3. Normal Days

60 6 0
                                    

Anak-anak jelas sangat bahagia karena bisa nginep bareng selama 1 minggu.

Eh, kabar buruk terjadi.

Selama 1 minggu, ayah dan bunda mau nginep di rumah peninggalan keluarganya itu, jelas di mana anak-anak keluarga Mikandra tinggal.

Jadi, anak-anak Greesel nginepnya 1 minggu lagi setelah orang tua Mikandra nginep.

Charlista menjadi letih lesu.

Ketika makan malam bersama, Charlista hanya makan sebentar lalu menaruh dagunya di tangannya. Kesel bete.

"Oi Char, napa muka lu kayak fajar sad boy gitu sih?" Cetus Shani yang berada di sebelahnya itu.

"Lemes, Kak Shan, Gak jadi nginep bareng Anna" jawab Charlista lirih.

"Kak Cha, ga ada pikiran lain apa selain Dahlia, Dahlia, Dahlia again?" Celetuk Jenna.

"Ya ada, tapi kan gue kangen banget sama yang namanya Dahlianna Drizella Greesel. Sekarang gue tanya lu, Jen. Lu kangen sama orang yang namanya Hanindy Esmeralda Greesel gak?" Charlista bertanya balik.

Jenna menjadi gagap.

Gak salah sih, dia juga kangen banget sama Hanin.

Zee tiba-tiba berdecak, "udah, santai aja. Sisa minggu depan kok." Ucap cewek itu.

Charlista hanya mengangguk, "Hmm" Jawabnya.

Setelah selesai makan, Jenna langsung berdiri dari tempat duduknya itu tanpa berkata apa-apa.

"Jen, kenapa berdiri?" Tanya sang ayah.

"Udah selesai, pi. " jawab Jenna singkat.

"Lohh, pasta nya masih ada loh, kamu yakin gak mau?" Ayah tau kalo Jenna sangat suka dengan pasta.

"Kenyang pi."

Evelyn memutar bola matanya malas, sudah pasti Jen berbohong.

"Bohong dosa loh, Kak Jen." Ucap Evelyn.

Si bunda tertawa. Dia 100% tau kalo anak perempuan ke tiga nya itu kangen banget sama Hani. Apalagi setelah 1 tahun gak ketemu.

"Yeah, actually aku kenyang dan jadi gak nafsu makan gara-gara gak bisa ketemu Hani" jawab Jenna pasrah dan jujur.

Jenna diam sebentar, ruangan itu menjadi sunyi karena pada makan.

"Yaudah, Jen ke kamar dulu ya" ucap Jenna menunjukkan jari jempol nya ke arah kamar miliknya.

"Eh Jen!" Tiba-tiba Shani menarik tangan Jenna.

Jenna seketika menengok, "kenapa,kak?" Tanya Jenna.

"Kamu kan suka banget sama pasta," ucapan Shani berhenti, dia menjadi berbisik-bisik. "Kenapa gak di abisin? Kakak capek tau masak nya!" Lanjut perempuan itu.

Jenna seketika melebarkan matanya dan nge blank.

"Jennifer?"

"Jennifer Gracia Mikandra?"

Jenna seketika mengerjap.

"Oh- iya iya, Pasta nya aku makan nanti aja, bisa aku panasin kok." Balas Jenna.

Shani memberikan anggukan dan membiarkan Jenna masuk ke kamar.

Tiba-tiba, Handphone ayah bergetar, membuat ayah seketika berdiri.

"Napa lagi, pi?" Tanya Charlista.

"Ehm ini, Om Thareq telfon papi, tunggu sebentar ya." Jawab ayah, meninggalkan ruang makan dan langsung pergi menuju ke kamar orang tua.

Fim, Family! | LE SSERAFIM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang