🍊: 12

14 7 10
                                    

ִֶָ 𓂃˖˳·˖ ִֶָ ⋆ -'♡'- ⋆ ִֶָ˖·˳˖𓂃 ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ
ִֶָ

"Huhh bosann,"

Harua melihat sekeliling kamarnya berulang kali. Mencari segala hal yang menarik untuk dilakukan.

Tapi dirinya hanya menemukan semua permainan dan apapun itu sudah ia lakukan beberapa menit yang lalu, membuatnya semakin bosan.

"Sudah berapa jam kakak belajar? Harua mau cek ah,"

Harua segera turun dari kursi belajarnya. Dengan sedikit berlari, ia menuju kamar kakaknya. Untung saja kamar itu tidak terkunci.

"Kak?" sapanya perlahan.

Namun yang dilihat Harua sedikit berbeda dari bayangannya.

Ia justru melihat Euijoo yang tertidur dengan pena masih di genggaman nya. Bahkan layar monitor laptop nya masih menyala menandakan jika Euijoo baru saja tertidur.

"Lha? Kakak tidur. Hm, pasti kakak kecapekan banget semalem,"

Harua mencoba mendekat dengan perlahan. Ia mencoba untuk merapikan barang-barang kakaknya.

Namun baru saja bergerak satu gerakan, Euijoo langsung bergerak dan membuka kedua matanya dengan berat.

"Harua?" tanyanya sembari mengucek kedua matanya.

"Heh kakak. Kan gak boleh, kakak sendiri yang bilang,"

Harua menghentikan aksi kakaknya dan memegang kedua tangan sang kakak.

"Ohya, lupa,"

Euijoo mencoba tersenyum, namun rasanya rasa kantuk itu seolah tak menghilang dari tubuh dan pikiran Euijoo.

"Kakak masih ngantuk, kan? Udah tidur aja. Biar Harua yang rapiin,"

Harua menarik lengan kakaknya menuju kasur.

"Eh eh tap-

"Gak ada tapi-tapian. Kakak udah belajar dari malem. Pasti ngantuk. Tidur yaa, biar Harua yang rapiin,"

Harua masih memaksa kakaknya untuk berbaring di atas kasurnya yang empuk.

"Tapi Har-

"Kakak,"

"Ah iya baiklah,"

Euijoo hanya bisa menurut setelah melihat tatapan dari adiknya. Wajah yang ingin terlihat tegas namun terlihat sangat imut.

Dirinya membiarkan sang Adik merapikan barang-barang miliknya, sementara dirinya sudah berbaring di atas kasurnya.

"Kak ini mau disimp- eh? Oh udah tidur. Malam eh siang kak,"

Harua melanjutkan merapikan barang-barang kakaknya dan tak lupa memasangkan selimut ke kakaknya.

"Huh kayaknya kakak capek bener. Biarin kakak tidur dulu deh,"

Harua meninggalkan kamar kakaknya dan kembali ke kamarnya. Dengan penuh bosan, ia memperhatikan langit-langit kamar.

"Bosannn," rengeknya berulang kali.

"Main handphone? Gak menarik,"

Harua meletakkan handphonenya kembali keatas meja belajar saat tiba-tiba handphone itu berdering.

Kring!

"Eh?"

"Halo, Maki?"

"Harua, buku gue ketinggalan di tas lo,"

Candy || Joorua &TEAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang