MARI VOTE SEBELUM MEMBACA!
FOLLOW JUGA AKUN INI SUPAYA SAYA SEMANGAT DALAM MENAMBAH CERITA.
DAN YA, JIKA KALIAN ADA SARAN UNTUK SAYA TERKAIT CERITA, BISA DM SAYA YAA.
OH YA, JIKA ADA KRITIK DALAM PENGGUNAAN BAHASA, ATAU TYPO ATAU APAPUN ITU YANG MEMBUAT KALIAN TIDAK NYAMAN DALAM MEMBACA CERITA INI DM JUGA SAYA.
UDAH ITU AJA, TERIMAKASIII.
SELAMAT MEMBACA.
ENJOY!
_____
"Anak mendiang pak Heri, Sena."
Mendengar itu Aleza langsung terbatuk, tersedak air liurnya sendiri. Dengan sigap Gevan pun mengambil minum dan memberikannya pada Aleza.
"Makasih," ucap Aleza.
"Kamu juga kaget, 'kan? Pasti ga percaya. Terus, asal kamu tau waktu pak Heri meninggal aku ke rumah dia, tiba-tiba dia peluk aku sambil bilang, Gege aku kangen banget sama kamu, tapi tenang aja aku ga bales pelukan dia. Tapi yang jadi pertanyaannya, dia tau dari mana panggilan khusus dari kamu itu?"
'Itu gue, anjay,' batin Aleza.
"Mana aku tau," sahut Aleza.
"Kamu ga marah? Harusnya kamu marah dong? Dia peluk aku, loh?"
Aleza menatap Gevan, "males,"
Gevan terdiam, lalu kembali berkata, "aneh, kok kamu bisa setenang ini sekarang?"
"Terus itu gimana setelah di temuin sidik jari si Sena?" tanya Aleza mengalihkan topik.
"Hilang, Sena hilang, polisi juga udah nyari tau ke rumah ibunya, Hazel, tapi ga ketemu, bahkan Ibunya pun ga tau keberadaan Sena di mana. Tapi kalo kata polisi Sena ini entah masih hidup tau udah meninggal juga, soalnya dari jauh tempat Vallerie ga sadarkan diri tuh, di sebrangnya ada bercak darah juga, golongan darahnya O, pas di bandingin sama Hazel, golongan darahnya sama, bisa jadi itu darah Sena, tapi ga tau,"
"Jadi, Sena ga ada?" tanya Aleza dan Gevan mengangguk.
Aleza terdiam sejenak memikirkan di mana jasad Sena sebelum ia kembali pada tubuhnya.
'Jangan bilang, Nathan sama Jake nemuin jasad Sena malam itu? Mereka ngikutin gue malam itu,' batin Aleza.
"Za, kok bengong?"
Aleza tersadar lalu itu menatap Gevan dan bertanya, "aku pulang dari sini kapan?"
"Ga tau, belum tanya dokter. Udah, ga usah mikirin rumah dulu, kamu di sini dulu aja sampe sembuh," ucap Gevan.
Mereka sama-sama terdiam sejenak, hingga akhirnya Aleza memecah keheningan itu.
"Ge," panggil Aleza membuat Gevan menoleh.
"Aku ga makan berapa hari?"
Gevan terdiam, "ga tau, kenapa?"
"Gue laper, anying!"
"Oh, bentar," Gevan pergi dari sana dan membeli makanan sedangkan Aleza terdiam sambil menatap keatas.
"Bener juga, sekarang gimana sama DXM? Hazel? Dan semuanya, setelah kematian Sena?" gumam Aleza.
_____
Attantion please!
!leave if don't like my story!
!tidak ada unsur SARA!
!DILARANG KERAS MELAKUKAN
PLAGIARISM!
!MURNI KARANGAN SAYA, DAN TIDAK ADA MAKSUD UNTUK MENYINGGUNG PIHAK MANAPUN!
!ENJOY SAAT MEMBACA DAN JANGAN TERLALU TERBAWA SUASANA!
!JIKA ADA KEKELIRUAN SILAHKAN TINGGALKAN KOMENTAR!
THANK YOU FOR READING THIS STORY!!
VOTE!
COMEN!
FOLLOW!
-IG: @Ulfaaa_na_2214
SHARE KEPADA TEMAN-TEMANMU!
PICTURE BY PINTEREST
TUNGGU CHAPTER SELANJUTNYA YAA.
SEE U
ILY♡
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM; Transmigrasi [END]
RandomAleza Al Gaskar, ia tidak pernah menyangka bahwa ia akan masuk ke dalam tubuh seorang gadis bernama Sena. Gadis yang tidak pernah merasakan secuil kebahagiaan. Setelah ia masuk dalam tubuh Sena, ia diperintahkan untuk membunuh semua orang yang telah...
![DENDAM; Transmigrasi [END]](https://img.wattpad.com/cover/358990393-64-k797319.jpg)