Warning!
-typo bertebaran
-kesamaan alur/kata
-kesalahan mendeskripsi selama menulis☾happy reading ☽
Takemichi masih berpikir sampai sekarang, bahkan Takemichi seperti sedang menggapai dia bersama orang lain (waduh). Takemichi akhirnya berpikir untuk menutupi bagian-bagian kucingnya itu.
Jadi, Takemichi langsung bergegas memakai seragam sekolahnya
(Males ngedit buat Michi jadi kucing :) + rambut nak Michi yang versi down kek digambar biar unyu •///•)Setelah memakai seragamnya, Takemichi langsung memakai topi untuk menutupi kuping runcingnya, masker untuk menutupi kumis kucing, dan ekornya Takemichi dililit dia pinggangnya. Dirasa sudah cukup, Takemichi mengambil tasnya dan bergegas ke sekolah.
//disekolah\\
Saat Takemichi sampai, banyak pasang mata yang diarahkan ke Takemichi. Seolah-olah tatapan itu diartikan "aneh" untuk Takemichi sendiri. Takemichi sudah tak peduli, daripada Takemichi tunjukan wujudnya, mending ditutup wae.
"Ooooii! Takemichi!!" Panggil seseorang.
Yang dipanggil pun menoleh. Orang itu tersenyum dan langsung memeluk Takemichi di bagian bahu/pundak. Takemichi yang sangat kenal orang ini langsung tersenyum kaku saat melihat temannya yang masih belum berubah (kelakuannya).
"Akkun, kau tidak pernah berubah yah?" Kata Takemichi. Orang yang dipanggil Akkun pun langsung melepaskan pelukannya dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Akkun, atau nama aslinya Atsushi Sendou (betul gak sih?).
"Mangap, hehe... Btw, kok penampilanmu tertutup begitu? Biasanya norak?" Tanya Akkun yang diakhiri dengan tawa kecil. Tapi, tampaknya Akkun tidak bercanda jika sudah bertanya. Takemichi langsung keringat dingin. Kejadian ini bagaikan pelajaran B.Indo yang disuruh ngarang malah mikir.
"Uhm... A-aku lagi flu. Hehe..." Kata Takemichi yang sedikit gugup dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Tapi, Akkun mengangguk paham. Entah karena alasannya meyakinkan atau emang Akkunnya yang bodoh. Takemichi menghela napas lega, beruntung Takemichi memiliki teman yang bodoh (jahatnya kamu nak)
"Oh ya Akkun, kita sekelas gak?" Tanya Takemichi. Akkun hanya menggelengkan kepalanya.
"Aku belum melihat daftarnya. Mau lihat bersama?" Tawaran Akkun langsung dibalas dengan anggukan cepat oleh Takemichi. Akkun yang melihat kelakuan teman manisnya ini hanya terkekeh pelan lalu mulai berjalan kearah daftar kelas dimading.
Saat sampai, mading itu sudah dipenuhi siswa-siswi yang ribut. Banyak orang yang jambak-jambakan karena berebutan untuk melihat, banyak orang yang hanya melihat dari jauh karena tidak ingin jadi korban jambakan. Takemichi mencoba mendekat tetapi ditahan oleh Akkun seolah-olah 'jangan'.
Demi keselamatan rambut mereka, mereka hanya melihat dari jauh tetapi keliatan oleh mata. Takemichi dan Akkun berbinar saat nama mereka bersebelahan yang artinya mereka ada dikelas yang sama (kelas 1-3).
KAMU SEDANG MEMBACA
ՏᗯᗴᗴT ᑕᗩT ᗷOY [Harem Takemichi]
De TodoGara-gara beli ramuan si nenek, Takemichi berubah menjadi manusia kucing?! Kenapa? Kenapa hal ini terjadi? Bukankah harusnya mustahil untuk terjadi? Takemichi sekarang kebingungan apa yang harus ia lakukan. Dan sialnya, hari ini adalah hari pertama...