🍊: 5

22 6 11
                                    

ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆ -'♡'- ⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ

(Double up!)

"Pagii kak," sapa Harua yang sudah lengkap dengan seragam nya.

"Eh udah bangun? Baru aja kakak mau bangunin," ucap Euijoo yang terkejut.

"Hehe, turun yuk kak, Harua laper," ucapnya sambil memegang kedua perutnya, tak lupa ia memasang wajah memelas.

"Hm kamu mah laper terus. Yuk turun, tadi kakak udah bikin sandwich," ajak Euijoo sambil mengajak Harua turun.

"Yeayy, yuk kak,"

Mereka pun turun kebawah tak lupa Joshua juga menunggu dibawah.

"Eh Rua udah siap kamu yaa tumben nih?" ucap Joshua sambil menyuruh anak nya duduk.

"Hehe, kemarin waktu pembagian jadwal piket Harua dapetnya hari ini. Jadi Harua harus datang pagi buat bersih-bersih," jawab Harua bersemangat.

"Uwahh pinternya anak Papa,"

"Pinternya adik kakak,"

Puji Joshua dan Euijoo bersamaan.

"Hehe"

••••••

"Dah, itu semua gak ada yang tinggal lagi kan?," tanya Euijoo memastikan.

"Gak kok kak, Harua udah siapin dari malam," jawab Harua yakin.

"Yakin? Tag name nya bawa?," tanya Euijoo sekali lagi.

"Bawa kak, nih," jawab Harua sambil menunjukkan tag name di seragamnya.

"Buku bawa?,"

"Bawa kak,"

"Kotak pensil?,"

"Bawa kak,"

"Stemp-

"Ih kakak, Harua kan udah bilang bawa semua. Kakak gak percayaan sih sama Harua," sungutnya kesal sambil menggembungkan pipinya dan melipat kedua tangannya didepan dada.

"Iya-iya, maaf ya. Ayo berangkat kalo gitu," ucap Euijoo sambil berjongkok didepan adiknya, meminta maaf.

"Eung yuk!" teriak Harua dengan mata kelincinya.

"Gemes nyaa. Pa, Euijoo sama Harua berangkat yaa," teriak Euijoo berpamitan dengan Joshua.

"Iya hati-hati, Papa juga mau berangkat nih," jawab Joshua sambil beranjak keluar rumah.

"Kalo gitu Papa juga hati-hati yaa," ucap Harua menirukan Joshua.

"Perhatian nya, iya sayangku," ucap Joshua sambil mengelus kepala Harua gemas.

Singkatnya mereka bertiga pun berangkat meninggalkan rumah. Joshua dengan pekerjaan dikantornya, Euijoo dan Harua dengan sekolahnya.

Disepanjang jalan, Harua memperhatikan motor dan mobil yang berlalu lalang. Banyak juga pohon-pohon pagi yang ia perhatikan.

"Kak,"

"Eung? Kenapa, Harua?" tanya Euijoo.

"Kenapa kalo pagi udara nya segeeer bangett, tapi kalo siang itu udah panas banget?" tanya Harua.

"Kalo pagi polusinya belum banyak Rua. Kamu liat aja dijalanan masih dikit motornya. Lagipula kalo malam kan dingin, jadi masih kebawa gitu. Nah kalo siang, polusi nya udah banyak. Yang kerja berangkat sekolah atau kemana gitu, jadi auranya emang lebih panas gitu," jelas Euijoo.

Candy || Joorua &TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang