dua hari berlalu , kini karin telah berada di rumah untuk menjalani pemulihan namun hari ini ia memilih untuk tetap masuk sekolah , ia tak ingin terlalu ketinggalan jauh pelajaran nya
Karin telah bersiap dan merias wajahnya tipis di depan cermin setelah di rasa sudah cukup ia mengambil ransel nya dan turun kebawah untuk sarapan bersama keluarganyaKarin duduk di bangku samping sang adik yang tengah menyantap roti selai cokelatnya
" Kakak hari ini yakin mau sekolah? " tanya sang ibu
" Iya mah hari ini karin sekolah kok "
hati karin berbunga bunga ia sudah lama tidak merasakan kehangatan keluarga nya saat ini" Yaudah kalo gitu jangan lupa di sekolah nanti obatnya di minum waktu jam makan siang ya mamah udah siapin bekal nya
Adek juga jangan cape cape hari ini olahraga kan? Tumbler nya udah mamah siapin di tas " ucap Fanny" Iya mah " jawab keduanya
" Hari ini kalian ayah antar ya kak Karin sama adek Levi " ucap sang ayah
" Eh yah aku bareng temen " ucap karin
" Siapa? " Tanya Kevin ia penasaran juga dengan lelaki yang menjemput putrinya kapan hari itu
" Bintang Prayoga nagaraka yah temenku di sekolah dia katanya mau jemput aku sih hehe " ucap karin
" Temen apa temen kak? " Ucap Fanny
" Temen kok mahhh " tawa karin sedikit
" Boong , waktu itu kak bintang ngasih gift tuh ke kakak " ucap Levi tiba tiba
" Heh diemm "
" anak kita udah besar ya yah udah punya cowo " ucap Fanny sambil tertawa
" Gaaa anak ayah semuanya gaboleh pacaran dulu ayah belum bisa bahagiakan kalian , ayah harus bahagiakan anak ayah dulu baru ayah bisa serahkan ke calon kalian nanti "
" Uhmm ayah soswet " ucap karin tersenyum senyum lama karin yang memudar kini tampak bersinar kembali
" Soswet an ayah atau kak bintang kak? " Tanya levi
" Ih kamu anak kecil diem deh ikut ajaa " ucap karin malu
Bel mobil sudah berbunyi menandakan mobil bintang sudah berada di depan gerbang
Karin segera berpamitan kepada orang tuanya dan mencium pipi gembil sang adik
Ayah Karin dan mamah mengikuti nya sampai gerbang dan sekalian ingin bertemu bintang mereka sungguh penasaran dengan pria ituBintang yang mengetahui ada ayah dan ibu karin hanya bisa meringis dan ia segera mencium tangan kedua orang tua karin dan berpamitan untuk berangkat ke sekolah
" Ya hati hati kalo anak saya ada apa apa saya cubit kamu " ucap Fanny menasehati
" Jaga anak saya ya saya percaya kamu. " Timpal Kevin
" Baik om Tante saya berangkat duluu selamat pagi "
" Pagii " ucap keduanya
Karin memasuki mobil bintang dan terjadi hening di antara keduanya tidak ada satupun yang ingin membuka obrolan
15 menit berlalu mereka sampai di sekolah bintang memarkirkan mobilnya dan Karin segera turun dari dalam mobil dan menuju kelasnya" Karin tunggu " ucap bintang
" Ada apa? " Ucap karin tanpa menoleh
" gapapa,ohya nanti pulang bareng gw ya? " Ujar bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINO FIN
Teen Fiction- temukan aku di tumpukan rasa penyesalan mu. bagaimana rasanya hidup penuh kebencian dari ibu? dan fitnah dari teman.