan memang kenyataannya. Siapa suruh mereka ke sekolah pakek baju ketat, kayak gak punya duit aja"

"Ck, udahlah gak usah di bahas. Kita lagi makan"

"yang di bilang sama Qhea gak salah, ngapain bahas mereka"

"Lo mending diem deh King, lo gak di ajak"

"Keknya gue salah mulu dimata lo?"

"emang iya!!"

"Emang gue salah apa?"

"Pakek nanya!!"

"Lo itu mesum, cabul, kayak om pedo, tau gak sih!!?"

Qhea, Zikri, Rifki dan Dayat hampir saja tertawa mendengar perkataan yang di lontarkan oleh Salsa. Memang tidak salah apa yang di katakan olehnya, hanya saja ia terlalu jujur untuk seorang King. Sementara King, ia hanya menatap Salsa sambil tersenyum.

"Yang lo bilang emang bener. Walaupun gue cabul, mesum, dan kayak om pedo yang lo bilang, tapi gue ganteng dan juga kaya"

Skamat, Salsa terdiam mendengar perkataan King. Memang ada benarnya yang di katakan oleh King, ia memang tampan dan juga kaya. Namun bukan Salsa namanya jika ia mengaku kalah dengan seorang laki-laki cabul seperti King.

Three Targeted Girls!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang