How is it that I've fallen in love with you?
How can it hurt this much?
Never before have I ever wanted someone this much
If I say I miss you about a thousand times, will it reach you?
If I try crying and fussing, will you know my feelings?Should I trying hating your name about ten thousand times?
Should I just count the resentments?
Although this love has already grown so much
Since you are not me, you probably don't feel the same
Yes, I was the one who liked you more (than you liked me)(Younha- Waiting)
***
"Jieun-ah!" Panggil Yoongi pada gadis bernama Jieun itu.
Jieun yang baru saja hendak melangkah menuju tempat duduknya menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Yoongi. "Ne?"
"Mulai hari ini aku duduk dengan Seokjin ne? Tidak apa-apa kan?" Tanya Yoongi pada Jieun.
Apa Yoongi sengaja menjauhiku karena gadis itu?
"Jieun-ah? Apa kau keberatan?" Tanya namja itu sekali lagi yang membuyarkan lamunan gadis itu.
Jieun tersadar dan menggelengkan kepalanya. "Gwenchanha!" Jawab gadis itu sambil tersenyum simpul. Gadis itu lalu duduk di bangkunya dan kembali memikirkan namja itu. Ia merasa aneh dengan sikap Yoongi yang seakan-akan menjauhinya. Entahlah, ia sendiri tak tahu apa ia melakukan semua ini karena gadis itu?
***
Seperti hari-hari sebelumnya Jieun melewatkan waktu istirahatnya sendiri tanpa seorang teman sementara Yoongi lebih asyik menghabiskan waktu dengan Seokjin yang merupakan saudara kekasihnya itu. Kali ini, saat jam istirahat tiba, Jieun lebih memilih menghabiskan waktunya di sebuah ruang musik. Gadis itu memainkan sebuah piano dan lagi-lagi memikirkan namja itu. Ia heran bahkan saat ini pun Yoongi tak mencarinya, padahal dulu jika tiba-tiba ia tak bersama Yoongi, namja itu pasti akan mencarinya dan mengkhawatirkannya.
Setelah beberapa saat gadis itu menghentikan permainan pianonya dan memukul kepalanya keras. Ia merasa benar-benar bodoh. Bagaimana bisa ia jatuh cinta pada namja yang sama sekali tak pernah sedikitpun melihatnya. Dan lebih bodohnya lagi hingga saat ini ia masih saja tak bisa membenci namja itu sekalipun namja itu sudah bersama gadis lain dan melupakannya.
Ia menundukkan kepalanya dan menyeka air matanya yang tumpah. Rasanya begitu sakit, sangat sakit. Entahlah, ia tak tahu apa yang harus ia lakukan. Ia tak tahu harus bagaimana.
"Kenapa kau seperti ini Yoongi-ya? Kenapa harus sesakit ini? Wae?"
***
Jieun berjalan menuju halte bus dengan langkah yang terasa berat. Gadis itu berulangkali menghela napas panjang dan merapatkan sweaternya. Seperti hari-hari sebelumnya, ia berjalan seorang diri tanpa Yoongi. Namja itu seakan memiliki kehidupan sendiri dan tak lagi membutuhkannya. Orang yang satu-satunya paling mengerti dirinya kini benar-benar menjauh.
Gadis itu menghembuskan napas berat dan perlahan menitikkan air mata. Ia sendiri tak tahu mengapa tiba-tiba ia kembali menangis. Hanya saja ia merasa ada seseuatu yang hilang dari dirinya. Ia merasa begitu lemah tanpa namja itu.
Tiba-tiba saja Jieun merasakan sesuatu yang aneh pada dirinya. Gadis itu memejamkan matanya beberapa saat dan bayangan itu muncul dalam pikirannya. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya sementara jantungnya kini berdetak tak karuan. Gadis itu lalu mengedarkan pandangannya pada sekelilingnya dan tak lama..
Bruk!!!
Seketika Jieun membalikkan tubuhnya dan begitu terkejut saat melihat seorang wanita yang tengah menyebrang tiba-tiba tertabrak sebuah mobil yang melintas dengan kecepatan tinggi dengan begitu mengenaskan. Lagi-lagi bayangan itu benar-benar terjadi dan ini sudah kesekian kalinya ia mengalami hal seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight
FanficKim Jieun, seorang gadis cantik yang memiliki kemampuan supranatural dan menyukai Min Yoongi, sahabatnya. Park Jimin, roh tampan yang selalu mengikuti Jieun dimana tubuhnya saat ini sedang koma. Semakin lama, Jieun dan Jimin semakin dekat. Jieun pun...