Bab 21

51 10 19
                                    

Daniel, Luma dan kedua adik kelasnya kini sudah selesai menguburkan mayat Era dan juga Fadila, tujuan mereka sekarang adalah ingin mencari mayat Syafira yang sudah di kuburkan oleh Alan bersama teman-temannya.

Kali ini Daniel benar-benar melupakan tujuan pertamanya datang kesini, dia justru lebih penasaran dengan apa yang sebenarnya terjadi sebelum dia dan kedua adik kelasnya datang.

Semuanya memang tidak masuk akal, hanya dengan 12 jam dunia bisa merubah segalanya.

Daniel mengingat kembali terakhir mereka bertemu, kemaren malam mereka baru saja mengucapkan janji Fortal Enemy dan sekarang? Beberapa teman-temannya telah meninggal, dan beberapa lagi mulai saling menjelekkan satu sama lain.

"Apa sebenarnya yang terjadi? Gue harus cari tahu yang sebenarnya" Monolog Daniel dalam hati.

...

Wanda yang baru saja masuk ke dalam gedung terkejut saat melihat seseorang yang tiba-tiba muncul di hadapannya.

"Nona Wanda" panggil Tony.

"Tuan Tony, anda mengejutkan saya" Ucap Wanda menunduk.

"Tuan Nicholas menyuruh anda untuk datang ke ruangannya saat ini juga Nona" Perintah Tony tanpa basa-basi.

"Ba-baik tuan" Ucap Wanda sambil melangkahkan kakinya meninggalkan Tony.

Tika dan Wildan yang baru saja ingin keluar tidak sengaja melihat interaksi keduanya hanya bisa terdiam mematung.

"Nona Wanda?" Ucap Tika bertanya-tanya.

Wildan yang baru saja tersadar dari keterkejutan nya, akhirnya menggandeng tangan Tika dan bersembunyi di balik tembok.

Tika yang kesal berniat untuk mengumpat, namun Wildan dengan sigap membekap mulut Tika dengan tangannya.

"Jangan berisik" Bisik Wildan di telinga Tika, membuat bulu kuduk Tika seketika merinding.

Tika pun melepaskan tangan Wildan dengan kasar.

Wildan yang melihat Tika kesal hanya bisa tersenyum masam, dan membiarkan nya terus mengumpat walaupun dengan volume suara yang sangat rendah.

"Btw, kenapa Tuan Tony manggil wanda dengan sebutan Nona wil? Terus kenapa Tuan Nicholas mau ketemu Wanda?" Tanya Tika penasaran setelah lelah mengumpat.

Wildan hanya mengangkat bahunya tanda tidak tahu.

"Ck, Udahlah gue harus ikutin Wanda pergi" Ucap Tika sambil melangkah kan kakinya.

Jujur Tika tidak sesabar itu untuk selalu berdekatan dengan makhluk menyebalkan seperti Wildan.

Tony yang mendengar pertengkaran kecil di antara mereka, membuatnya menggeleng-gelengkan kepala dan pergi dari tempat itu.

Tony memang tidak melihat keberadaan mereka, tetapi suara Tika yang cempreng membuatnya tahu, bahwa dua sejoli itu tengah membicarakan dirinya dan juga Wanda.

...


Langit malam yang cerah dihiasi bintang-bintang yang indah, sayup-sayup terdengar suara jangkring memecah heningnya malam, sungguh suasana yang sangat diinginkan oleh seorang yang introvert seperti Zee.

Hells Angels Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang