BAB 6

94 38 3
                                    

⚠️cerita sepenuhnya hanya karangan penulis⚠️

ANTI PLAGIAT!!

⚠️semua adegan kekerasan dalam cerita tidak untuk ditiru!!⚠️

happy reading~

****

suasana cukup hening, sementara rain masih menatap tajam ke ujung lorong, jeritan terus bergema di ujung sana.

sialnya siswa lain masih terlelap dalam tidurnya..

"manurutmu apa yang akan menghampiri kita?" tanya gian mencoba mencairkan suasana.

"mungkin pembunuh? atau mungkin alat dari si peneror" jawab rain datar.

"lo sadar disini cuman sisa kita ber3?  ada kemungkinan pak surya sama buk ranti di sekap si peneror!"  ujar gian yang masih setia mengatur ancang ancang berkelahinya.

"fei? lo gapapa kan? kita ga bisa terus lindungin lo nanti"  tegas gian menoleh ke  arah fei yang ketakutan di belakang mereka.

"ii..iya gapapa.." jawab fei menggenggam erat balok kayu di tangannya.

"arghhhhhhh..."  seseorang lagi lagi menjerit di ujung lorong, anehnya dia tak kunjung sampai.

"dalam 1 menit dia ga muncul, kita yang kesana!" usul rain datar

"lo yakin?" tanya gian memastikan.

rain lantas mengangguk meng iyakan pertanyaan gian.

"giann!!" panggil seseorang yang berlari dari belakang, membuat fokus gian dan rain buyar.

"fany!!?"  panggil fei tak percaya

benar saja fany kini tengah berlari ke arah ke3 siswa itu dengan keadaan basah kuyup.

"dia datang!" gumam rain

di saat yang bersamaan langkah kaki seolah mendekat dari ujung lorong yang sedari tadi mereka nantikan.

"mundurrr!!"  pekik rain menarik gian , fei dan juga fany bersamanya.

"lari!! jangan noleh!!" teriak rain lagi..

ke4 siswa itu segera berlari menjauhi lorong.

"kenapa?" tanya fei  dengan nafas ngos ngosan

"lari aja!"  balas rain yang masih menggenggam erat jemari fei dan fany bersamaan.

"gue ga bisa!  kaki gue keramm!" tutur fany melemah

"naik ke punggung gue!!"  pintah gian.

dengan sigap fany mulai menaiki punggung gian untuk di gendong..

ke4 siswa itu bergegas menaiki tangga hendak naik ke lantai 3.

"rain! gantian.. gue cape!" eluh gian menurunkan fany dari punggungnya.

sementara rain kini mulai menoleh ke belakang mencari tahu apa yang tengah terjadi di belakang sana..

"rain!" panggil gian lagi

secabik kertas [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang