JESA-01-

253 15 2
                                    


2 tahun sudah berlalu dan inj adalah waktunya anaknya yang berada di negeri orang akan kembali ke negara kelahirannya dan tinggal dengan mereka.

Bahkan sangking semangat kedua orang tua itu, mereka datang sendiri menjemput anaknya di rumah orangtuanya Jiyoung. Ya selama ini mereka berada di New Zealand negara dimana orang tuanya Jiyoung tinggal dan merintis bisnis di sana.

Sedangkan si kembar di titipkan pada orang tuanya Yoona, ibunya Yoona orang Korea sedang ayahnya berasal dari Thailand maka dari itu waktu sikembar bersama dengan mereka, keduanya begitu sering bolak-balik Korea-Thailand dan sesekali mereka akan mengunjungi besannya di New Zealand dan mempertemukan dengan sang unnie si kembar disana, dan tak jarang ketiga anak Jiyoung dan Yoona mempertanyakan unnie tertua mereka.

Kemarin Jiyoung dan Yoona terbang ke New Zealand berdua, si kembar tak ikut mereka berdua menunggu di masion saja katanya. Dan hari ini Jiyoung dan Yoona kembali lagi ke Korea dengan anaknya.

Begitu turun dari pesawat, mobil pribadi mereka sudah menunggu dan langsung membawa mereka ke masion mereka, dan ini kali pertama sang anak pulang ke masion mereka, masion yang begitu megah dan besar dengan halaman yang begitu luas.

Jennie tercengang melihat masion orangtuanya sekarang, dia tau orang tuanya menjadi pembisnis sukses tapi dia tidak menyangka akan sesukses ini.

Perlahan turun dari mobil, si kembar yang memang sudah menunggu saat mendapatkan kabar dari ibunya langsung berlari kearah unnie mereka dan memeluknya untuk melepaskan rindu.

"Akhirnya unnie pulang."

Hati Jennie menghangatkan saat berada dalam dekapan saudaranya, pelukan yang dia rindukan selama ini.

"Unnie pulang. Kita akan bersama lagi seperti dulu."

Jennie berjanji jika suatu saat nanti orang tua mereka kembali memisahkan mereka kembali, dia sendiri yang akan menjemput saudara untuk tinggal bersama.

"Uhm."

Lisa mengangguk kepalanya dengan semangat, karena memang ini yang dinantikan selama ini, bersatu kembali dengan saudaranya dan keluarga mereka lengkap kembali.

"Semuanya sudah berkumpul kita hanya menunggu Jisoo unnie seorang lagi."

Dan perkataan Rose membuat Jennie terpaku, karena dia sempat melupakan unnienya itu selama ini disebabkan tak pernah bertukar kabar sekali pun selama mereka dipisahkan.

Jiyoung dan Yoona yang mendengar perkataan Rose juga terdiam, mereka sudah berusaha mencari keberadaan anak sulung mereka. Dimana dia berada dan dengan siapa dirinya setelah orang yang mereka minta bantuan salah satu kepercayaan mereka meninggal karena kecelakaan bersama dengan istrinya. Apakah anaknya masih hidup?

"Mommy, Jisoo unnie belum kembali?" Jennie bertanya pada Yoona, kini mereka sudah berada dalam masion lebih tepatnya berada di ruangan keluarga.

Yoona tak tau bagaimana cara mengatakannya karena dia sendiri tak tau dimana anaknya berada. Bahkan hidup mati aja dia tidak tau.

"Dia akan segera pulang."

Bukan. Bukan Yoona yang menjawab melati Jiyoung yang mengambil alih saat melihat istrinya terdiam.

"Kapan?"

Lisa langsung menanyakan kepastian pada sang ayah setelah seberapa banyak dia mendengar jawaban yang sama sendari dulu.




.

.

.




Tak ada jawaban yang pasti mereka terima disaat Jennie mengambil jalan tengah meminta istirahat karena lelah dengan penerbangan mereka dari New Zealand ke Korea.

Sebenarnya Jennie juga menunggu jawabannya namun melihat ekspresi orangtuanya yang tak bisa menjawab dia langsung mengabaikan dengan alasan ingin istirahat.


.

.

.

3 Minggu berlalu, masion yang dulu sunyi sedikit hidup sekarang dengan sikembar yang suka menganggu unnienya yang cepat naik darah.

Dan tak terasa waktu libur mereka juga akan segera berakhir, Rose dan Lisa naik kelas sedangkan Jennie sendiri dia akan menjadi seorang mahasiswi di salah satu universitas terbaik di negara mereka.

Hari ini adalah hari pertama mereka akan kembali ke sekolah seperti 1 bulan lamanya mereka libur, begitu pun dengan Jennie yang akan naik tingat dalam pendidikannya sebagai seorang mahasiswa.

Rose dan Lisa diantar langsung oleh Jiyoung sang Daddy, sedangkan Jennie dia mempunyai mobil pribadinya sendiri. Dia sudah legal hanya untuk mengendarai mobil sendiri.

Lagi-lagi Jennie tercengang melihat kampus didepan sekarang apalagi mengingat kata-kata adiknya yang mengatakan kampus itu adalah milik Daddy mereka dan begitupun dengan sekolah si kembar milik Jiyoung.

Jiyoung lera membangunkan sekolahnya sendiri demi anaknya. Dia pemilik tapi pemimpinnya bukanlah dirinya sendiri melainkan orang yang dipekerjakannya.

Jennie masuk ke kelas bisnis mengikuti orang tuanya yang seorang pembisnis dan tidak ada orang yang tau bahwa Jennie adalah anak kedua dari pembisnis nomor satu Kim Jiyoung dan Kim Yoona kecuali para peninggi yang sengaja diumumkan oleh Jiyoung sendiri. Dan itu adalah permintaan Jennie sendiri.

Di dalam kelas matanya Jennie selalu berfokus pada salah satu perempuan di dalamnya. Entah mengapa dia merasa tak asing dengan orang itu tapi dia pertama kali melihatnya.

"Kelas berakhir, selamat siang anak-anak."

"Siang Sir." Serentak semuanya mahasiswa baru karena bawaan dari sekolah lama mereka.

Dosen langsung berlalu meninggalkan kelas yang banyak diminati. Begitu dengan para mahasiswa yang berbondong-bondong keluar dari kelas mereka, ada yang langsung pulang atau berkumpul dengan teman mereka.

Jennie sendiri berniat pulang namun di koridor dia bertemu dengan teman lamanya dipakiran, Bae Joohyun lebih kerap disapa Irene.

"Ini dirimu Jennie. Jennie Kim?" Wajah schok Irene melihat bagaimana rupa teman lamanya.

Sebenarnya mereka tak lagi saling mengenal namun beberapa bulan yang lalu Irene yang pergi ke New Zealand bertemu dengan Jennie di sana disaat dirinya salah jalan dan dari sanalah mereka bertemu dan bercerita hingga mereka tau bahwa keduanya adalah teman kecil.

Irene mempertanyakan alasan Jennie pindah saat itu, pergi tanpa pamitan dan tanpa kabar sedikitpun namun Jennie mengatakan masalah keluarga maka dari itu Irene tak lagi memperpanjangkan lagi dan mengalihkan pembicaraan.


Dan disini lah mereka berada di salah satu cafe dekat kampus. Mereka tidak hanya berdua, di sana ada orang lain yang lebih dikenal sebagai Nayoen, Mina, Krystal dan Joy, yang katanya adalah teman dekatnya Irene.

Mereka selain membagi cerita tapi Jennie yang memiliki sikap yang sedikit dingin dan cuek dengan sekitar hanya diam menyimak cerita mereka sesekali akan menjawab disaat ditanya dan mereka ber-6 berakhir berteman.














Gimana menurut kalian cerita ini?

Dilanjut atau dihapus?????

Komen guys, aku butuh pendapat kalian dalam sebuah cerita...........

JESATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang