Bab 19

50 13 3
                                    

Matahari yang mulai turun merubah warna langit yang awalnya biru cerah kini nampak sedikit berwarna jingga, keempat manusia yang sudah melihat atap dari sebuah gedung, membuatnya semangat untuk menjalankan kakinya menuju tempat itu.

Namun mata mereka teralihkan kala melihat seseorang yang di kenalnya berjalan dengan terburu-buru.

"Wanda" Panggil Lisa saat jarak mereka sudah dekat.

Wanda yang di panggil pun terkejut, pasalnya Wanda tidak melihat ke arah sekelilingnya.

"Li-Lisa" Jawab Wanda gugup saat melihat Lisa dan adik kelasnya menghampiri dirinya.

"Loh ka Wanda dari sana? Udah ada siapa aja disana ka?" Tanya Clairie penasaran.

Wanda yang di tanya hanya diam, ia tidak tau jawaban apa yang pas untuk menjawab pertanyaan Clairie adik kelasnya.

"Keren banget lo Wan, disaat kita baru aja nyampe, eh lo udah nyampe duluan aja kesini, jadi lo juga dapet kertas petunjuk  yang balas dendam itu juga ya?" Ucap Lisa kepada Wanda dengan tatapan yang sulit di tebak.

Wanda yang melihat ekspresi wajah Lisa, menganggukkan kepalanya.

"Ah iya dong jelas, Wanda salah satu murid terpintar di Hell's Angels, udah pasti bakalan yang pertama datang" Jawab Wanda cengengesan.

"Wih keren ka" Puji Zoya.

Wanda hanya tersenyum untuk merespon pujian Zoya.

"Jadi, disini belum ada anggota kita ka?" Tanya Clairie kembali yang belum mendapatkan jawaban dari pertanyaan nya tersebut.

"Bel..."

"WOAH AKHIRNYA KITA SAMPAI JUGA GUYS!" Teriak Sarlin bahagia dan membuat Wanda yang awalnya ingin menjawab pertanyaan Clairie akhirnya menghentikan ucapannya.

"SIAPA DISANA!!" Teriak seorang pria.

Lisa yang mendengar suara itu segera melemparkan batu ke seberang nya.

"Tiarap!"perintah nya.

Dorr...

Dorr...

Dorr...

Tiga tembakan berhasil di luncurkan oleh anak buah Nicholas.

Dia pun segera menghampiri semak-semak yang ada di seberang nya, melihat tidak ada yang mencurigakan pria itupun kembali meninggalkan tempat itu.

Untung saja yang pria itu hampiri bukan anak-anak Fortal Enemy, melainkan batu yang sengaja Lisa lempar ke arah semak-semak itu.

Melihat kondisi yang sudah aman, Fika pun memukul kepala Sarlin dengan keras, itu balasan karena Sarlin hampir saja membuat nyawa mereka melayang.

"Sakit anjing" Maki Sarlin sambil memegang kepalanya.

"Berisik goblok" Jawab Fika tidak mau kalah.

"Mau gue robekin lagi tuh perut lo yang habis ditusuk" Ancam Sarlin

"Terserah, gue gak takut" Ucap Fika menantangnya.

"Bisa gak, kalian gak usah berisik, dan lo Fika gak usah caper dah lo" Ucap Canda menengahi, tapi bukan menengahi malah membuat suasana makin buruk.

Tidak ada embel-embel kaka lagi, Canda memang sudah membenci para kaka kelasnya itu terutama kepada Rista, Fika dan juga Tika.

"Apasih lo gajelas" Ucap Fika.

"Diam!" Ucap Alan pelan, namun mampu membuat Canda dan juga Fika terdiam.

Kini hanya ada keheningan diantara mereka, hanya hembusan nafas yang saling menyahut tanpa ada satupun yang memulai pembicaraan.

Hells Angels Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang