Part 8

150 11 1
                                    

Ku rebahkan tubuhku di kasur tengah kamar hotel Perrie dan Ele. Ele belum kembali dari kamar Louis dan Harry sedangkan Perrie sedang berkeliling bersama Zayn ditemani dua bodyguard yang mengawal. Padahal ini sudah hampir pukul 1 malam. Tadinya aku ingin mengajak Rani menginap namun kakak laki-lakinya tidak mengijinkan karena besok isa memiliki acara keluarga yang harus dihadiri. Aku belum membersihkan tubuhku, ingin mandi namun tubuhku mengajak tidur. Ku dengar langkah kaki menuju kasurku.

"AAAAA!" teriakku reflek saat ada yang memegang tanganku. "curly!!" kesalku saat melihat wajah Harry memerah karena tawa, bahkan aku tidak mendengar pintu terbuka.

"kau belum mandi?" Tanya Harry memperhatikan kaos yang tadi kupakai. "ngantuk, lagipula ini sudah tengah malam" jawabku menarik selimut hingga daguku.

"mandi sana, setelah itu kita makan. Kau kan belum makan malam" ucap Harry menarik selimutku.

"aku lelah, itu sih namanya sarapan terlalu pagi" ucapku menutup mataku. Tiba-tiba Harry menggendongku secara bridle style.

"Harry apa yang kau lakukan? Kau ini habis konser bukannya tidur sana" kesalku mencubit pinggang Harry.Ia menurunkan tubuhku di dalam kamar mandi.

"mandi, ku tunggu di kamarku atau kau mau ku mandikan" ucapnya jahil. "sudah sana keluar" ucapku menutup pintu kamar mandi tepat di depan wajah Harry.

"it's okay baby girl, anything for you" teriaknya di depan pintu kamar mandi.

Setelah selesai membersihkan tubuhku dan memakai kaos yang ku bawa aku segera menuju kamar Larry. Ku ketuk pintu kamar mereka, sejujurnya ini sudah tengah malam tapi kelima idolaku itu tetap saja terlihat bersemangat.Wajah Harry menyambutku saat ia membukakan pintu untukku.

"hmm wangi, kau mau makan apa?" Tanya Harry menutup pintu kamar hotelnya.

"di kamar Niall pasti banyak makanan" jawabku mengetuk pintu kamar sebelah lagipula jangan berharap makan enak di tengah malam seperti ini.Niall membukakan pintu kamarku dengan raut wajah kesal namun berubah begitu melihatku.

"ada apa Lena?" tanyanya menatapku dan Harry bergantian. Tanpa menjawab pertanyaanya aku langsung masuk dan duduk di kasur Niall yang betebaran makanan ringan.

"tidak ada makanan lain?" tanyaku mencari keberadaan makanan yang bisa mengisi perutku hingga matahari menjelang. "tidak ada, ayo cari di luar" ucap Niall menarik jaketnya yang berada di sampingku.

"tengah malam seperti ini? ayo! Aku tahu pusat jajanan malam di dekat sini. Minta diantar Mr. Wahyu" ucapku menarik tangan Niall dan Harry mengerutu tidak jelas.

Ku tarik saja tangan Harry lalu ia hanya tertawa bersama Niall. Di dalam lift aku sibuk dengan pikiranku dan Narry bercanda tanpa mengusikku.Tiba-tiba ada yang mencolek lenganku. "apa?" tanyaku bingung.

"mau sampai kapan kau di dalam lift?" Tanya Harry menahan tawa. "ayo" ucapku menarik tangan Narry, mereka berdua terus tertawa karena aku melamun tadi.

"itu Mr. Wahyu" ucapku menunjuk seorang laki-laki paruh baya yang bertugas menjadi supir One Direction. Ia bertugas untuk shift malam menggantikan pak Amon yang bertugas shift pagi.

"pak bisa antarkan kami ke pusat jajanan malam?" tanyaku masih tetap menggandeng tangan Narry."bisa, mari. Saya ambil mobil, kalian tunggu di sini" ucapnya lalu berlalu menuju keluar hotel.

"di sana ada makanan apa saja?" Tanya Niall. "banyak, tapi rata-rata makanan Indonesia. Tapi kalau mau ke KFC juga ada di dekat sini" jawabku karena takut lidah mereka tidak sesuai.

"kalau belum di coba kita belum tahu. Aku mau coba minuman yang kau bilag tadi" ucapnya membuatku mengerutkan dahiku.

"yang mana?" tanyaku bingung karena aku memberitahunya banyak minuman Indonesia yang ku suka."yang menghangatkan tubuh" ucapnya membuatku mengangguk-angguk.

"wedang jahe, banyak yang jual di daerah sini. Tapi di sana juga ada tempat favorit teman-temanku dan mereka bilang di sana jahenya di bakar terlebih dahulu. Serius kalian harus coba" ucapku mengacungkan dua jempol.

"kalian mau kemana?" Tanya Zayn, wajah Perrie terlihat sangat lelah. "cari makanan" jawab Niall penuh semangat. "hati-hati" ucap Zayn menepuk bahu kedua sahabatnya.

"kau tidak mau ikut?" Tanya Harry. "tidak, aku sudah ngantuk. Perrie juga sudah tidak kuat kalau harus terus membuka matanya. Have fun. Jangan ajak Lena ke Klub" ucap Zayn seraya tertawa karena sahabat-sahabatny hobi pergi ke klub malam.

"tentu saja tidak, dia masih di bawah umur" ucap Niall. "Good night" teriak Harry sebelum Zerrie berjalan terlalu jauh.

"ayo" ucapku menarik tangan mereka berdua menuju mobil yang sudah siap mengantarkan kami.

"Jakarta saat malam sangat indah" ucap Niall seraya memotret keindahan malam di Jakarta. Sangat lenggang, berbeda jauh bila matahari terlihat. Padahal kemarin ia sudah memotret keindahan malam Jakarta dari kamar hotelnya dan mempostingnya di IG.

"pak di sana ramai gak sih?" tanyaku karena aku belum pernah selarut ini pergi ke sana.

"enggak terlalu neng, palingan cowok-cowok gitu. biasanya nonton bola bareng. Apalagi malam ini MU vs Real Madrid. Kayaknya baru mau mulai" jawabnya membuat kedua coganku bingung.

"ada nonton bareng MU vs Real Madrid di sana" ucapku tanpa menunggu pertanyaan yang akan mereka lontarkan.

"ayo kita gabung" ucap mereka berdua. "seenak jidat aja, nobar di hotel aja. Kita bungkus aja makananya" ucapku karena enggan berlama-lama di luar hotel.

"sebentar aja" ucap Harry dengan wajah sendu. "kami jarang bisa keluar malam apalagi nonton bareng gitu. pasti seru" ucap Niall dengan wajah sedih.

"terserah" ucapku pasrah karena tidak tega dengan mereka.

Mengingat jadwal mereka yang padat padahal mereka juga akan dapet day off bulan depan. Sampai di tujuan aku segera memesan sate ayam karena sedaritadi membayangkan sate disini yang sangat nikmat di lidah. Terlebih potongan daging ayamnya tidak terlalu besar dan porsinya sangat pas. Sedangkan Niall memesan beberapa macam camilan sedangkan Harry memilih memesan martabak telor.Niall juga membelikan beberapa untuk kru, Zouis dan Liam yang begadang untuk nonton bola, mereka mengirimkan pesan pada Narry untuk membawa makanan yang banyak.

Sampai di sini pun tidak banyak yang tahu bahwa kedua coganku ini adalah anggota boyband dunia. Beberapa remaja laki-laki yang mengenal Narry meminta foto dan diladeni dengan baik.Rasanya ingin ku getok mereka berdua karena janjinya akan balik ke hotel setelah semua pesanan selesai tapi mereka malah seru dengan acara nobar di sini. Mau tidak mau aku harus menunggu mereka seraya ditemani oleh wedang jahe. Mereka berdua bilang wedang jahenya sangat enak dan tentu mereka membelikan untuk kru dan Zouiam.

Saat Half-time aku memaksa mereka kembali ke hotel karena aku sudah lelah dan ingin segera memakan sateku di hotel. Dan mereka menurut dengan langsung menyeretku karena aku berjalan lamban ke mobil. Jangan salahkan aku karena aku membawa kantong plastic banyak. Mereka membeli makanan bagai merampok penjualnya. Sangat banyak.Sampai di kamar hotel aku bergabung di kamar hotel Harry yang telah di sulap sabagi tempat nobar, karena tidak mampu menampung semua kru yang nobar maka sebagaian kru menonton di kamar mereka. Dan pada akhirnya aku yang mengantar makanan-makanan itu karena Narry tidak mau tertinggal sedetik pun untuk menonton bola.

Sate ku sudah habis dan aku juga sudah sedikit merapikan kamar ini karena ulah the boys yang kelewat menyebalkan. Aku malas kembali ke kamarku karena Perrie dan Ele sudah terlelap dan aku terkunci karena kunci kamar ada pada mereka. Terpaksa aku harus tidur di sini tapi kegaduhan yang mereka ciptakan membuatku tidak bisa tidur padahal aku sudah terlampau ngantuk.

"tidurlah" ucap Harry menepuk bantal yang ada di sampingnya. "tanpa kau suruh aku juga akan tidur, tapi kalian berisik" ucapku meletakkan kepalaku di bantal.

"pakai ini" ucapnya menyodorkan earphone yang tersambung ke ponsel miliknya.Ku pasang earphone itu dan musik lembut mulai mengalun membuatku sedikit rileks. Harry mengecup puncak kepalaku dan kembali menggila bersama sahabat-sahabatnya. Lambat laun pikiranku mulai tenang dan aku terbang jauh mengarungi imajinasi yang terbawa mimpi.


----

Thanks for reading and see you :)

Zayn Fake MalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang