MARI VOTE SEBELUM MEMBACA!
FOLLOW JUGA AKUN INI SUPAYA SAYA SEMANGAT DALAM MENAMBAH CERITA.
DAN YA, JIKA KALIAN ADA SARAN UNTUK SAYA TERKAIT CERITA, BISA DM SAYA YAA.
OH YA, JIKA ADA KRITIK DALAM PENGGUNAAN BAHASA, ATAU TYPO ATAU APAPUN ITU YANG MEMBUAT KALIAN TIDAK NYAMAN DALAM MEMBACA CERITA INI DM JUGA SAYA.
UDAH ITU AJA, TERIMAKASIII.
SELAMAT MEMBACA.
ENJOY!
_____
Setelah semuanya, pada akhirnya Aleza sudah boleh pulang. Hal itu disambut hangat oleh kelurganya. Dan, kini Aleza tengah memainkan ponselnya di kamar mencari informasi terkait kejadian malam itu.
"Bahkan setelah kematian lo, lo masih jadi perbincangan orang-orang, Na." gumam Aleza setelah membaca desas-desus itu.
Banyak komentar yang menyudutkan Sena di sana. Padahal mereka tidak tahu-menahu akan kejadian malam itu. Memang, jika dipikir lagi tidak baik memiliki dendam, namun siapa yang pertama membuat luka itu, sehingga seorang pendiam itu menjadi seorang pendendam?
Zalea tidak sepenuhnya salah, namun perlakuan Sena tidak bisa di benarkan juga.
"Entah siapa yang salah, jadi Zalea sakit tapi jadi Sena jauh lebih sakit," gumam Aleza lagi.
"Coba aja Zalea bener-bener dapet perhatian lebih dari orang tuanya dia pasti gak akan kayak gini. Dan, kalo aja Sena gak dapet bully-an dan dapet kasih sayang dari semua orang, dia gak bakal punya dendam apapun,"
"Lagipula, karakter manusia itu gimana cara dia di didik sama orang tuanya dan perlakuan orang sekitar terhadap kita. Lingkungan Sena terlalu berisik, dan lingkungan Zalea terlalu buruk, jadi itu mungkin yang numbuhin karakter buruk mereka,"
"Si licik ketemu si pendendam,"
"Gue main kali kesana, ya? Penasaran juga gue," gumam Aleza.
"Ah, iya deh, siang ini gue ke gedung tua itu. Lagian kalo dipikir-pikir deket tempat tinggal gue sama Sena, terus kenapa dulu gue gak balik aja, ya? Walaupun semua orang gak akan kenal gue, tapikan gue bisa pantau mereka dari jauh,"
"Yah, bego amat,"
_____
Siangnya Aleza benar-benar akan pergi ke gedung tua tempat kejadian malam itu terjadi, ia hanya ingin melihat saja, ia juga masih sedikit kurang percaya dengan semuanya. Setelah bersiap, ia pun menuruni tangga. Terlihat di sana ayah dan ibu Aleza tengah melakukan kegiatan masing-masing, ayah yang sibuk dengan laptop, ibu sibuk dengan pakaian yang tengah di lipat.
"Ayah, ma, aku mau pergi keluar sebentar, ya?" Izin Aleza pada kedua orang tuanya.
"Mau kemana?" tanya Kinan.
"Mau keluar sebentar," sahut Aleza.
"Iya, keluar tuh kemana? Sama siapa?" tanya Kinan.
"Ya main, mau healing gitu, bosen, sama Gevan kok, nanti jam lima sore atau jam setengah enam aku pulang,"
"Kenapa kamu gak diem dulu aja? Mama masih khawatir sesuatu terjadi sama kamu lagi, lagipula kamu baru sembuh," ucap Kinan.
![](https://img.wattpad.com/cover/358990393-288-k714888.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
{𝐃𝐄𝐍𝐃𝐀𝐌}-"𝐃𝐨𝐧'𝐭 𝐁𝐞 𝐂𝐚𝐫𝐞𝐥𝐞𝐬𝐬"
DiversosAleza Al Gaskar, ia tidak pernah menyangka bahwa ia akan masuk ke dalam tubuh seorang gadis bernama Sena. Gadis yang tidak pernah merasakan secuil kebahagiaan. Setelah ia masuk dalam tubuh Sena, ia diperintahkan untuk membunuh semua orang yang telah...