BAB 8

87 37 4
                                    

⚠️cerita sepenuhnya hanya karangan penulis⚠️

ANTI PLAGIAT!!

⚠️semua adegan kekerasan dalam cerita tidak untuk ditiru!!⚠️

happy reading~

****




"lo mau ngapain!" bentak rain menatap tajam fany yang kini mendekati bu ranti yang masih menjerit ketakutan.

"diem! ini urusan perempuan!!" balas fany

"FANY!! LO JANGAN CARI MASALAH BARU!" kali ini fei yang menarik tangan fany kasar.

"mau ngapain lo?! mau apain bu ranti!! lo gila?" ujar fei

"iya gue gila!! gue udah muak sama permainan konyol ini!!" balas fany tak mau kalah.

"niat kita cuman keluar hidup hidup dari tempat ini! gue mohon sama lo tolong jangan mempersulit gw" tutur fei menggenggan erat jemari fany.

"fan? jangan emosi.. jangan sampe keinginan si kostum beruang sialan itu terpenuhi" pintah gian.

"ck... maaf." ujar fany

sementara rain masih menatap ke arah ke4 manusia yang berada di sana seolah tengah menyimak dan memperhatikan setiap gerak gerik mereka.

"rain..bu ranti sekarang udah sama kita.. menurut lo.. kita harus gimana lagi?" tanya gian

"menurut lo? kita langsung kabur?" tanya rain dengan wajah datar khasnya.

"gue sih ikut aja..." terang gian

"kita langsung kabur aja. toh udah ga ada yang perlu di selesain disini.." usul fei

"gue setuju." tambah fany

"okee kita kabur dari sini, tapi yang jadi pertanyaannya adalah bagaimana?" tanya rain

"ayo kita naik ke atap dulu." ajak gian

ke3 siswa itu mengangguk mengiyakan usul gian

"jadi bu ranti? gimana cara bawa nya?" tanya fei bingung

"fan.. lo bantu papah gian, biar gue yang urus bu ranti" terang rain

"okeee" jawab fany mendekati gian.


****

rain kini menatap guru di depannya itu sembari berjongkok, memperhatikan kedua bola mata bu ranti dengan saksama.

setelah memandangi bu ranti kini rain tersenyum aneh.

"ayo ikut...gue ga akan paksa atau bujuk lo" ajak rain

rain mulai berdiri lalu berbalik mengikuti fei,fany dan gian yang sudah lebih dulu pergi meninggalkan mereka berdua.

sementara bu ranti akhirnya mengikuti rain meski sedikit ragu.

"masih ada yang janggal.." gumam rain seolah berfikir keras.

secabik kertas [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang