Libur panjang adalah tanggal yang di gunakan keluarga Mikandra untuk berkumpul bersama.
Ayah mengajak anak-anaknya serta keponakan-keponakannya untuk makan serta menginap di rumah yang di tempat dimana Shani, Charlista, Jenna, Zee dan Evelyn tinggal.
Mereka membagi-bagi tugas, ada si ayah yang main HP doang lah, ada bunda yang siapin makanan-makanan, si Shani yang bantu masak dikit, Charlista dan Jenna yang ambil mangkok dan peralatan lainnya, dan juga Zee dan Evelyn yang nata meja dan kursi.
- Fim, Family! -
"PAPII, APA YANG HARUS SHANI MASAK??" Seru Shani dari dapur.
"Masak mie, kentang, ayam, ikan sama kangkung aja ya nak!" Jawab sang ayah yang tengah bermain HP di dekat dapur, lebih tepatnya di sofa.
Shani mengacungkan jempolnya ke arah si ayah.
"Sepupu-sepupu masih lama kan, pi?" Tanya Shani memastikan.
"Masih kok Shan,acara mulai jam 20.00,sekarang masih jam 18.45" jawab ayah.
Shani mengelus dadanya lega.
- Fim, Family! -
Jenna di tugaskan mengambil mangkok, tapi mangkok yang di pegang dan di bawa oleh Jenna membuat Charlista mengernyitkan wajahnya.
Charlista melebarkan matanya secara tiba-tiba.
"Jenn...pasti lu ambil dari koleksinya almarhum eyang kan?" Celetuk Charlista emosi. Mangkok yang di ambil Jenna adalah mangkok yang di koleksi kakek mereka yang sudah meninggal.
Belum sempat Jenna menjawab, bunda sudah menjawab terlebih dahulu.
"Makannya kamu ambil sendiri sana, Char!" Celetuk sang bunda.
Charlista mendecak lalu pergi ke arah dapur sambil membawa mangkok yang dibawa oleh Jenna untuk di letakkan kembali.
"Nih orang bener-bener gak bisa di andalin!" Kata Charlista. Orang yang dia maksud ya si Jenna.
Sang ibunda hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua putrinya.
Jenna sebenernya ikutan sama Charlista, di suruh bunda nya buat bantuin kakanya itu.
"Je, tolong bawain ini" Pinta Charlista memberikan seberapa garpu dan sendok kepada Jenna.
"Siap, Cha!" Jawab Jenna.
Charlista menghela napas, "akhirnya tu anak bisa di andalin.." Gumam Charlista.
- Fim, Family! -
Zee dan Evelyn repot sendiri tata tata meja dan kursi supaya terlihat rapih.
Tiba-tiba saja, Evelyn berhenti membantu dan mengarah ke ibunya.
"Loh El mau kemana?" Tanya Zee.
"Bunda.. Temenin Elyn-" Ucapan Evelyn berhenti karena bunda sudah mengetahui apa mau Evelyn.
"Kamu belajar pipis sendiri ya, Lyn? Kamu udah mau SMA loh. " Jawab bunda menolak.
Evelyn menjadi lemas dan memutuskan untuk mencari seseorang untuk menemani Evelyn ke kamar mandi.
Dia melihat Shani yang sedang beristirahat dari kegiatan masaknya, dia pun mengambil kesempatan itu.
"Kak Shan kak Shan.. Temenin Elyn pipis dong, lantai 1 gede banget, Evelyn takut!!..." Minta Evelyn.
Jenna yang kebetulan melewati Evelyn, langsung menjawab "apaan sih Evelyn, kalo di suruh pipis sendiri ya sendiri!" Celetuk Jenna.
"Udah gak papa, Jen." Jawab Shani.
"Yok, Lyn" Lanjut Shani.
"Oke, Kak" Jawab Evelyn singkat.
"Evelyn, kamu kan udah kelas 3 SMP, ya harus berani." Jelas Shani saat di perjalanan menuju kamar mandi.
"Ya.. Maaf kak. Kamar mandi dan ruangan di lantai satu nih luas banget, mana sepi lagi. Evelyn takut." Jawab Evelyn.
"Yaudah, pipis dulu sana." Pinta Shani.
- Fim, Family! -
Sekarang ayah membantu bunda, Zee, dan juga Jenna yang sedang merapihkan meja makan.
"Eumm.. Everybody come here." Ayah meminta Zee, Jenna dan bunda untuk berkumpul sebentar.
"Saat makan malam nanti, jangan ada yang bahas soal Om Vincent, ya. Pokoknya malam ini kita harus happy happy." Jelas ayah, "Vincent" adalah saudara laki-lakinya yang baru saja meninggal 2 tahun yang lalu. Keluarga Vincent juga akan datang hari ini, mereka tidak ingin membawa duka kepada keluarga tersebut.
"Ngerti,pi. Tante Ara masih gak bisa move on juga ya?" Tanya Zee.
Ayah mengangguk.
"Lagian, Tante Ara kalo udah ngomongin Om Vincent pasti lamaaaa bang-" Keluh Jenna.
"Heh Jenna! Gak boleh begitu!" Tegur sang bunda.
"Lah kan emang bener.. " Gumam Jenna.
"Jen!" Panggil Charlista.
Panggilan itu membuat Jenna menengok ke belakang.
"Kenapa kak?" Seru Jenna dari meja makan."Tolong ambilin mangkok 3 dong, tangan gue udah full nih!" Ucap Charlista.
"Siap, Kak!"
Jenna pun langsung bergegas ke dapur untuk mengambil beberapa mangkok dan menaruh nya di meja makan.
- Fim, Family! -
Satu keluarga Mikandra sekarang sudah bersiap makan bersama di meja makan, mereka hanya tinggal menunggu keluarga Greesel.
"Masih lama ya, pi?" Tanya Charlista.
"Katanya mereka otw nih, tunggu aja." Jawab ayah.
- Fim, Family! -
KAMU SEDANG MEMBACA
Fim, Family! | LE SSERAFIM
Fanfiction"Keluarga Mikandra" That's our greatest weakness, but also our greatest strength. Ini tuh keluarga, bukan grup persahabatan.