turn into a catboy?

392 19 15
                                    

Warning!
-typo bertebaran
-kesamaan alur/kata
-kesalahan mendeskripsi selama menulis

☾happy reading☽

Hari Minggu biasanya adalah hari yang diimpikan setiap orang, apalagi pelajar atau pekerja. Pagi ini, ada seorang pemuda bersurai kuning yang sedang tidur diatas kasur empuknya, wajah Damai yang tenang berparas imut, siapa lagi kalau bukan k̶i̶n̶g̶ h̶a̶r̶e̶m̶ "Hanagaki Takemichi".

Tiba-tiba, suara alarm Takemichi berbunyi. Alhasil, suara itu membuat Takemichi terbangun dari alam indahnya. Takemichi mencari ponselnya untuk mematikan alarmnya, saat ketemu Takemichi melihat jam sudah menunjukkan pukul 08:00am. Takemichi meregangkan otot-ototnya lalu pergi ke kamar mandi

(Author: mau ngapain chi kekamar mandi?
Takemichi: Author bego ya? Jelass mau mandii lah kon-)

Selang beberapa menit akhirnya Takemichi selesai mandi. Takemichi langsung turun kebawah dan memasak
(Info: Takemichi tinggal sendiri)

Setelah memasak, Takemichi langsung makaan (yakali dibiarin_-) masakannya. Memakannya dengan lahap tetapi ✨elegan✨. Setelah menyelesaikan acara makannya, Takemichi termenung sebentar.

"Besok Michi sekolah tahun ajaran baru. Perasaan Michi baru kemarin masuk SMP, tiba-tiba langsung SMA aja huh..." Itulah kalimat yang diucapkan Takemichi. Jujur, Author juga ngerasain jadi kamu nak, tapi kamu masih enak.

(Takemichi: maksud?
Author: kamu masih author satu sekolah in yang SMA. Lah author, boro-boro satu sekolah lagi, ketemu di jalan aja syukur T_T)

"Kalau begini, Kira-kira nanti ketemu Akkun ama Takuya gak yah...?" Tanyanya pada diri sendiri. Parah ih michi, Yamagishi ama Makoto dilupain.

"Au ah, daripada michi bengong gak jelas mending michi t̶i̶d̶u̶r̶ bersih bersih rumah." Ujarnya yang beranjak dari tempat duduknya.

Takemichi pun memulai pekerjaan rumahnya. Dari cuci piring, nyapu, ngepel, cuci baju, jemur in bajunya, ngemper, ngasih makan kucingnya, kayang, nangisin anak orang, berjemur dibawah matahari primordial, benerin genteng, pokoknya semua dehh, author capek nyebutin

Tidak terasa sudah siang, Takemichi pergi ke kulkas. Niatnya mau masak sesuatu, ternyata kulkasnya kosong. Dan, mau gak mau Takemichi harus pergi ke Market. Takemichi pun bersiap siap untuk ke Market. (Nanti dikira gembel kalo lusuh)

Setelahnya, Takemichi keluar dari rumah nya dan berjalan menuju ke ✨bimbangmarket✨.

//sesampainya di bimbangmarket\\

Takemichi mengambil keranjang berwarna merah dan mengambil beberapa sayuran, buah? Daging, dan sedikit cemilan berat. Setelah itu, Takemichi pergi ke kasir.

"Ini aja belanjaannya neng?" Tanya si kasir. Sontak, Takemichi kaget karena dipanggil "neng" sama kasirnya. Makanya, Michi jangan gemesin dong, jadi dikira cewek deh

"Maaf mas, saya lanang" kalimat yang diucapkan oleh Takemichi berhasil membuat mas-mas kasir kaget. Mas kasirnya pun mendekati wajah Takemichi, menerawang wajah sangat malaikat ini =)

"Mas, tolong jangan seperti ini. Langsung sebutin nomilnya bisa gak?" Tanya Takemichi yang bingung dengan perilaku mas-mas ini. "Oh, mangap dek" mas kasir pun memundurkan wajahnya kembali.

"Okeh, totalnya Rp295.374,00" ujar mas kasir. Takemichi langsung mengeluarkan dompetnya dan mengambil uang Rp300.000,00 dan langsung memberikan kepada mas kasir. Dengan senang hati, mas kasir mengambil uang tersebut dan memberi kembaliannya kepada sang malaikat imut.

Takemichi langsung keluar dari bimbangmarket. Diperjalanan, Takemichi melihat seorang nenek yang duduk dipinggir jalan yang sepertinya sedang berjualan? Karena penasaran, Takemichi mendekati si nenek.

"Nek, nenek sedang apa?" Tanya Takemichi. Suara lembut menerpa telinga si nenek, menurutnya suara Takemichi bagaikan kain sutra yang lembut dan halus. Sontak, si nenek langsung menghadap kearah Takemichi berada.

"Oh, nenek sedang menjual ramuan. Apakah adik mau membelinya? Saya tidak memaksa" balas si nenek. Tatapan matanya seperti orang yang berharap, Takemichi jadi tidak tega untuk menolaknya.

"Uhm... Saya liat liat dulu ya nek." Ujar Takemichi. Si nenek hanya mengangguk sebagai jawaban, mempersilahkan Takemichi untuk melihat lihat sebentar. Sebenernya Takemichi bingung, maksudnya ramuan apaa sih? Apakah seperti di film film itu? Jika bertanya, takutnya si nenek tersinggung. Lebih baik tutup mulut saja.

"Nek, ini ramuan apa?" Tanya Takemichi kepada si nenek, memperlihatkan ramuan berwarna neon. Si nenek menerawang ramuan itu, karna mata si nenek sudah rabun, jadi sedikit lama untuk diperiksa.

"Oh, ini ramuan peningkat energi, dik" balas si nenek kepada Takemichi. Aduh nek, yakin ramuan peningkat energi??

Nenek: yakinlah!
Author: lah, kenapa?
Nenek: kan elu yang buat alurnya
Author: gak salah sih...

"Ohh... Yaudah nek, saya beli ini saja. Kira-kira berapa ya?" TANYA Takemichi kepada si nenek LAGI. Si nenek menggeleng kepalanya dengan pelan, seolah-olah berkata 'tidak usah'. Takemichi bingung, apa maksudnya tidak? Takemichi yang baik hati bagaikan malaikat ini menolak itu, Takemichi memberikan uang Rp100.000,00 kepada si nenek. Awalnya si nenek menolak tapi Takemichi tetap kekeh untuk memberinya, akhirnya si nenek pun menerimanya.

Nenek: Awww, coba dia anak gw, pasti udah gw karungin terus♡(*'ω`*)/♡
Author: boleh digebuk yah para Buciners michi.

//sesampainya di rumah\\

Takemichi membuka pintu dan menaruh semua belanjaannya didapur. Takemichi juga ingat ramuan yang dijual oleh si nenek tadi, awalnya sih Takemichi ragu, tapi saat mencoba ramuan itu, Takemichi merasa lebih segar dari yang tadi. Takemichi yanng awalnya lemas karna membawa belanjaan yang banyak, menjadi Takemichi yang segar bugar seperti melihat cogan.

Author: skip gak nih? Skip aja deh.

SKIP.
//pagi harinya\\

Sinar terik matahari masuk lewat sela sela gorden, membuat Takemichi terbangun. Mengerjapkan mata nya berkali-kali agar iris matanya terbiasa, setelah itu Takemichi melihat jam di ponselnya. Jam tersebut menunjukkan pukul 05:30am, Takemichi berdiri dan berjalan menuju kamar mandi. Niatnya mau sikat gigi, tapi Takemichi dikejutkan oleh cermin. Kenapa? Kalinya lihat saja.

Telinga runcing ke atas, kumis kucing di pipinya, ekor panjang dibelakang, wajah imutbya makin berdamage, pokoknya sesuatu yang berkaitan dengan kucing. Takemichi langsung syok dengan penampilannya sekarang. Kenapa dia jadi kucing? Pertanyaan itulah yang ada di kepala Takemichi. Tapi, setelah dipikir-pikir, Takemichi tidak seperti hewan kucing melainkan manusia kucing. Jadi, you know lah.

"Ini michi kenapa?! Duh, masa michi ke sekolah kayak begini?! Gamungkin bolos nih! Uhmm..." Takemichi langsung berpikir dan berpikir untuk mencari cara agar bisa menutupinya.






























































• #934 kata
________________________________________

Yahoo, akhirnya kita kembali dengan author yang "ide elit, tamat sulit" 😁👉👈

Gimana? Menarik gak? Michinya :))))

Disini author cuma mau bilang, kalo author udah bikin book baru. Jangan pernah berharap author bakal lanjutin book sebelumnya. Patut digaris bawahi!

#28/03/2024#

ꪱׁׁׁׅׅׅtׁׅtׁׅꫀׁׅܻ݊ꭈׁׅɑׁׅׅ꯱hׁׅ֮ɑׁׅꪱׁׁׁׅׅׅ

ՏᗯᗴᗴT ᑕᗩT ᗷOY [Harem Takemichi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang