"PUTUSKAN PACAR MU ITU ALYA" ucap Gita yang sudah tau tentang hubungan Alya dan jeane
Alya menangis mendengar itu padahal dia sudah memberitahu kepada semua orang yang tau jika ia pacaran dengan jeane untuk tidak memberitahu ayahnya
"Siapa yang ngasih tau " batin Alya
"SEBELUM KAMU PUTUS KAN PACAR MU ITU BAWA DIA KESINI" teriak Gita semakin emosi
"Gak aku ga mau pacar aku habis sama papi, lebih mending aku pergi dari sini" jawab Alya pergi ke kamar nya
"Alya... Papi ga ngelarang kamu pacaran tapi dunia ada aturan Al kamu ga bisa kayak gini papi sayang sama kamu" batin Gita
Alya sudah selesai merapikan pakaian nya lalu turun untuk berpamitan pada sang ibu
"Mi aku pergi ya mami jaga dari baik baik" ucap Alya memeluk sang ibu
"Mami tau perasaan kamu tapi jangan kayak gini Al.. " jawab Katrin menangis di pelukan sang anak
Alya melepas pelukan sang ibu lalu pergi dari rumah menggunakan motor nya
Alya tak tau harus pergi ke mana, niat nya ingin menginap di rumah jeane tapi tidak enak jika terus terusan menginap
Dan akhirnya Alya memutuskan untuk mencari kos kosan untuk di tepati untung saja dia memiliki uang tabungan
"Permisi bu ada kamar yang kosong ga? " tanya Alya kepada ibu kos
"Oh ada dek perbulan 500rb ini kunci nya kamar nomor 4" jawab sang ibu kos dengan murah senyum
"Bu bisa ya bulan ini saya bayar langsung? " tanya Alya
"Bisa dek mana uang nya" jawab ibu kos
Alya memberikan 5 lembar uang merah dan menuju kamar kos nya
Alya merapihkan pakaian nya dan berdoa agar dia bisa hidup Damai tanpa bantuan orang tua itu juga cara supaya diri nya mandiri
Astronot bayii 👨🚀👶
Alll kamu dimana?
(Notifikasi yang membuat Alya membuka handphone nya)
Aku di jalan orang gila nomor 4 jen
Kamu ngapain disana?
Adadeh kalau mau kamu kesini nanti Aku cerita in
Oke share lock dulu
Location📍
Akh otw sayang jangan kemana mana ya
*read
Sambil menunggu jeane datang Alya melaksanakan ibadah nya
Hai I'm back
#cihuyy#jimmy

KAMU SEDANG MEMBACA
cinta beda agama(jenal) *END*
Roman pour Adolescentsgxg area fiksi no baper karakter akan bertambah seiring waktu