chapter 7

121 10 4
                                    

"Gue bukan dia yang selalu bahagia, gue bukan dia yang selalu di pandang cantik, gue bukan dia yang selalu di anggap baik dan gue bukan dia yang selalu di anggap benar,"lirih seseorang yang sedang berada di taman kota sendirian pada malam hari

"Tapi kenapa harus dia, kenapa Tuhan, kenapa harus kembaran gue sendiri yang bikin gue iri, "lanjut nya merasa terpojok.

" kenapa gue selalu gak di anggap, apa salah gue....... Gue gak guna, gue gak gunaaaaaaaaaaa, "teriak nya sangat frustasi

" gue benci sama lo tapi gue gak bisa bales dendam sana lo, gue benci kalian semua dan gue benci sama diri gue sendiriiiiiii, "lirih nya dgn isakan tangis yang deras

Mengenang keadaan yang selalu membuat ia sedih, terpuruk dan merasa tidak berguna.

" ternyata cewek yang selalu ceria, fredly, selalu senyum dan ketawa ternyata bisa nangis juga ya, "ucap seseorang, membuat ia menoleh ke samping.

" sa-dam, "lirih nya langsung menghapus air mata dgn cepat.

" udah kalau lo mau nangis,,,, nangis aja gak usah di tahan,"ucap lelaki bernama sadam itu

Yap, sadam prajaya, lebih tepat nya kakel nya, seseorang yang di anggap baik, ramah dan ketua osilator sekolah itu, dgn ketampanan dan kepintaran yang ia miliki membuat sekolah nya bangga, tapi di balik semua itu siapa yang tau kalau sadam ini anak broken home.

"Sejak kapan lo ada di situ, " tanya Mila pada sadam yang duduk di samping nya.

"Sejak lo nangis, " ucap sadam dgn santai sedang kan mila menahan malu knp harus lelaki ini yang tau kalau ia rapuh banget.

"Gue tau lo sedih jadi nangis aja,,, gue tungguin kok, " ucap sadam dgn mata satu melihat mila dgn mata sembab.

"Siapa juga yang sedih orang gue kelilipan, " jawaban yang bodoh, ia pikir sadam sebodoh itu dgn alasan yang tidak valid.

"Masa kelilipan kaya gitu, " kekeh sadam dgn tawa kecil.

Keheningan pun tiba sadam dan mila sama sekali tidak membuka suara, dan diam dan diam.

"Ternyata kehidupan itu hampa ya,persis kaya bulan itu" ucap sadam buka suara sambil melihat langit.

"Orang lain hanya bisa melihat kita dari senyuman bukan isi hati, saat sedih gak ada yang mau dengerin gue cerita, " lanjut nya, mila pun menoleh ke arah sadam.

"Kalau lo benci sama ke adaan terus gue bahagia dgn keadaan gitu??,,,, gak!,,, gue gak bahagia sama sekali tapi gue berpenampilan seperti orang bahagia pada umumnya, untuk menutup luka, " ucap sadam.

"Tapi kita gak boleh nyerah kita harus bahagia walaupun itu kapan, " lanjut nya.

"Gue capek, " lirih mila.

"Gue juga capek, "

"Gue gak guna, "

"Gue juga gak berguna, "

"Gue sama lo itu beda, lo itu pria tampan yang serba bisa, lo itu berguna, lo itu pintar dan lo bisa berbuat sesuka lo,,,, sedang kan gue bisa apa!!, " ucap mila dgn tangis yang pecah.

"Gue tau lo iri sama Mala yang hidup nya lebih baik dari lo, tapi lo gak boleh egois, dia itu kembaran lo, dia selalu ada saat lo susah dan dia orang yang pertama kali yang berteman sama lo dan dia orang yang ada di samping lo, dan. Lo harus ingat itu, " pesan sadam membuat air mata mila makin banyak.

"Gue egois, " tunjuk nya pada diri sendiri.

"Salah ya kalau gue mau bahagia, " tanya nya sela tangis.

"Semua orang berhak bahagia tapi karna satu kejanggalan membuat kebahagiaan itu mundur, " ucap sadam.

დ .•*””*•  •*””*•.დ

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BASMALAH AND BISMILAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang