empty hours class with tragedy

242 14 3
                                    

Biasanya Jamkos adalah hal yang paling disukai oleh siswa dan siswi, tapi bagi Takemichi tidak. Kenapa? Pertama, guru sedang rapat. Kedua, para siswa dari kelas lain (1-2 & 1-4) mampir ke kelasnya. Mereka berebutan ingin memeluk dan mengelus telinga kucing milik Takemichi.

"Aww, bini aku imut banget~!" Ujar Mikey yang menempelkan pipinya ke pipi Takemichi, ia tautkan sambil mengelus kepala kucing kuning satu ini.

"Mikey-kun, lepasin..." Ujar Takemichi yang sudah terlalu malas meladeni pria satu ini. Saudaranya pun tak mau kalah, ketiga saudara bermarga Sano (walau satunya anak pungut) sedang berebutan Takemichi. Takemichi hanya bisa menghela napas dengan ketiga pemimpin geng ini.

"Oi boncel! Lepasin michi gak! Michi gak bakal suka dideketin ama boncel kek lo!" Semua kata kata non akhlak Izana ia lontarkan kepada adiknya yaitu Mikey a.k.a Sano Manjiro.

"Heh! Gw masih bisa tinggi kalau bertambah umur! Daripada lu, kakek kakek ubanan!!" Kata Mikey kembali yang sama non akhlaknya.

"Teruslah berkelahi selagi abang kalian yang tampan ini memeluk kucing imut ini" ujar Shinichiro yang menyeringai, memeluk Takemichi dari belakang sambil menaruh dagunya di bahu Takemichi.

"shin-kun... Angkat dagumu..." Ujar Takemichi dengan telinga kucingnya yang memerah, ia merasa geli saat deru nafas Shinichiro mengenai leher sensitifnya.

"Heh...? Kenapa~? Fuhh~" Shinichiro dengan sengaja meniup telinga(yg manusia) sensitif milik Takemichi serta mengelus sensual telinga kucing Takemichi.

Lenguhan Takemichi tak sengaja keluar, itu membuatnya menutup mulutnya. Karena kesal, Takemichi menendang masa depan Shinichiro. Alhasil, Shinichiro terjatuh sambil memegang miliknya. Semua para buciners michi tertawa terbahak-bahak.

"Maafin michi kak Shin..." Takemichi berjongkok sambil menatap Shinichiro.

"Gapapa-" ujar Shinichiro yang sakaratul maut.

"Soalnya kakak pantes" lanjut Takemichi dengan senyuman yang tak bisa diartikan lagi oleh Shinichiro. Tapi, bukan Shinichiro namanya kalau menyerah, ia akan berjuang untuk mendapatkan hati pujaannya! Walau peluangnya 0,0001%!

"BWAHAHAHA, MAMPUS LU BANG SHIN! MAKANYA JAN KEPEDEAN!" tawa dari kedua adik Shinichiro.

Takemichi yang sudah lelah dengan keributan dikelasnya, memilih untuk beristirahat dibahu Akkun. Akkun tentu tak masalah, malah ia jadi berbunga-bunga sambil mengelus kepala kucingnya. Yang lain menatap tajam+sinis kearah Akkun, betapa irinya mereka saat melihat Akkun dengan kucing pujaan mereka. Akkun yang paham mereka sedang iri mengeluarkan lidahnya dan tersenyum mengejek.

Tentu hal itu sangat menjengkelkan, ingin rasanya mereka gebuk si rambut magenta ini. Tapi mereka urungkan niatnya saat melihat Takemichi tertidur pulas dibahu Akkun sebagai sandaran. Merasa kalah, tetapi mereka tidak ingin menyerah.

Beberapa menit telah berlalu, kelas sidang tenang dan tentram akibat memandang wajah cantik nan imut kucing kuning satu ini, walau saat marah membuat bulu kuduk mereka jadi merinding.

"Hoahm... Akkun... Laper..." Ujar Takemichi yang masih mengantuk dan kantong matanya yang berat. Aduh, kucing satu ini membuat seluruh orang dikelas jadi kena heart attack woy!

"Yosh, kebetulan udah istirahat. Ayo ke kantin!" Balas Akkun sambil menggandeng Takemichi yang masih setengah sadar.

"Heh! Kita ikut! Takemichi gak boleh ninggalin kita!" Ujar mereka semua yang mengikuti Takemichi dan Akkun yang sedang berjalan kearah kantin.

Oh, soal penampilan Takemichi, ia sudah tak memakai penutup lagi. Lagian, kan, udah ketahuan. Ngapain nutupin lagi? Ya gak?

Para siswa-siswi yang dilorong akhirnya bergosip, walau bisik bisik. Takut kena one hit kayak Lord Shion oleh para gengster itu. Takemichi masih tak peduli, asal itu bukan hal yang keterlaluan, ia akan diam dan pura-pura tuli saja.

"Kore wa, kore wa! Lihat, kita punya siluman kucing disini. Kau masih ingat aku? Aku senior di SMP mu. Bagaimana rasanya jadi kucing setelah meninggalnya orang tuamu." Ujar salah satu siswa yang memang dikatakan sebagai senior terkuat sebelum mereka masuk.

Takemichi mengepalkan tangannya, tidak terlihat emosi karena wajahnya yang datar dan polos. Akkun sudah berkeringat dingin, cepat cepat ia memakai kacamata hitam dan headphone dengan volume keras. Mereka (para gengster jamet) bingung dengan kelakuan Akkun, akhirnya Shinichiro bertanya.

"Kau kenapa? Kenapa kau memakai barang-barang itu?" Tanya Shinichiro yang diangguki oleh semuanya. Akkun walau sudah memakai headphone dengan volume keras, tapi ia tau kalau mereka sedang bingung.

"Jika kalian masih ingin mata dan telinga kalian suci, cepatlah pakai sesuatu seperti yang kupakai, kalau tidak kalian akan tau sendiri." Balas Akkun yang kembali memasang headphonenya, kacamata hitam juga dipakai, tetapi Akkun tetap mengahadap lurus kearah Takemichi dan siswa itu.

Yang lain menatap bingung kearah Akkun, apa maksud dari perkataan Akkun? "Jika kalian masih ingin mata dan telinga kalian suci" emangnya Takemichi bahan video porno?

(Author: waduh, no sensor nih 🗿)

Siswa-siswi lain menatap kearah Takemichi dan siswa yang agak lebih tinggi dari Takemichi. Bahkan ada yang video mereka seolah-olah sedang taruhan. Ada juga yang heran dan bingung maksud dari Akkun.

"Kau tau? Aku sangat terobsesi denganmu. Bahkan aku terus bermimpi untuk menidurkan mu." Ujar siswa itu yang menampilkan manik pink dengan pupil heart. Terobsesi yang sangat gila.

Takemichi dengan santainya langsung melesatkan tendangan maut, membuat siswa gila itu terjatuh. Takemichi duduk diperut siswa itu, siswa itu kegirangan karna mengira akan dicium. Tapi, bukannya dicium oleh bibir ranum itu, malah dicium oleh bogeman.

Ya, Takemichi memukul wajah siswa itu bertubi-tubi, membuat semua orang disana bergidik ngeri kecuali Akkun yang sudah terbiasa walau masih rada takut. Para pemimpin dan juga petinggi geng langsung merinding, bener apa kata Akkun, mata dan telinga mereka sudah tidak suci. Mata mereka melihat seorang kucing manis yang sedang gila karena memukuli wajah itu, dan telinga mereka rusak karena mendengar penuturan kata Takemichi, yaitu...

"Bangsat, wajah jelek seperti itu mau menidurkanku? Jangan mimpi dasar orang tolol. Penis sialanmu itu tak akan membuatku tertarik, lebih baik kau jadi duta penidur wanita. Kaya tidak, tampan tidak, jelek dan tolol iya." Ujar Takemichi dengan wajah dan intonasi santai sambil memukul wajah siswa itu yang sudah pingsan dan bercucuran darah diwajahnya.

Takemichi bangun dari siswa itu, ia menjilati darah ditangannya hingga bersih lalu menoleh ke temannya.

"Apa?" Satu kata dari Takemichi sudah membuat mereka merinding. Pasalnya, Takemichi berbicara sambil memasang wajah mengerikan yang tak tersenyum. Mungkin efek dari memukuli siswa itu hingga bonyok.

"G-gak kok michi! Tadi kita cuman ngeliatin orang lagi ngepet!" Ujar Akkun yang ngasalnya bukan main. Orang tuh kalau nyari alasan yang bagus dikit ngapa?

"Tch. Siapapun tolong singkirkan pria jelek ini. Aku sudah muak melihatnya." Ujar Takemichi yang pergi ke kantin

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-
Bagaimana? Maaf ya kalau gak nyambung. Author lagi kepikiran sesuatu.

Kepikiran soal pengen buat cerita tentang takemichi punya saudara kembar sama cerita tentang Takemichi yang jadi ketua black dragons kayak di akun sebelah ituloh. Kalian setuju gak? Tenang aja, cerita ini gak bakal terbengkalai pas author buat cerita baru lagi.

Jadi, kalian setuju atau gak? Saya menunggu jawaban dari kalian!

Bye my lovely readers!
-+-+++-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-

ՏᗯᗴᗴT ᑕᗩT ᗷOY [Harem Takemichi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang