Karin terbangun dirasa dirinya sudah kesiangan jam menunjukkan pukul 07.30 ia bergegas kebawah ayah dan adiknya sudah berangkat ke kantor dan ke sekolah
Ia mencari sang mamah kesana kemarin dan melihat mamanya sedang menjemur pakaianGrep
" Mahh " ucap karin memeluk dari belakang
" Eh gadis mama sudah bangun, mandi sanaa " ucap Fanny berbalik dan mengelus pipi putrinya
" Ih seneng deh mama udah lamaaa banget ga gini ke aku hehe" ucap karin tersenyum
" iyaaa sayang maafin mamah yang dulu yaa " ucap Fanny penuh penyesalan
" Tidakkkk mamah tidak salah kok " bantah karin dan ia bergegas menuju kamar mandi
Fanny menyiapkan sarapan untuk putri nya dan menyiapkan beberapa obat untuk diminum jika Karin bertanya ia cukup menjawab bahwa itu vitamin penting untuk tubuhnya
Kevin duduk di bangku ruangan nya terlihat bahwa bos besar ini sedang sibuk berkutat dengan berkas berkasnya dan terlihat pusing
Ia teringat percakapan kedua anaknya tadi malam ia ingin sekali untuk turun tangan
Bahkan ia sebagai orang tua tidak bisa menerima mentah mentah apa yang di ucapkan
Ia harus tegas dan membuktikan 100% memang bukan karin yang melakukan nya.Tok tok tok
" Permisi pak " salam sekretaris Kevin
" Ya silahkan masuk "
" Permisi pak ini ada gadis yang sudah di janjikan untuk bertemu anda pagi ini " ucap nya pelan
" Baik suruh masuk dia kesini " ucap Kevin
Erica gadis itu yang di undang oleh perusahaan Kevin untuk datang sebenarnya erica bingung untuk apa ia disuruh
Tak lama kemudian ia memasuki ruangan Kevin itu"Permisi om saya Erica" salam Erica hangat
"oh iya, silahkan duduk eri" ucap Kevin mempersilahkan duduk
"Ada apa ya om? " Tanya Erica
"maksud saya menyuruh kamu datang kemari membahas mengenai masalah yang terjadi pada anak saya Karin di sekolah"
" Oh i-iya om kenapa ya? " Jawab Erica bergetar menurutnya suasanya saat ini mencengkam
" Tenang saja tidak perlu takut saya hanya ingin kamu menjelaskan masalah nya saja" jawab Kevin sambil meneguk segelas kopi nya yang hangat
Erica menjelaskan mengenai masalah yang di alami Karin dari awal hingga akhir bagaimana juga cerita yang erica tau dari bintang pasal kejadian di rumah Ruby
" Kurang lebih seperti itu om yang saya tau masalah nya namun dari bukti yang saya dapat juga rekaman yang saya ambil, menurut saya Karin tidak bersalah sama sekali karena bukti tersebut tidak mengarah kepada Karin" ucap Erica jujur
Kevin menghela nafas panjang setelah mendengar penjelasan dari sahabat anak sulungnya itu
Kini ia makin mantap untuk melangkah kan kaki nya menuju sekolah anak sulungnya itu untuk mengusut terkait masalahnya tersebut
Tak" Baiklah terimakasih untuk waktu yang sudah kamu sempatkan untuk membahas masalah mengenai Karin di sekolah ya eri, ini ada sedikit buat kamu ya. Kamu boleh pulang sekarang di antar supir saya untuk masalah izin di sekolah sudah saya urus Terimakasih banyak" ujar Kevin
" Eh om ini apa? Gausah om gapapa saya ikhlas bantu teman saya di sekolah om serius ini gausah om" tolak Erica setelah di sodorkan uang di amplop
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINO FIN
Teen Fiction- temukan aku di tumpukan rasa penyesalan mu. bagaimana rasanya hidup penuh kebencian dari ibu? dan fitnah dari teman.