Bab 23

76 14 15
                                    

Di sebuah kamar terlihat seseorang tengah mengemasi pakaian nya, siapa lagi jika bukan Nicholas.

Hari ini Nicholas sang penguasa dunia bawah no 1 akan pergi ke luar negeri untuk  urusan bisnisnya.

Nicholas yang sudah selesai menyiapkan koper, kini menghampiri sang anak yang sedari tadi memperhatikannya bersiap.

"Jaga diri baik-baik ya sayang, ayah pamit dulu" Pamit Nicholas kepada putrinya.

"Jadi, kau akan benar-benar pergi untuk bisnis ini?" Tanya sang anak.

Nicholas tersenyum sambil mengelus rambut putri semata wayangnya itu.

"Baiklah hati-hati" Ucap sang anak kembali.

Nicholas pun mencium pucuk kepala putrinya lalu meninggalkan ruangan itu.

...

Lion sangat kesal, melihat kelima gadis remaja yang masih belum selesai dengan riasan wajahnya.

"Apa semua cwek kaya gini? Menyebalkan" Kesal Lion sambil mondar mandir di depan ruangan yang diisi kelima gadis remaja itu.

"Cepat, sebentar lagi kita berangkat!" Teriak Lion kepada kelima gadis remaja.

Tania tidak sengaja melemparkan eyeliner nya tepat ke wajah zoya saat mendengar teriakkan Lion.

Membuat pipi Zoya mendapat noda hitam dari eyeliner itu, alhasil dengan terpaksa zoya harus menghapus noda eyeliner itu dan kembali memoleskan bedak dan beberapa riasan lainnya.

"Maaf Zoy, gue gak sengaja beneran dah" Ucap Tania sambil mengangkat dua jarinya membentuk huruf V.

"Make up gue rusak lagi gara-gara lo" kesal Zoya.

"Teriakan Lion kenceng banget, kaget gue" Ucap Tania kembali.

"Udahlah, ayo cepat nanti Lion marah" Nazwa menengahi keduanya.

Mereka pun selesai bersiap dengan dress dan riasan diwajahnya. Namun, saat mereka keluar seseorang yang mereka cari malah menghilang.

"Lah dimana dia?" Tanya Tania.

"I don't know" Jawab zoya.

"Kita tungguin aja disini" Ucap Nadira.

Keempat gadis lainnya menyetujui saran Nadira.


...

"Rista, gue ada urusan, tolong jaga tahanan itu" Perintah Felix sambil menunjuk ke arah ruangan yang di tempati Novi.

"Yoi bro, santai kaya di penjara aja pake sebut tahanan segala" Ucap Rista sambil meledek.

"Up to you, bye"Pamit Felix tanpa mengindahkan ejekan temannya itu.

Dua remaja yang Rista culik tidak sengaja mendengar obrolan Felix dan Rista, membuat salah satu diantaranya mempunyai ide untuk bisa keluar dari gubuk itu.

Sebenarnya tidak pantas jika bangunan itu disebut gubuk, memang bangunan nya sangat kecil seperti gudang. Namun setiap inci dari dindingnya sangat kuat dan tidak ada jendela, membuat tidak ada satu orang pun yang bisa lari dari gubuk itu, kecuali jika mempunyai kunci pintu keluarnya.

Hells Angels Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang