Gracie Maudy Indira Mikandra.
Anak adopsi dari keluarga Mikandra yang seringkali terlupakan oleh kerabat lain. Sekarang, dia berada di New York untuk menggapai cita-citanya sebagai seorang penyanyi.
"Gre," Ada suara perempuan yang mengajak Gracie berbicara tengah dia sedang menggambar di rumahnya.
"Hm?" Jawab Gracie sembari menoleh ke arah suara.
"Lu pernah gak kepikiran buat ajak keluarga lu ke New York?" Tanya perempuan itu, perempuan dengan rambut panjang berwarna hitam, kaos berwarna kuning dan celana berwarna merah muda yang bernama Jisha itu.
Jisha tak kunjung mendapatkan respon dari Gracie. Malahan, Gracie menatap Jisha dengan tatapan kosong, sambil termenung di pikirannya.
Setelah beberapa saat, Gracie mengedikkan bahu. "Gak, gue gak mau ganggu mereka." Jawab Gracie lirih.
"Ganggu?" Ulang Jisha.
Belum saja sempat Gracie menjawab, sudah ada notifikasi yang berdering dari ponsel milik Gracie.
Secara spontan, Gracie langsung membuka ponsel nya itu, dan melihat, siapa yang mengirimkan pesan kepadanya.
"Siapa?" Tanya Jisha.
"Kak Shani." Jawab Gracie mengukir senyuman di mulutnya.
Kak Shani
| Hai, Gracie!
| Lagi ngapain?| Lagi main sama Jisha kak
| Kak Charlista, Kak Jenna, Kak Zee dan Evelyn gimana kabarnya?| Baik kok, tapi Eve lagi sakit nih..
| Untung ada Zee.| Wihh!
| kak Zee udah jadi dokter?| Belum, masih baru mau kuliah
| kedokteran| hebattt
Setelah interaksi online antara Shani dan Gracie berakhir, Gracie langsung mematikan ponsel nya itu lalu menaruh ponselnya tersebut di dalam tas.
-Fim, Family!-
Di kamar apartemen Gracie saat malam hari, yang Gracie lakukan hanyalah menatap langit gelap dan bintang-bintang yang bersinar. Jujur saja, Gracie sangat menyesal karena membuat konflik antara dia dan ayah 1 minggu sebelum dia berangkat ke New York. Mungkin, ayah masih marah sampai sekarang.
Ayah memang tidak setuju jika Gracie akan melanjutkan studinya di luar negeri, apalagi di kota New York. Tetapi, ayah tetap mendukung Gracie dari jauh sana. Walaupun, Gracie tak kunjung mendapatkan SMS dari ayah angkatnya itu.
Gracie selalu ingin pulang ke Indonesia, tetapi, di New York ada impian Gracie. Gracie sudah berjanji, jika saja dia berhasil menggapai impiannya, dia akan kembali ke Indonesia untuk bertemu keluarga Mikandra.
Itu janji, Gracie harus menepatinya. Walaupun, Charlista dan Shani sendiri kurang percaya.
Daripada berpikir panjang, Gracie memutuskan untuk menutup gorden jendelanya itu sehingga menutup pemandangan langit malam itu dan segera tidur, walaupun harusnya besok Gracie libur.
-Fim, Family!-
Di tengah-tengah tidur Gracie yang lelap, tiba-tiba saja ponsel milik Gracie berdering dan bergetar. Spontan Gracie langsung membuka ponselnya.
Ternyata, Chaca sahabat Gracie menelfon nya, tapi Chacha berbicara dengan nafas yang tidak teratur dan sedang panik.
"GRE!"
"Cha? Kenapa?"
"Ahkk! Bentar, gue gabisa nafas!"
"Lu kan gak asma?"
"Bukan itu!"
"Kenapa?"
"Di- di apartemen kita! Ada yang jatuh dari lantai 5!"
"HAH? SIAPA?"
Dari telfon, terdengar dengan jelas Chacha tidak bisa bernafas karena panik.
"Shannon, Gre. Dia sepupu jauh lu kan?"
-Fim, Family!-
Gracie's friends :
Kim Ji Woo / Chuu as Chacha Kinan Ratu
Heart Attacker
Seo Soojin as Shannon Angkasa Narana
Gracie's distance cousin.Choi Yun Jin/ Jinni as Jisha Adele Celline
A profesional artist!
-Fim, Family!-
KAMU SEDANG MEMBACA
Fim, Family! | LE SSERAFIM
Fanfiction"Keluarga Mikandra" That's our greatest weakness, but also our greatest strength. Ini tuh keluarga, bukan grup persahabatan.