Bab 6 (Rahasia Sidik Dan Slamet)

17 4 0
                                    

Setelah mengungkapkan kebenaran yang pahit, ayah Yohana pergi dari tempat itu tanpa sepatah kata pun. Bahkan, dia tidak melihat jasad putrinya sendiri yang tergeletak di jalanan, tak berdaya. Baginya, Yohana adalah pengkhianat yang tidak lagi layak mendapatkan rasa sayang atau perhatian. Segala sesuatu tentangnya telah menjadi tak berarti lagi, ditelan oleh amarah dan dendam yang melingkupi hatinya.

Sidik, terpukul oleh tragedi yang menghantamnya, menangis sejadi-jadinya di samping jasad Yohana dan bayinya yang tidak akan pernah ia lihat tumbuh dewasa. Dengan hati yang hancur, ia menguburkan keduanya di bawah pohon beringin yang menyaksikan semua peristiwa tersebut.

Tak mampu lagi menahan beban rasa bersalah dan penyesalan, Sidik memutuskan untuk mengubur semua jasad di desa itu. Di bawah cahaya bulan yang redup, ia bekerja tanpa henti, mengubur setiap jasad dengan cermat di tanah yang telah diruyak oleh tragedi itu. Desa itu, tempat ia dulu memimpin dan berencana pemberontakan, kini menjadi lautan makam yang sunyi.

Setelah selesai menguburkan seluruh jasad, Sidik membakar semua bangunan dan sisa-sisa yang tersisa di desa itu, menyaksikan kobaran api memakan habis kenangan dan jejak hidupnya di sana. Dengan hati yang penuh penyesalan, ia meninggalkan desa itu dan pergi ke luar kota.

 Dengan hati yang penuh penyesalan, ia meninggalkan desa itu dan pergi ke luar kota

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di luar kota, Sidik memulai hidup baru. Dia menikah lagi dan memiliki tiga orang anak, mencoba melupakan masa lalunya yang penuh dengan kegelapan dan kesedihan. Meskipun dia berusaha melangkah maju, bayang-bayang tragedi yang pernah menimpanya selalu menghantui langkahnya, mengingatkannya akan dosa dan kesalahan yang tak akan pernah bisa dilupakan.

(Setelah tragedi naas yang terjadi, Sidik jatuh cinta dan menikah lagi. Namun pada saat usianya yang menginjak usia Tua. Dia bercerai dan di usir oleh ke tiga anaknya. Tidak ada yang mau menerimanya)

Setelah menjalani hidup yang penuh dengan cobaan dan kekecewaan, Sidik merasa bahwa semua yang dialaminya adalah bagian dari karma atas dosa-dosanya di masa lalu. Setelah bercerai dengan istrinya dan diusir oleh anak-anaknya, dia merasa tak punya tempat lagi kecuali kembali ke desa tempat segala tragedi itu terjadi.

Tiba di desa itu setelah puluhan tahun, Sidik menemukan bahwa desa yang pernah menjadi tempat tinggalnya kini telah berubah menjadi hutan yang lebat dan tempat yang ditinggalkan. Tanpa ragu, dia memutuskan untuk membersihkan hutan dan membangun kembali desa yang pernah hancur itu. Meskipun usianya telah lanjut, semangatnya untuk memperbaiki kesalahannya dari masa lalu tidak pernah padam.

 Meskipun usianya telah lanjut, semangatnya untuk memperbaiki kesalahannya dari masa lalu tidak pernah padam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kuntilanak X VampirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang