Gendis dari tadi hanya melamun mendengar teriakan jeane di ruang bawah tanah
Ia hampir menangis karena itu ia berpikir seharusnya ia tak menerima ucapan Zean saat itu
"Kajen maafin aku.. Aku salah.. " ucap Gendis merasa bersalah
BRAKKK
suara pintu yang membuat Gendis kaget
"Lo boleh pulang" ucap Zean singkat dengan wajah yang gembira
"Gak, saya mau disini sampai bos ngelepasin kajen" jawab Gendis dengan wajah yang marah
"Terserah lo asalkan lo ga bilang siapa siapa, nih bawa handphone nya jeane" ucap Zean sembari memberikan handphone jeane yang sudah lumayan hancur
"Kalau keluarga nya nelpon di handphone lo jangan jawab kalau gue nyiksa dia disini" ucap Zean lalu kembali ke ruang bawah tanah
Gendis sudah terbawa emosi ia ingin melakukan apa yang telah ia lakukan kepada jeane
Lalu Gendis menuju ke dapur mengambil sesuatu di kulkas
Yaitu sebuah minumanMinuman itu ada minuman kesukaan Zean yang sudah memiliki banyak stok di sana
Gendis mencampurkan semua obat tidur di setiap stok minuman itu
Lalu Gendis menyiapkan makanan dan minuman untuk Zean dan di letakan di meja makan
"Z-zean u-dah cukup" ucap jeane sudah lelah di siksa oleh Zean
"Gue ga bisa cukup buat nyiksa lo jen hahahaha" jawab Zean
"Lo itu cwo dan gue cwe harus nya lo tau diri"ucap jeane menatap tajam ke arah Zean
BUGHH
satu pukulan di wajah jeane
" akh bang*at"ringis jeane
"Gue ga peduli mau cwo mau cwo semua sama, sama sama lemah" ucap Zean lalu tertawa
"Inget ya Alya cuma punya gue ga ada yang boleh deketin dia selain gue" ucap Zean
"Tapi gue sama Alya cuma temanan kenapa lo yang panas hah! " ucap jeane sedikit menaikan nada bicara
BUGHH
"Akh kenapa setiap gue ngomong lu selalu mukul gue" ucap jeane meringis kesakitan
BUGHH
Jeane sudah tak berdaya hanya bisa terdiam saat ngeh setiap dia berbicara selalu di pukul
"Ayo ngomong lagi" ucap Zean
Jeane diam
"Gue tau lo cuma temenan sama Alya tapi omongan lo waktu di sekolah bikin gue naik darah dan lo harus Terima akibatnya" jelas Zean
Jeane ingin menjawab tapi ia takut di pukuli
"Sekarang gue mau ke atas laper, lo ga laper? " tanya Zean
Jeane diam
"Gue ga bakal mukul lo" ucap Zean
Jeane tetap diam
"Ck dasar nanti gue suruh Gendis bawain makanan ke bawah" ucap Zean lalu pergi
"Whatt?? Gendis? Dia terlihat kah dalam ini" ucap jeane mengingat sesuatu
Pintu terbuka memperlihatkan seorang wanita di sana
"Hai kak" sapa Gendis tapi jeane diam karena ruangan itu masih gelap
Lalu Gendis menghidupkan lampu lalu menghampiri jeane
"Ini kak makanan nya" ucap Gendis memberikan nakas berisi nasi goreng dan air putih
Jeane menatap makanan itu lalu pandangan nya tertuju pada Gendis
"Ndis kenapa kamu kayak gini sama kakak? " tanya jeane ingin menangis
Gendis menghela nafas nya
"Maafin aku kak Aku terpaksa, keluarga Aku bahagia karena di bantu keluarga nya ka Zean, ka Zean itu cemburu karena kakak deket sama ka Alya Aku ngejelasin kalau kakak sama kak Alya cuma temenan, tapi kata dia omongan kakak di sekolah bikin dia pengen balas dendam and Aku di suruh ngebunuh kakak ya jelas Aku ga mau akhirnya dia ngasih rencana buat nyampurin sesuatu ke minuman kesukaan kakak mau ga mau aku turutin permintaan dia" jelas Gendis jeane mengeram kesal kepada Zean
"Aku udah ngehubungin ka greesel sama ci gracie kok kak kakak tenang aja" ucap Gendis
"Aku rela mati kok demi kakak" ucap Gendis lagi
Jeane yang mendengar itu tak percaya
"No no ga boleh gitu gendis" jawab jeane menggelengkan kepala nya
"Aku janji kalau sama ka Zean kalau dia ga berhasil nge habisin kajen, Aku bakal mati di tangan dia" jelas Gendis lagi jeane kaget dengan omongan nya itu
"Hah??! Kamu gila ndis ga ga kakak ga mau kalau kakak hidup kamu juga harus tetep hidup ndis" jawab jeane
"Hehe tunggu aja ya ka" ucap Gendis tersenyum
"Kakak disini ya aku ke atas dulu" pamit Gendis lalu pergi
"Haduh jeane kemana sih udah jam 11 malem belum pulang" ucap muthe khawatir
"Kamu udah nelpon greesel atau gracie siapa tau Jeane lagi main sama mereka" tanya christy ikut panik
"Oh iya aku belum nelpon mereka"jawab muthe lalu menelpon greesel dan gracie
Ting ting ting
"Siapa nih"
"Anjirr! Tante muthe pasti nanyain si jeane cag gimana nih! " ucap greesel panik"Si anj angkat aja jangan panik" jawab gracie tapi dia ikut panik
(Mereka ber2 cerita nya udah tau ya)
Halo tante muthe, ada apa
Halo juga icel tante mau nanya jeane sama kamu tidak
E-eee ga tan jeane ga sama saya
Jangan bohong sel tante tau dari nada bicara kamu
Ee beneran tan saya ga tau si jen kemana
Saya samperin kamu ke rumah gracie sekarang.
Telfon di akhiri
"Pah kita ke rumah gracie sekarang cepet. " ajak muthe
Christy bingung akhirnya ia mengikuti permintaan muthe
Lalu mereka berangkat ke rumah gracie
"CHRISTY STOP! " ucap muthe yang membuat christy rem mendadak
"Woy ngapain ngerem mendadak" ucap salah satu mobil di belakang mereka
"Aku nepi dulu ya sayang" ucap christy lalu menepi di jalan
"Tadi siang jeane izin ke Aku buat ketemu sama Gendis" ucap muthe christy kaget
"Kamu ga nanyain Gendis? " tanya christy
"Udah yang tapi Gendis ga ngangkat telpon maupun balas chet Aku curiga itu" jawab muthe sudah sangat panik
"Yaudah tenang ya sekarang kitae rumah gracie dulu Aku yakin mereka tau karena mereka juga temannya Gendis" ucap jeane menenangkan muthe lalu kembali mengendarai mobil
Ini double up kok guys tunggu aja, tunggu author selesai makan wkkw
Vote guys#cihuyy#jimmu

KAMU SEDANG MEMBACA
cinta beda agama(jenal) *END*
Ficção Adolescentegxg area fiksi no baper karakter akan bertambah seiring waktu