EPS 6

109 14 2
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"jadi, Rin sudah tau semua?"
kata Sae sembari mengusap surai hijau tua sang adik

"kenapa tidak memberitahu ku?"

Sae tertawa sebentar, lalu melihat kearah Rin dengan tatapan yang sendu

"kau kan membenciku"

mata Rin langsung membelalak sedikit. tidak, mana mungkin... kenapa dia tahu?

"kenapa... kau tahu?"

"tentu saja aku tahu, manusia mana yang tidak benci sehabis diperlakukan seperti itu?"
Sae tersenyum

"maaf. saat itu suasana hatiku buruk, sangat buruk"
Sae menundukkan kepalanya

"aku memang abang yang buruk, kan?"
Sae mengangkat kepalanya lalu melihat kearah Rin

"ya. sangat buruk, tapi mau bagaimana pun, kau tetap abangku. kita satu keluarga, kita satu darah"

"mustahil kalau aku tak menganggap mu saudaraku"
kata Rin dan Sae mengucap kalimat itu bersamaan

Sae tertawa, Rin senang karena dia bisa melihat Sae tertawa seperti itu

Rin tersenyum kecil

"hei, nanti kalau sudah besar jangan seperti abang ya. jahat dengan adik sendiri"


aku tak punya adik, aku hanya punya abang"

Sae tertawa lagi

"hidup juga sebantar lagi"
Sae berucap setelah tertawa

"tidak ada yang begitu, kau akan sembuh dan kembali ke rumah bersama denganku"

"semoga, ya"

siang itu, diisi dengan obrolan mereka berdua.
Rin yang menceritakan kehidupan kuliahnya, dan juga Sae yang menceritakan kehidupannya dirumah sakit

ෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆෆ

hey hey heyyyyy, maaf ya kalau sekarang jarang updateee
btw selamat puasa dan lebaran yaaa (buat yang merayakan). iyaaa, ini emang telat banget ngucapinnya (⁠T⁠T⁠)

okee, segitu dulu yaaa, terima kasih yang udah vote + ngikutin cerita ini sampe eps 6 iniii. rencananya aku mau end di eps 10, tapi gatau dehhh

stay tune ya temen temen!!!!

Maafkan aku, Rin... (Itoshi brother) {on going}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang